Tentang Hadits Qauli yang Bersumber dari Perkataan Nabi

Tentang Hadits Qauli yang Bersumber dari Perkataan Nabi

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Sabtu, 14 Okt 2023 18:00 WIB
Seorang muslim membaca Al-Quran sebelum tidur.
Ilustrasi hadits qauli. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Bilgehan Tuzcu)
Jakarta -

Hadits merupakan hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an. Salah satu jenis hadits yang dikenal dalam ajaran Islam adalah hadits qauli.

Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap oleh Rizem Aizid, dari segi bahasa, hadits bermakna kabar, berita, atau hal yang diberitakan secara turun-temurun. Sementara menurut istilah, hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan), atau hal yang sepadan dengannya.

Hadits Qauli dan Contohnya

Menurut buku Ilmu Memahami Hadits Nabi: Cara Praktis Menguasai Ulumul Hadits & Mustholah Hadits oleh KH. M. Ma'shum Zein, hadits qauli adalah segala sesuatu yang disandarkan dari Nabi Muhammad SAW dalam bentuk perkataan atau ucapan. Isinya memuat berbagai maksud syara', peristiwa, dan keadaan yang berkaitan dengan keyakinan, syariat, akhlak dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits qauli meliputi semua perkataan Nabi Muhammad SAW yang diucapkan dalam berbagai bidang, mulai dari ranah hukum (syariat), akhlak, akidah, pendidikan, dan lain sebagainya. Berikut di antaranya beberapa hadits qauli.

1. Hadits Qauli dalam Bab Syariat

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

ADVERTISEMENT

Artinya: "Sesungguhnya perbuatan itu tergantung dengan niat dan bagi tiap-tiap orang menurut apa niatnya."

Hadits ini mengandung hukum syariat tentang niat. Niat yang dimaksud merujuk pada kewajiban dalam segala amal perbuatan agar mendapat pengakuan sah dari syara'.

Contoh lainnya yakni:

الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ الحِلُّ مَيْتَتُهُ

Artinya: "(Air laut) itu suci dan dapat dipakai untuk bersuci serta halal bangkainya."

2. Hadits Qauli dalam Bab Akhlak

نَضَّرَ اللَّهِ امْرَأَ سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلَغَهُ غَيْرَهُ فَإِنَّهُ رُبَّ حَامِلِ فِقْهِ لَيْسَ بِفَقِيْهِ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهِ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ. ثَلَاثُ حِصَالٍ لاَ يَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ أَبَدًا إِخْلَاصُ الْعَمَلِ للَّهِ وَمُنَاصَحَةُ ولَاةِ الْأَمْرِ وَلُزُوْمُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرَائِهِمْ. رَوَاهَ أَحْمَدُ

Artinya: "Semoga Allah memberikan suatu kebaikan kepada orang yang telah mendengar perkataanku, lalu menghafalnya dan menyampaikannya kepada orang lain. Sebab banyak orang berbicara tentang fiqh tapi ia bukan ahlinya. Ada tiga sifat yang karenanya tidak akan muncul rasa dengki dalam diri seorang muslim, yaitu ikhlas beramal semata-mata hanya kepada Allah Swt., menasihati, taat dan patuh kepada pihak penguasa dan setia terhadap jama'ah. Karena sesungguhnya doa mereka akan memberikan motivasi (dan menjaganya) dari belakang." (HR Ahmad)

Hadits ini mengandung ajaran akhlak agar selalu berakhlak mulia, ikhlas, dan patuh kepada pimpinan.

3. Hadits Qauli dalam Bab Perbuatan Baik

Nabi Muhammad SAW mengatakan melalui hadits qaulinya kepada umatnya agar mau meninggalkan pekerjaan yang tiada gunanya demi membentuk pribadi muslim secara sempurna. Beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْيِ تَرُكْهُ مَا لَا يُعْنِيهِ (رَوَاهُ الثَّرْمُنِي)

Artinya: "Di antara kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan apa- apa yang tidak bermanfaat."

Demikian pengertian dari hadits qauli dan contohnya. Semoga bermanfaat.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads