Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menjalin silaturahmi. Hal ini termaktub dalam sejumlah hadits silaturahmi yang diriwayatkan dari Nabi.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hadits silaturahmi, penting untuk mengetahui terlebih dahulu makna dari silaturahmi itu sendiri.
Berdasarkan buku Keajaiban Shalat, Sedekah, dan Silaturahmi oleh Amirulloh Syarbini, secara bahasa, kata silaturahmi berasal dari bahasa Arab dari kata shilah yaitu hubungan atau menghubungkan dan ar-rahim yang berarti lembut, penuh cinta dan kasih sayang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut istilah, Imam An-Nawawi mendefinisikan silaturahmi dengan berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan kondisi orang yang menyambung dan disambung. Bisa dengan harta, dengan bantuan, dengan kunjungan, mengucapkan salam, dan sebagainya.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa silaturahmi bisa bermacam-macam. Di antaranya silaturahmi dengan diri sendiri, silaturahmi dengan sesama manusia, silaturahmi dengan sesama umat seagama, dan juga silaturahmi dengan alam sekitar.
Silaturahmi juga tertuang dalam firman Allah surat An Nisa ayat 36 yaitu:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
Hadits Silaturahmi
Selain dalam Al-Qur'an, anjuran untuk silaturahmi juga disebutkan dalam beberapa hadits. Berikut enam hadits silaturahmi yang berisi tentang perintah, keutamaan, hingga ancaman memutus tali silaturahmi.
1. Hadits Perintah Menjalin Silaturahmi
Hadits tentang perintah untuk silaturahmi diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ
Artinya: "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara." (HR Bukhari)
2. Hadits Keutamaan Bersegera Menyambung Silaturahmi
Berdasarkan buku Ensiklopedia Akhlak Rasulullah oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri, hadits yang berkaitan dengan keutamaan dari silaturahmi di antaranya adalah:
Rasulullah SAW Bersabda, "(Hakikat) orang yang menyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan (dengan kebaikan). Akan tetapi ia yang apabila silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya." (HR Bukhari)
3. Hadits Keutamaan Silaturahmi Dibalas Kebaikan
Dalam riwayat lain, Aisyah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Kekerabatan itu berada di Arasy, ia berkata, 'siapa yang menyambung ku niscaya Allah akan menyambungkan kepadanya (kebaikan), dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus darinya (kebaikan).'" (HR Bukhari dan Muslim)
4. Hadits Qudsi Keutamaan Silaturahmi
Dalam riwayat lain juga dijelaskan dalam hadist qudsi:
"Lalu Allah berfirman, 'siapa yang bersilaturahmi denganmu, Aku menyambung kebaikannya. Dan siapa yang memutus silaturahmi denganmu, Aku memutus (kebaikan darinya)." (HR Bukhari)
5. Hadits Ancaman Memutuskan Tali Silaturahmi
Orang yang memutus tali silaturahmi juga mendapatkan ancaman dosa. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا - مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ - مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: "Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia--bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat--daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi." (HR Abu Dawud)
6. Hadits Orang Memutus Silaturahmi Tidak Masuk Surga
Rasulullah SAW juga mengingatkan ancaman bagi pemutus tali silaturahmi. Diriwayatkan dari Abu Jabir bin Muth'im, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan Muslim)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi