5 Hadits Puasa Asyura di Tanggal 10 Muharram

5 Hadits Puasa Asyura di Tanggal 10 Muharram

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Selasa, 18 Jul 2023 20:15 WIB
Ilustrasi Puasa
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Tahun Baru Islam ditandai dengan datangnya bulan Muharram, yang merupakan bulan pertama tahun Hijriah. Pada bulan ini, ada satu amalan sunnah yang Nabi Muhammad SAW anjurkan kepada kaum muslim, yakni puasa Asyura.

Puasa Asyura bertepatan dengan tanggal 10 Muharram. Mengenai hukum puasa Asyura sendiri, para ulama berbeda pandangan.

Menukil laman NU Online, jumhur ulama berpandangan puasa Asyura hukumnya wajib sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Setelah turun perintah wajibnya puasa Ramadhan, puasa Asyura ini menjadi sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat pula ulama yang mengemukakan bahwa puasa Asyura hukumnya sunnah muakkad sejak dahulu, bukan wajib. Demikian puasa Asyura tidak menjadi sunnah karena diwajibkannya puasa Ramadhan, lantaran dari sebelumnya memang sunnah. Meski begitu, pendapat ini tidak kuat alias lemah di kalangan ulama.

Mengutip buku Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq menjelaskan pelaksanaan puasa Asyura hukumnya adalah sunnah. Ia menyebut demikian karena memahami sejumlah hadits tentang puasa Asyura sebagai anjuran dari Rasul SAW.

ADVERTISEMENT

Syaikh Ali Raghib melalui buku Ahkam Ash-Sholah juga menerangkan bahwa puasa Asyura di tanggal 10 Muharram adalah sunnah bagi umat Islam, sebagaimana merujuk pada sabda Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan para sahabat.

Untuk lebih memahami penjelasan amalan sunnah di bulan Muharram ini, simak sejumlah hadits puasa Asyura pada uraian di bawah.

5 Dalil Hadits tentang Puasa Asyura

Dilansir kitab Syarah Riyadhus Shalihin oleh Imam Nawawi dan buku Ringkasan Shahih Muslim oleh M. Nashiruddin Al-Albani, berikut sejumlah sabda Rasul SAW mengenai puasa Asyura:

1. Hadits tentang Perintah Puasa Asyura

ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ†Ω ابْنِ ΨΉΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω رَآِيَ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ اللهِ Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَاَؑ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ψ¨ΩΨ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡Ω .

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (HR Bukhari [4/214, 215] dan Muslim [1130,128])

2. Hadits tentang Anjuran Puasa Asyura

"Aisyah RA mengatakan bahwa orang-orang Quraisy pada masa jahiliah dulu berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan berpuasa pada hari tersebut sampai diwajibkannya puasa pada bulan Ramadhan, lalu Rasulullah bersabda, "Barang siapa menghendaki berpuasa, maka berpuasalah pada hari Asyura. Dan barang siapa menghendaki berbuka, maka berbukalah pada hari Asyura." (HR Muslim [3/147])

3. Hadits tentang Sunnahnya Puasa Asyura

Muawiyah bin Sufyan RA berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω عَاشُورَاَؑ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΩƒΩ’ΨͺΩŽΨ¨Ω’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ†ΩŽΨ§ Ψ΅ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩ…ΩŒ ΩΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ شَاَؑ Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ شَاَؑ ΩΩŽΩ„Ω’ΩŠΩΩΩ’Ψ·ΩΨ±Ω’

Artinya: 'Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura. Puasa pada hari ini tidak diwajibkan kepada kalian. (Namun), aku berpuasa. Siapa saja yang ingin, berpuasalah. Dan siapa saja yang ingin, berbukalah.'"

4. Hadits tentang Keutamaan Puasa Asyura

ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ†Ω’ أَبِي Ω‚ΩŽΨͺَادَةَ رَآِيَ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ³ΩΨ¦ΩΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَاَؑ، ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ§ΨΆΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ .

Artinya: "Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, "Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu." (HR Muslim [1162])

5. Hadits tentang Keistimewaan Puasa Asyura

"Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah, lalu beliau dapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya kepada mereka, 'Hari apa yang kalian lakukan puasa ini?'

Mereka menjawab, 'Ini hari yang agung. Pada hari ini Allah menyelamatkan Musa dari kaumnya dan Allah menenggelamkan Firaun beserta kaumnya. Lalu, Musa berpuasa sebagai ungkapan syukur maka kami berpuasa.'

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Kamilah yang lebih berhak dan lebih utama daripada kalian terhadap Musa.' Maka Rasulullah berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kepada orang-orang (muslim) agar berpuasa pula." (HR Muslim [3/150])

Demikian lima hadits Puasa Asyura dari Nabi SAW yang diriwayatkan para sahabat.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads