Umat Islam tengah memasuki bulan Rabiul Akhir 1445 H pada pekan ini. Menyambut bulan tersebut, khatib bisa menyampaikan khutbah Jumat Rabiul Akhir yang bertema Hakikat Takwa.
Rabiul Akhir adalah bulan ke-4 dalam kalender Hijriah. Menurut ikhbar Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) awal bulan Rabiul Akhir 1445 H jatuh pada Senin, 16 Oktober 2023.
Berikut contoh khutbah Jumat Rabiul Akhir tentang Hakikat Takwa seperti diambil dari Buku Khutbah Zaynul Atqiya' yang disusun oleh Tim Kajian Ilmiah Lembaga Ittihadul Muballighin Ponpes Lirboyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teks Khutbah Jumat tentang Hakikat Takwa
الْحَمْدُ لِلَّهِ ذِي الْكَرَمِ وَالْجُوْدِ وَالْإِفْضَالِ. وَأَسْأَلُهُ سُبْحَانَهُ التَّوْفِيْقَ وَالْإِخْلَاصَ فِي سَآئِرِ الْأَعْمَالِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ الْإِخْلَاصَ فِي جَمِيعِ الْأَحْوَالِ سَبَبًا لِلْوُصُوْلِ إِلَى مَرَاتِبٍ أَهْلِ الْكَمَالِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْهَادِي إِلَى الرَّشَادِ وَالْمُنْقِذُ مِنَ الضَّلَالِ. صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِمُ السَّالِكِيْنَ فِي طَرِيْقِهِ عَلَى أَحْسَنِ مِنْوَالٍ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ الْعِبَادَةَ لَا تَصِحُ بِدُوْنِ الْعِلْمِ، وَالْعِلْمُ وَالْعِبَادَةُ لا يَنْفَعَانِ إِلَّا مَعَ الْإِخْلَاصِ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Marilah kita meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dengan senantiasa beramal saleh dan menjauhi bermaksiat kepada-Nya.
Alhamdulillah dengan berakhirnya bulan Rabiul Awal, kita telah memasuki bulan baru yaitu Rabiul Akhir yang semestinya juga disertai semangat baru untuk beramal saleh dan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan agar sedikit demi sedikit ketakwaan kita kepada Allah SWT dapat bertambah.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Pada zaman yang modern dan serba canggih ini, kemajuan di segala bidang terus berkembang pesat. Namun kemajuan pesat tersebut tidak disertai dengan peningkatan takwa kita kepada Allah SWT Bukti lemahnya takwa kita sangatlah tampak jelas dengan adanya kemerosotan moral dan akhlak. Apakah kita akan terus menutup mata dan hati akan hal tersebut? Tentu tidak.
Oleh karena itu, marilah kita jernihkan pikiran ini dengan memahami takwa yang sesungguhnya.
Takwa dalam pengertian secara umum adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Namun apakah kita benar-benar memahami hakikat takwa itu sendiri?
Dalam sebuah hadits dikatakan
لَا يَبْلُغُ الْعَبْدُ أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ، حَتَّى يَدَعَ مَا لَا بَأْسَ بِهِ، حَذَرًا لِمَا بِهِ الْبَأْسُ. (رواه الترمذي وابن ماجه)
Artinya: "Seorang hamba tidak akan mencapai orang- orang yang bertakwa hingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak dilarang karena khawatir terjatuh kepada sesuatu yang dilarang." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hakikat takwa adalah seseorang tidak akan sampai pada derajat iman dan takwa kepada Allah SWT sampai ia meninggalkan atau menghindari segala bentuk yang dapat menggoyahkan keimanan yang ada di dalam hatinya. Untuk itu marilah kita kuatkan kepercayaan kita, sedikit berpikir dalam taat dan memperbaiki ibadah kepada Allah SWT hingga mencapai derajat muttaqin.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 2 yang berbunyi,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ ٢
Terjemahnya: Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah) gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,"
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Iman dan takwa seseorang bisa bertambah dan dapat pula berkurang. Oleh karena itu kita juga harus mewaspadai terhadap perbuatan-perbuatan yang dapat menyurutkan iman dan takwa kita, terus berusaha dan memohon kepada Allah SWT agar menambah ketakwaan dan keimanan kita. Karena hanya Allah SWT yang dapat menambah ketakwaan dan keimanan seseorang.
Seperti halnya pada firman Allah SWT,
وَالَّذِيْنَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَّاٰتٰىهُمْ تَقْوٰىهُمْ ١٧
Artinya: Orang-orang yang mendapat petunjuk akan ditambahi petunjuk(-nya) dan dianugerahi ketakwaan (oleh Allah). (QS Muhammad: 17)
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Untuk memahami hakikat iman dan takwa, kita perlu mengetahui ciri-ciri orang yang benar iman dan takwanya. Ciri-ciri tersebut telah Allah SWT jelaskan dalam firman-Nya:
۞ لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ ١٧٧
Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Baqarah: 177)
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Untuk itu, marilah kita bercermin diri, apakah kita telah memenuhi ciri-ciri tersebut atau masih jauh. Semoga kita semua diberi kemudahan Allah SWT untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadi orang yang beruntung kelak di akhirat. Karena orang yang beruntung adalah orang yang telah benar imannya.
Hal itu dikatakan dalam firman Allah SWT:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ ١
Terjemahan: Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (QS Al Mu'minun: 1)
أعُوذُ بِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيْمِ. فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا. بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيمِ إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ مَلِكُ بَرُّ رَؤُوْفٌ رَحِيمٌ.
Demikian contoh khutbah Jumat Rabiul Akhir tentang Hakikat Takwa.
Baca juga: 5 Rukun Khutbah Jumat yang Wajib Diketahui |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan