Sebagai seorang anak, Allah SWT meminta kita untuk senantiasa berbakti kepada kedua orang tua. Dalam surat Al Isra ayat 23, Allah berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pun sebaliknya, orang tua harus mendidik anaknya dengan baik. Seorang anak dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi orang tuanya, tetapi juga bisa menjadi malapetaka apabila tidak dididik dengan baik.
Berkaitan dengan itu, Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Rabu (5/4/2023) menyampaikan bahwa apabila orang tua salah didik, tanggung jawabnya bukan hanya pada anak, melainkan juga pada keduanya.
"Hati-hati, jangan salah didik anak, gara-gara anak kita bisa masuk neraka," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof Nasaruddin turut menyampaikan sebuah kisah yang tersemat dalam hadits mengenai kedua orang tua yang menunggu anaknya di depan pintu surga. Mereka enggan masuk lebih dahulu jika tanpa anak semata wayangnya.
Setelah mencari dan menunggu cukup lama, datanglah sang anak yang ditunggu. Ternyata anak semata wayangnya itu dikawal oleh malaikat penjaga neraka.
Ketika sang anak mendekat, dia justru menyalahkan kedua orang tuanya. Dirinya bisa sampai berbuat maksiat karena terlalu dimanjakan oleh bapak ibunya semasa hidup di dunia.
Sampai-sampai, kedua orang tuanya tidak memberikan sang anak pendidikan mengenai agama. Alhasil, si anak merasa tidak adil apabila ia masuk neraka sendiri sedangkan kedua orang tua yang mendidiknya masuk ke dalam surga.
Mendengar hal itu, akhirnya bapak ibunya yang semula menunggu di depan pintu surga justru ikut dijerumuskan ke dalam neraka bersama sang anak. Nauzubillah min zalik, semoga kita semua senantiasa dapat menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita kelak.
"Pada bulan suci Ramadan ini mari kita istighfar, mari kita mengevaluasi diri kita sendiri, apakah kita menjadi ortu yang baik," pungkas Prof Nasaruddin.
Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar: Jangan Salah Mendidik Anak bisa disaksikan DI SINI.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama