Berawal dari mimpi Raja Mesir yang melihat: "...tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (Q.S. Yusuf/12: 46-47). Nabi Yusuf yang masih meringkuk dipenjara diminta untuk menakwilkan mimpi raja tersebut.
Taakwil Nabi Yusuf terhadap mimpi Raja ialah: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur." (Q.S. Yusuf/12: 48-49).
Nabi Yusuf memberikan takwil mimpi Raja dengan masuk akal lalu ia dibebaskan dari penjara dan diminta menjadi pejabat tinggi di istana, teritama diminta untuk mengimplementasikan konsep pascapanen sebagaimana takwil mimpinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Epidemi dalam Kisah Raja Abrahah |
Sesungguhnya dalam konteks masyarakat modern, Nabi Yusuf bukanlah ahli takwil mimpi tetapi mungkin lebih tepat disebut sebagai ahli strategi dan perencanaan pembangunan, semacam BAPPENAS kita di Indonesia. Nabi Yusuf diberi kepercayaan penuh oleh Raja untuk merancang dan mengurus urusan perekonomian Mesir ketika itu. Prediksi Nabi Yusuf akan terjadi masa paceklik selama tujuh tahun betul-betul terbukti. Konsep penghematan yang diserukan kepda masyarakat petani betul-betul diindahkan. Selama tujuh tahun berturut-turut masyarakat menuai panen yang luar biasa bagusnya. Saat itu Nabi Yusuf betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa akan terjadi masa paceklit selama tujuh tahun mendatang, karena itu masyarakat harus menghemat sehemat mungkin.
Hal yang sangat brilian disampaikan Nabi Yusuf ialah teknik penyimpanan padi atau gandung disertakan dengan bulir atau tangkainya, bukannya hanya menyimpan gabahnya saja, sebagaimana didikatakan Yusuf: "...apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan". Bertahannya gabah masyarakat, tidak membusuk atau rusak, disebabkan karena gabah disimpan bersama bulir atau tangkainya. Teknis industri pascapanen modern juga menemukan bahwa gabah hanya bisa bertahan selama tida tahun, tetapi jika disimpan bersama bulirnya, seperti teknik penuaian tradisional kita dulu yang menyimpan padi bersama tangkainya dengan cara diiat-ikat, ternyata memungkinkan padi bisa bertahan sampai tujuh tahun tanpa mengalami kerusakan.
Ketika masa paceklit terjadi, negeri-negeri tetangga yang tidak memilki konsep pascapanen yang bagus, mulai kesulitan bahan pokok. Penduduk negeri-negeri tetangga menyerbu Mesir untuk membeli bahan pokok. Saat itulah nama Nabi Yusuf melejit di seluruh dunia. Ada seorang pemuda cerdas yang mengendalikan perekonomian Mesir yang luar biasa. Sementara negeri-negeri lain mengalami krisis pangan, Mesir tetap survive dengan sock pangan yang cukup, bahkan sangat dimungkinkan untuk dilempar ke pasar ekspor. Mesir menikmati keuntungan pajak yang luar biasa ketika itu. Masyarakat betul-betul merasa makmur dan sejahtera di bawah sentuhan manajemen Nabi Yusuf. Meskipun bukan raja, tetapi Nabi Yusuf disegani Raja dan seluruh masyarakat. Nabi Yusuf juga tidak memiliki ambisi politik. Ia hanya memilih menjadi pelayan umat dan masyarakat.
Saat Nabi Yusuf sedang Berjaya, saudara-saudaranya yang pernah mencoba membunuhnya ikut dalam antrian membeli kebutuhan pangan di Mesir. Saat itulah Nabi yusuf berjumpa keluarga besarnya, termasuk ayahnya yang masih hidup yang sangat dicintainya. Nabi Yusuf contoh yang baik, tidak pernah melupakan keluarga dan teman-teman lamanya, sungguhpun ia sudah menjadi pejabat penting di istana.
Baca juga: Mengungkap Misteri Masa Depan |
Prof Nasaruddin Umar
Menteri Agama Republik Indonesia
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?