Duka akibat banjir dan tanah longsor masih membekas di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak bencana yang terjadi akhir November lalu. Ribuan warga masih berjuang dalam proses evakuasi hingga pemulihan trauma di tengah ujian solidaritas dan kepedulian antar sesama.
Di tengah situasi tersebut, nilai kasih sayang dan kepedulian sosial kembali ditekankan sebagai bentuk nyata keteladanan Rasulullah SAW. Kasih sayang bukan sekadar empati emosional, melainkan diwujudkan melalui aksi kemanusiaan untuk menguatkan mereka yang terdampak bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habib Umar Assegaf menegaskan bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW harus tercermin dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi sesama.
"Kecintaan kepada Rasulullah SAW tidak hanya diwujudkan melalui pembacaan maulid dan shalawat, tetapi juga melalui tindakan nyata yang mencerminkan akhlak mulia, berkasih sayang kepada sesama, peduli terhadap anak yatim, dan berempati kepada saudara-saudara yang sedang tertimpa bencana," ujarnya dalam tausiyahnya, Rabu malam (17/12/2025).
Ia menambahkan, kepedulian terhadap korban bencana di Sumatera dapat dihadirkan melalui doa dan dukungan sosial kemanusiaan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kasih sayang sejati diwujudkan dengan kehadiran, bantuan, serta perhatian yang tulus kepada mereka yang tertimpa musibah.
Habib Umar juga menekankan bahwa menguatkan yang lemah dan menenangkan hati yang terluka merupakan ibadah bernilai besar. Ia menerangkan jika Rasulullah SAW tidak membiarkan seseorang larut dalam penderitaan, tetapi mengajaknya bangkit dengan harapan, empati, dan doa.
"Dalam keteladanan beliau, kasih sayang adalah cinta yang memulihkan yang menghapus air mata, menegakkan kembali martabat, dan menumbuhkan solidaritas antar sesama, khususnya bagi mereka yang sedang berada dalam kesusahan," tuturnya.
Semangat tersebut tercermin dalam acara pembacaan Maulid Al Barzanji yang bertepatan dengan peringatan 30 tahun pernikahan Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham dan Yuliati Aqil Irham pada Rabu (17/12) kemarin di Musholla Al Ikhlash, Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Aqil yang beberapa hari sebelumnya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Pidie Jaya, Aceh, menegaskan pentingnya menjadikan kasih sayang sebagai aksi nyata.
"Momentum ini mengingatkan kita bahwa kasih sayang dan cinta yang memanusiakan, yang dicontohkan Rasulullah SAW harus diwujudkan dalam aksi nyata, hadir di tengah derita, menguatkan yang lemah, dan merajut kembali harapan untuk melewati masa-masa sulit dengan sepenuh keyakinan," ungkapnya.
![]() Muhammad Aqil irham dan Yuliati Aqil irham memberikan santunan kepada anak yatim. |
Maulid Al Barzanji dimaknai sebagai panggilan untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan dengan melibatkan keluarga, kerabat, tetangga, kaum papa, dan anak yatim, sekaligus menjadi momentum memanjatkan doa bagi para korban bencana. Kegiatan ini menjadi simbol konkret bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW sejalan dengan kepedulian terhadap sesama.
Keluarga besar Aqil dan Yuliati pun memaknai kebahagiaan mereka sebagai kesempatan untuk berbagi dan menegaskan bahwa nilai kasih sayang akan semakin bermakna ketika dihadirkan bagi mereka yang membutuhkan.
(bpjph/sls)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?