3 Teks Khutbah Jumat untuk Meningkatkan Takwa dan Kebaikan

3 Teks Khutbah Jumat untuk Meningkatkan Takwa dan Kebaikan

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 13 Nov 2025 17:00 WIB
Ilustrasi Ceramah Agama.
Ilustrasi khutbah Jumat. Foto: Raka Dwi Wicaksana/Unsplash
Jakarta -

Khutbah Jumat memiliki peran utama dalam pelaksanaan salat Jumat karena disampaikan dengan syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Tidak sama dengan pidato atau ceramah biasa, khutbah Jumat dilakukan dua kali dan berisi nasihat agar jemaah selalu bertakwa kepada Allah SWT.

Dalam buku Kumpulan Naskah Khutbah Jumat Aktual terbitan Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI (2011), dijelaskan bahwa khutbah berfungsi sebagai media pembinaan iman dan pengingat bagi umat untuk memperkuat tanggung jawab kepada Allah, diri sendiri, serta keluarga.

Teks Khutbah Jumat

Berikut ini beberapa contoh khutbah yang dimuat dalam buku tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Islam Agama yang Benar

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

ADVERTISEMENT

Arab latin: Alhamdulillaahil ladzii arsala rosuulahu bil huda wadiinil haq, liyudzhirohu 'alad diini kullihi walau karihal musyrikuun. Asyhadu allaa ilaaha illa llahu, wa asyhadu anna muhammadar rosulullah. Allaahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammadin wa'ala alihi wa ash-habihi ajma'iin. Ammaa ba'du. Fayaa 'ibadallah. Uushiinii nafsii wa iyyakum bitakwa llah, faqod faazal muttaquun. Wa qoola ta'ala yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha haqqo tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollaahul 'adziim.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, sehingga menjadikannya menang atas semua agama meskipun kaum musyrik membencinya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berikanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad san atas keluarga beliau serta para sahabatnya seluruhnya Wahai hamba-hamba Allah, aku menasihati diriku dan kamu untuk bertakwa, karena orang-orang yang bertakwalah yang menang. Dan Yang Maha Kuasa berfirman, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana Dia patut ditakuti, dan janganlah kamu mati kecuali sebagai orang Islam. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya."

Saudara-saudara kaum Muslimin jamaah Jumat yang berbahagia,

Khutbah ini disampaikan sebagai nasihat bagi diri sendiri dan seluruh jamaah agar senantiasa meningkatkan kualitas ibadah. Marilah selalu bertakwa kepada Allah, bersyukur atas segala karunia-Nya, dan menjalankan perintah-Nya dengan sungguh-sungguh. Semua yang dilarang hendaknya dijauhi, bahkan tidak didekati.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Krisis yang terjadi di Indonesia tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga krisis kepercayaan terhadap kebenaran Islam. Banyak yang mulai meragukan ajaran Islam sebagai pedoman hidup yang sempurna. Hal ini tampak dari gaya hidup sebagian orang yang tidak lagi mencerminkan nilai Islam. Misalnya, makan dan minum dengan tangan kiri atau berdiri, padahal hal itu bertentangan dengan etika Islam.

Begitu pula cara berpakaian, banyak muslimah yang tidak menutup aurat sebagaimana diperintahkan. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan dan kurangnya keyakinan terhadap ajaran Islam. Banyak yang menganggap mempelajari ilmu Islam tidak relevan dengan zaman modern, padahal justru itulah sumber kebenaran sejati.

Orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir pasti yakin bahwa hanya Islamlah agama yang benar. Sebagaimana firman Allah:

"Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imran: 19)

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa tidak ada agama yang diterima di sisi Allah kecuali Islam. Semua jalan menuju Allah tertutup kecuali melalui Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam. Siapa yang mencari agama selain Islam, maka amalnya tidak diterima, sebagaimana firman Allah:

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85)

Allah juga menegaskan:

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atasmu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3)

Ayat ini, menurut Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid dalam kitab Ilmu Usulil Bida', menunjukkan kesempurnaan syariat Islam yang mencakup segala kebutuhan hidup manusia. Semua aspek kehidupan telah diatur dalam Islam untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Allah berfirman:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Kesempurnaan Islam meliputi seluruh sisi kehidupan. Karena itu, tidak perlu mencari alternatif ajaran lain. Kebenaran Islam bahkan diakui oleh sebagian pemeluk agama lain, meski mereka menolaknya karena kesombongan.

"Mereka mengingkari ayat-ayat Allah padahal hati mereka meyakininya, lantaran kezaliman dan kecongkakan." (QS. An-Naml: 14)

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab menegaskan tiga hal penting yang patut direnungkan oleh seorang muslim:

Pertama, manusia diciptakan, diberi rezeki, dan tidak dibiarkan tanpa aturan. Allah mengutus Rasul-Nya untuk membimbing manusia agar hidup sesuai dengan petunjuk-Nya. Allah berfirman:

"Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main saja dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya." (QS. Al-Mu'minun: 115-116)

Kedua, Allah tidak ridha disekutukan dengan apa pun. Firman-Nya:

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya selain Allah." (QS. Al-Jin: 18)

Ketiga, seorang muslim harus memahami prinsip wala' dan bara', yaitu loyal kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi orang-orang yang menentang keduanya, meskipun kerabat sendiri.

Itulah hakikat Islam: berserah diri kepada Allah, taat terhadap perintah-Nya, dan menjauhi segala bentuk kemusyrikan.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

2. Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

Arab latin: Alhamdulillaahil ladzii arsala rosuulahu bil huda wadiinil haq, liyudzhirohu 'alad diini kullihi walau karihal musyrikuun. Asyhadu allaa ilaaha illa llahu, wa asyhadu anna muhammadar rosulullah. Allaahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammadin wa'ala alihi wa ash-habihi ajma'iin. Ammaa ba'du. Fayaa 'ibadallah. Uushiinii nafsii wa iyyakum bitakwa llah, faqod faazal muttaquun. Wa qoola ta'ala yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha haqqo tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollaahul 'adziim.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, sehingga menjadikannya menang atas semua agama meskipun kaum musyrik membencinya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berikanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas keluarga beliau serta para sahabatnya seluruhnya Wahai hamba-hamba Allah, aku menasihati diriku dan kamu untuk bertakwa, karena orang-orang yang bertakwalah yang menang. Dan Yang Maha Kuasa berfirman, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana Dia patut ditakuti, dan janganlah kamu mati kecuali sebagai orang Islam. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya."

Saudara-saudara seiman rahimakumullah,

Marilah bersyukur atas nikmat kesehatan dan kehidupan yang masih Allah anugerahkan. Semoga rasa syukur ini membuka pintu karunia yang lebih luas. Allah berfirman:

"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmatmu, dan jika kamu mengingkari, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Setiap muslim hendaknya menjadikan akhirat sebagai tujuan utama. Dunia hanyalah sarana untuk menuju kehidupan yang kekal. Firman Allah:

"Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kamu, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, kemudian menjadi kering dan hancur..." (QS. Al-Hadid: 20)

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini menggambarkan kefanaan dunia dan kekalnya akhirat. Oleh sebab itu, setiap muslim harus menyiapkan diri dan keluarganya agar selamat dari azab neraka. Anak merupakan amanah dari Allah yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan At-Tirmidzi dari Ibnu Umar)

Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu." (QS. At-Tahrim: 6)

Ali bin Abi Thalib menafsirkan ayat ini dengan berkata: "Didik dan ajarilah keluargamu." Adh-Dhahak dan Muqatil menambahkan bahwa kewajiban seorang muslim adalah mendidik keluarga tentang perintah dan larangan Allah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Orang tua wajib memperhatikan pendidikan anak-anaknya, baik iman maupun akhlak. Kelalaian dalam hal ini berarti menyia-nyiakan amanah Allah. Firman Allah mengingatkan tentang siksa bagi mereka yang lalai:

"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan azab." (QS. An-Nisa: 56)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam juga bersabda tentang siksa paling ringan di neraka:

"Penduduk neraka yang paling ringan azabnya adalah Abu Thalib. Ia memakai dua terompah dari api neraka yang membuat otaknya mendidih karenanya." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

3. Takwa kepada Allah SWT

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الْمَلِكِ الْعَظِيمِ الَّذِي يَحْكُمُ بِالْحَقِّ وَيَقْضِي بِالْعَدْلِ وَيَهْدِى النَّاسِ إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ , أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهَ أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Arab latin: Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin almalikil 'adhiimil ladzii wahkumu bilhaqqi wa yaqdhii bil'adli wayahdin-naasi ilashirathal mustaqiim

Asyhadu ala ilaaha illallah wahdahulaa syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu, allahumma shalli wa sallim wa baarik 'ala nabiyyinaa muhammadin wa 'ala alihi wa ashaabihi wa man tabi'ahum ila yaumiddiin

Amma ba'du fayaa'ibaadallahu uushiikum wa iyyaaya bi takwaallahi wa thaa'atihi la'allakum tuflihuun. Qaalallahu ta'alaa filquranil kariim. A'uudzubillahi minasyaithanirrajiim: yaa ayyuhalladziina amanu-taqullaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Penguasa Alam Semesta, Raja Agung, yang memerintah dengan kebenaran, mengambil keputusan dengan adil, dan membimbing manusia ke jalan yang lurus."

"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan saja, dan saya bersaksilah bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, berkahilah dan limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang bertaubat, atas mereka sampai hari kiamat."

Adapun yang berikut ini:

"Wahai hamba-hamba Allah, aku berpesan kepadamu dan aku untuk bertakwa dan mentaati-Nya, agar kamu berhasil. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an. Aku berlindung kepada Allah dari setan Yang Maha Penyayang: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana yang patut ditakuti, dan janganlah kamu mati kecuali sebagai orang Islam."

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Allah adalah Pencipta dan Pengatur alam semesta. Dialah yang memberi rezeki kepada seluruh makhluk. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana firman-Nya:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Manfaat ibadah adalah untuk membentuk pribadi yang bertakwa. Firman Allah:

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 21)

Para sahabat Rasul sangat memperhatikan makna takwa. Dikisahkan bahwa Umar bin Khathab bertanya kepada Ubay bin Ka'ab tentang arti takwa. Ubay menjawab, "Pernahkah engkau berjalan di jalan yang penuh duri?" Umar menjawab, "Ya, aku berjalan dengan hati-hati." Ubay berkata, "Itulah takwa."

Takwa berarti berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa, menjauhi kemusyrikan, dan senantiasa menjalankan perintah Allah dengan penuh kerendahan hati.

Ciri-ciri orang bertakwa antara lain:

  • Menginfakkan harta di jalan Allah baik di waktu lapang maupun sempit.
  • Mampu menahan amarah.
  • Memaafkan kesalahan orang lain.
  • Segera bertaubat setelah melakukan kesalahan.
  • Tidak mengulangi perbuatan dosanya.

Sebagaimana firman Allah:

"Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133-135)

Buah dari takwa sangat besar, di antaranya:

  • Diberi kemampuan membedakan yang benar dan salah (Al-Furqan), serta diampuni dosanya. (QS. Al-Anfal: 29)
  • Diberi jalan keluar dari kesulitan, rezeki tak terduga, dan kemudahan urusan. (QS. At-Thalaq: 2-4)
  • Amal baiknya diterima oleh Allah. (QS. Al-Maidah: 27)
  • Dimasukkan ke dalam surga dan hidup dalam keridaan Allah. (QS. Ali Imran: 15)

Kesimpulannya, dengan takwa kepada Allah, kemuliaan hidup akan tercapai. Kebaikan dunia dapat diraih, dan kebahagiaan akhirat akan dinikmati selamanya.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




(inf/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads