Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk berziarah kubur agar selalu ingat kepada kematian. Dengan demikian, seseorang akan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak mencintai dunia terlalu berlebihan.
Anjuran untuk melakukan ziarah kubur telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi,
إني كُنتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُوْ رِأَلا فُوْرُوهَا فَإِنَّهَا تَذَكَّر كم الآخرة
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan, sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan kamu pada hari akhirat." (HR Muslim)
Sesuai dengan hadits tersebut, pada awalnya Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berziarah kubur, sebagaimana dijelaskan oleh Chyntia Tulusiawati dalam buku Fikih.
Rasulullah SAW takut apabila diperbolehkan untuk berziarah kubur, umat Islam yang masih lemah imannya akan kembali menyembah kubur. Namun ketika keimanan mereka sudah tebal, maka beliau membolehkannya dan malah menganjurkannya.
Doa Masuk Kuburan dan Adabnya
Doa masuk kuburan disunahkan untuk diucapkan ketika seorang muslim hendak masuk ke area kuburan sebagai bentuk penghormatan terhadap jenazah yang dikubur. Dikutip dari buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, adab berziarah di antaranya sebagai berikut.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدَّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَنْتُمْ لَن فَرَطٌ ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعْ أَسْأَلُ الله الْعَافِيةَ لَنَا وَلَكُمْ
Arab latin: Assalaamu 'alaikum ahlad-diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa-allahu bikum laa hikuun, antum lana farat, wa nahnu lakum taba'un asalullaahal 'afyata lanaa wa lakum
Artinya: Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua. (HR Muslim)
Dalam arsip detikHikmah, disebutkan ada contoh bacaan lain untuk doa ketika masuk kuburan, yakni:
السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ
Arab latin: Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun
Artinya: "Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah mendatangi pemakaman, maka beliau membaca:
السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ
Arab latin: Assalaamu 'alaykum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul 'aafiyah
Artinya: "Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami Insya Alla benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat." (HR An-Nasa'i)
Dalam berziarah kubur, tentunya terdapat adab yang perlu dipatuhi oleh para peziarah. Berikut di antaranya beberapa adab berziarah kubur.
1. Tidak Memakai Alas Kaki
Saat berziarah disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk melepas alas kaki yang dipakai untuk menghormati para penghuni kubur. Namun hal ini dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah kuburan, jadi apabila tanah perkuburan panas, basah, dan sebagainya, maka diperbolehkan untuk dipakai alas kakinya.
2. Membaca Surah Pendek
Adab selanjutnya adalah membaca surah pendek saat berziarah. Tujuannya agar si pembaca bisa mendapat pahala, sedangkan jenazah akan mendapatkan rahmat-Nya.
3. Mendoakan Mayat
Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mendoakan mereka dan memohon ampun untuk mereka. Namun dengan syarat, jenazah bukanlah orang musyrik maupun kafir.
Ketika mendoakan jenazah, kita tidak diperbolehkan untuk menghadap kuburan, melainkan menghadap kiblat sebagaimana ketika salat.
4. Tidak Menangis Berlebihan
Ketika di kuburan dan merasa sedih, kita diperbolehkan untuk menangis karena itu wajar. Namun, Rasulullah SAW melarang seseorang untuk menangis yang berlebihan sampai meratap, meraung-raung, menangis sampai merobek baju, menampar pipi, dan sebagainya.
5. Tidak Menduduki Kuburan
Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim)
Lebih baik duduk di samping-samping kubur, atau di sekitaran kubur selama tidak berada di atasnya.
6. Menyiramkan Air di Atas Kuburan
Menyiramkan air di atas kuburan diperbolehkan oleh Rasulullah SAW, sesuai haditsnya yang berbunyi, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud)
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi