Keajaiban Al-Qur'an bukan hanya mengungkap kejadian masa silam yang terbukti kebenarannya, tetapi juga mengungkap masa depan yang belum terjadi ketika Al-Qur'an turun. Masa depan itu bukan hanya dalam urusan keduniawian tetapi juga urusan keakhiratan (eskatologis), seperti kejadian alam barzakh dan hari akhirat kelak. Terlalu banyak contoh yang dapat dikemukakan untuk membuktikan kebenaran prediksi Al-Qur'an. Baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, diukur dari turunnya Al-Qur'an.
Sebagai contoh, ketika turun Q.S. al-Nasr sebagai berikut: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat. (Q.S. al- Nashr/110:1-4). Para sahabat tidak bisa menahan kegembiraannya karena surah tersebut diawali dengan huruf idza (jika) biasanya menjadi istarat kejadian itu pasti akan terjadi. Bagaimana tidak gembira kalau selama ini sulitnya mengajak orang masuk agama Islam tiba-tiba ada janji Tuhan akan memperlihatkan orang berbondong-bondong masuk agama Islam. Hanya Abu Bakar yang merespon ayat-ayat itu dengan menangis. Umar bertanya kenapa Abu bakar menangis, apakah tidak gembira dengan turunnya ayat itu. Dijawab satu sisi gembira tetapi sisi lain sedih karena itu artinya tugas Nabi Muhammad saw sudah selesai dan tentu akan meninggalkan kita. Umar mengkonfirmasi kepada Nabi Muhammad dan dijawab dengan mengangguk. Seketika para sahabat berubah dengan suara isak tangis karena isyarat Nabi akan akan meninggalkan mereka. Dan betul, inilah surah yang paling terakhir Allah swt turunkan kepada Nabi. Selanjutnya para sahabat menyaksikan begitu ramai dan dahsyatnya orang berlomba-lomba masuk Islam. Satu demi satu negeri tenatngga bergabung di dalam agama Islam dengan penuh kerelaan, persis yang digambarkan dalam ayat-ayat di atas.
Bukti lain, siapa yang bisa membayangkan pada masa turunnya Al-Qur'an kerajaan Romawi akan runtuh, siapa yang akan menaklukkannya, dan apa faktor penyebabnya, ternyata sudah diprediksi di dalam Al-Qur'an dalam satu surah khusus disebut surah al-Rum (30). Sebanyak 60 ayat dalam surah itu menceritakan kejadian dan kekalahan Romawi yang turun jauh sebelum jatuhnya Romawi serta-merta sesuai dengan kenyataan sejarahnya. Surah al-Rum diawali dengan pernyataan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. (Q.S. al-Rum/30:1-4). Sejarah telah membuktikan prediksi Al-Qur'an dengan jatuhnya negeri adidaya Romawi. Dengan demikian ungkapan yang pernah dianggap sinis oleh orang-orang yang hidup di masa Nabi terbukti kebenarannya.
Gambaran lain ditemukan di dalam Al-Qur'an ialah kepastian akan terjadinya hari kiamat, yang akan diawali dengan goncangan bumi yang amat dahsyat. Planet-planet akan berjalan keluar dari rel (manzilah) msing-masing, sehingga tabrakan antar planet tak dapat dihindari, sebagaimana diungkapkan di dalam banyak surah-surah Makkiyah. Penggambaran Al-Qur'an tersebut diakui kebenarannya para ilmua fisika, bahwa kelak akan terjadi akhir kehidupan di planet bumi ini.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza