Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai dan memuliakan satu sama lain. Jika kita ingin dihargai, tentu kita juga harus melakukan hal yang sama terhadap orang lain.
Menurut Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Minggu (2/4/2023), menghargai orang lain bisa dengan cara tidak memandang enteng orang lain. Terlebih, hanya melihat dari penampilan yang sederhana.
"Jangan memandang enteng orang-orang yang tidak muncul tanda kewibawaannya. Boleh jadi Allah SWT menyembunyikan wajah kekasih-Nya pada wajah yang kumuh," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa-bisa seseorang yang dianggap lusuh, pengemis, tidak berwibawa dan berpenampilan sederhana ternyata merupakan seorang malaikat. Sebab, malaikat bisa mengubah wujudnya untuk menguji manusia.
"Jangan hanya menerima orang-orang yang rapi, sopan, santun. Siapa tau itu iblis di dalamnya," lanjut Prof Nasaruddin.
Berkenaan dengan itu, ia mencontohkan sebuah kisah mengenai lelaki tua yang berkunjung ke istana raja, cerita ini disampaikan dalam kitab Irsyadul Ibad. Saat itu, lelaki tersebut berpenampilan lusuh, bau dan menggunakan tongkat.
Ketika ia lewat di depan istana, lantas penjaga segera menghalaunya. Mereka menganggap orang tua itu merusak pemandangan karena penampilannya yang kurang layak.
Secara tiba-tiba, lelaki lusuh itu dipukul beramai-ramai oleh para penjaga. Anehnya, ia sama sekali tidak roboh dan kebal.
Penjaga yang heran lantas bertanya kepada lelaki tua itu, siapa dia sebenarnya. Orang tersebut lantas menjawab bahwa dirinya adalah seorang malaikat maut dan hendak mencabut nyawa seseorang di dalam istana.
Mendengar pengakuan sang malaikat maut, para penjaga terbirit-birit lari ketakutan. Akhirnya, lelaki tua itu segera masuk ke pintu gerbang istana yang kedua.
Sayangnya, di gerbang tersebut ia juga diadang oleh penjaga istana yang bertugas. Mereka heran, bagaimana bisa seseorang dengan penampilan kumuh dan lusuh masuk ke dalam istana, diusirlah lelaki tua itu.
Meski diusir, malaikat maut itu enggan untuk pergi. Akhirnya, penjaga istana yang lain lagi-lagi memukuli lelaki tua itu, namun mereka tidak bisa melumpuhkannya.
Merasa heran, penjaga istana bertanya siapa sebenarnya lelaki tua tersebut. Dia kembali mengaku bahwa dirinya adalah seorang malaikat maut, pergilah para penjaga ketakutan dan membiarkan si lelaki tua masuk ke dalam istana.
Lagi-lagi, di dalam istana ada seorang bodyguard. Ia menghadang malaikat maut dengan sigap namun tetap saja tidak bisa dikalahkan.
Sampai akhirnya tibalah si lelaki tua ke dalam kamar raja. Raja yang kaget melihat seseorang berpenampilan kumuh berhasil masuk ke kamarnya, segera mendorong lelaki itu dan dipukulinya menggunakan besi.
Tetap saja, malaikat maut tersebut masih berdiri dengan sigap dan tidak luka sedikitpun akibat pukulan raja. Setelah sang raja mengetahui bahwa malaikat maut itu ingin mengambil nyawanya, ia lantas ketakutan dan memohon agar tidak dicabut.
Kisah selengkapnya dapat disaksikan dalam detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Mari Hargai Semua Orang DI SINI.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!