5 Rukun Khutbah Jumat yang Wajib Diketahui

5 Rukun Khutbah Jumat yang Wajib Diketahui

Rindang Krisnawati - detikHikmah
Jumat, 15 Sep 2023 21:15 WIB
Muslims are performing the Holy Friday prayer. Worshipers are worshiping inside the mosque. Sylhet, Bangladesh, 24 March 2023.
Foto: Getty Images/H M Shahidul Islam
Jakarta -

Saat melaksanakan sholat Jumat, salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah khutbah Jumat. Khutbah Jumat biasanya berisi tentang ceramah yang disampaikan oleh khatib sebelum sholat Jumat dimulai.

Dalam melaksanakan khutbah Jumat, ada 5 rukun khutbah Jumat yang wajib untuk diikuti. Karena, akan dianggap tidak sah jika tidak dilaksanakan. Nah, kira-kira apa saja rukun khutbah Jumat? Yuk simak penjelasan berikut ini.

5 Rukun Khutbah Jumat

Dilansir melalui buku berjudul Buku Panduan Khutbah Jumat Untuk Pemula (2021), ada 5 rukun khutbah Jumat yang wajib untuk dilaksanakan yakni:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Membaca Pujian Kepada Allah SWT

Rukun khutbah Jumat yang pertama adalah dengan membaca pujian-pujian untuk Allah SWT. Memuji Allah ini, dilakukan pada kedua khutbah dengan menggunakan kata "hamdun" dan lafal-lafal yang serupa seperti "alhamdu", "nahmadu" dan "ahmadu". Dalam kata Allah harus disertai dengan penggunaan lafal jalalah, karena tidak akan cukup memakai asma Allah yang lainnya.

Contoh Pelafalan Benar

  • Pelafalan yang benar menggunakan "alhamdu lillah", "lillahi al hamdu" dan "nahmadu lillah".

Contoh Pelafalan Salah

Pelafalan yang salah menggunakan:

ADVERTISEMENT
  • "alhamdu lirrahman" termasuk pelafalan yang salah karena tidak menggunakan lafal jalalah (Allah).
  • "asy syukru lillahi" termasuk pelafalan yang salah karena tidak menggunakan akar kata "hamdun".

Contoh:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

Latinnya: Innal hamda lillah nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa na'udzubillahi min suruuri anfusina wa min sayyiati a'maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalah, wa man yudhlilhu falaa haadiyalah. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rosuuluh.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang hanya kepada-Nya kami memuji, memohon pertolongan, dan mohon keampunan. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan dan kejahatan amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalan Allah maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Dan aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah saja, yang tiada sekutu bagi Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya."

2. Membaca Sholawat Kepada Nabi Muhammad SAW

Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW merupakan rukun khutbah yang kedua. Membaca shalawat dilakukan pada kedua khutbah. Diharuskan menggunakan kata "al shalatu" dan lafal kata yang seakar. Tidak harus menggunakan nama "Muhammad" seperti contohnya "Ahmad", "Al-Nabi", "Al-Nadzir", "Al-Rasul" dan "Al-Basyir".

Ada beberapa pendapat tentang penyebutan ini, seperti:

  • Pendapat yang kuat mengatakan harus menggunakan isim dhahir dan bukan isim dhamir (kata ganti).
  • Sedangkan pendapat yang lemah mengatakan boleh untuk menggunakan isim dhamir.

Contoh yang benar:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Latinnya: allahumma sholli wasalam wabarik muhammadin wa ala alihi wa sobhi wa mani tada bihudahu ila yaumil qiyamah.

Contoh yang Salah:

"sallama-llahu 'ala Muhammad', "Rahima-llahu Muhammadan" termasuk contoh yang salah karena tidak pakai akar kata "ash-shalatu".

3. Membaca Wasiat Takwa

Rukun khutbah jumat yang ketiga adalah membaca wasiat takwa. Maksudnya, berpesan atau memberi wasiat untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT. Rukun khutbah ini dilakukan dalam kedua khutbah. Prinsip dari rukun khutbah ini yakni untuk mengajak ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Beberapa contohnya:

  • "Athi'ullaha" artinya, taatlah kalian kepada Allah SWT.
  • "Imzajiru 'anil makhsiat" artinya, jauhilah perbuatan maksiat.
  • "Ittaqullah" artinya, bertakwalah kalian kepada Allah SWT.

Contoh yang benar:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُولُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُونَ

4. Membaca Satu Ayat Al-Qur'an

Rukun khutbah yang keempat yakni membaca sepenggal atau satu ayat Al-Qur'an. Hal ini maksudnya, memberi pemahaman mengenai makna ayatnya secara sempurna. Baik dalam bentuk cerita, janji-janji, ancaman ataupun hikmah. Membaca sepenggal ayat Al-Qur'an pada salah satu dari kedua khutbah.

Namun, disarankan untuk membaca saat khutbah pertama. Karena, dijadikan sebagai pembanding keberadaan doa kaum mukminin pada khutbah kedua. Tidak dianjurkan memakai ayat "tsumma nadhara" atau ayat "abasa" karena tidak memberikan adanya pemahaman makna secara baik dan sempurna.

Contohnya:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sebenarnya, dibebaskan dalam membaca ayat apapun yang ada di dalam Al-Qur'an, tapi lebih baik membaca ayat yang sesuai dengan isi dan tema khutbah.

5. Membaca Doa untuk Orang Mukmin

Rukun khutbah yang terakhir ini dilakukan pada khutbah kedua. Disarankan untuk berdoa mengenai urusan akhirat. Seperti contohnya menggunakan:

  • "Allahumma ajirna minannar" artinya yakni semoga Allah menyelamatkan kami dari neraka.
  • "Allahumma ighfir lil muslimin wal muslimat" artinya Ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat.

Tidak menggunakan doa yang berisi urusan duniawi seperti:

  • "Allahumma atina malan katsiron" artinya Ya Allah semoga Engkau memberi kami harta yang banyak.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa 5 rukun khutbah Jumat antara lain, membaca pujian kepada Allah SWT, membaca sholawat nabi, membaca wasiat takwa, membaca sepenggal ayat Al-Qur'an dan membaca doa untuk kaum muslimin dan muslimat. Demikian penjelasan yang bisa detikHikmah rangkum. Semoga bermanfaat!




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads