×
Ad

Rektor: UI Akan Pastikan Siswa dari 500+ Kab/Kota Kuliah di Kampus Jaket Kuning

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 27 Nov 2025 18:00 WIB
Rektor UI Heri Hermansyah menyatakan kampusnya akan memastikan siswa dari 500+ kabupaten/kota se-Indonesia bisa berkuliah di sana. Ini jalur dan bantuannya. Foto: Trisna Wulandari/detikcom
Jakarta -

Rektor Universitas Indonesia Heri Hermansyah mengatakan UI akan memastikan kebijakan afirmasi masuk kampus ini akan dilanjutkan. Targetnya, 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia akan memiliki siswa yang lanjut kuliah di kampus jaket kuning (jakun).

"UI akan memastikan 500 lebih kota/kabupaten di Indonesia, ada siswanya yang kuliahnya di Universitas Indonesia. Akan kita pastikan itu," ucapnya pada pada Seminar Nasional Lemhannas RI: Transformasi Sistem Pendidikan Nasional dalam Mewujudkan SDM Unggul di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).

PPKB UI Tanpa Bobot Sekolah

Pada kegiatan tersebut, salah satu peserta menanyakan apakah UI dapat memungkinkan siswa di perbatasan untuk berkuliah di kampusnya tanpa menggunakan indikator yang selama ini berlaku. Heri mengatakan, afirmasi penerimaan mahasiswa baru UI ini dimungkinkan lewat jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) UI.

Ia mengakui prestasi tetap didahulukan dalam seleksi. Kendati demikian, kini terdapat penghapusan skor atau bobot sekolah yang memungkinkan siswa dari berbagai kota dan kabupaten se-Indonesia diterima di UI. Sederhananya, sebelumnya bobot sekolah yang dinilai bermutu memiliki skor tinggi, dan begitu juga sebaliknya.

Heri menyatakan, dari 200-an kabupaten/kota asal siswa pada 2024, penghapusan bobot sekolah meningkatkan persebaran asal siswa dari 360 kabupaten/kota se-Indonesia.

"Di satu jalur tadi, Prestasi, dan Pemerataan Kesempatan Belajar, kita ubah parameternya. Yang tadinya di situ ada bobot sekolah, sekolah bagus ada skornya, sekolah kurang bagus ada skornya. Nah, kita hilangkan itu sehingga semua sekolah sama," jelasnya.

Dukungan sampai Lulus

Ia menggarisbawahi, ada PR bersama untuk memastikan siswa tidak hanya diterima kuliah, tetapi juga didukung sampai lulus. Dukungan ini mulai dari keberangkatan ke kota studi, biaya hidup, biaya kuliah, dan peluang usai studi.

Heri mencontohkan, salah satu siswi asal NTT diterima di Psikologi UI pada tahun ajaran 202/2026. Namun, keterbatasan ekonomi membuat ia terkendala berangkat ke kampus UI di Depok, Jawa Barat. Dengan bantuan gurunya, ia kemudian dijemput dan diberangkatkan oleh pihak UI.

Ia menjelaskan, dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, mahasiswa bisa mendapat bantuan biaya kuliah hingga lulus, berikut uang saku per bulan. Namun, ia mengakui, UI sendiri masih kekurangan kuota KIP Kuliah.

"Selevel Universitas Indonesia saja, setelah penerimaan mahasiswa baru, sekitar 10.000 orang, masih kurang 200 orang, yang butuh support KJP ini. Kita minta tolong ke Dikti, minta tolong ke Komisi X, dapat tambahan," ucapnya.

Program ADEM

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dikdasmen) Kementerian DIkdasmen Gogot Suharwoto mengatakan pihaknya menyediakan bantuan lewat program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) bagi pelajar dari daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), Orang Asli Papua, dan anak pekerja migran Indonesia.

Ia menjelaskan, siswa ADEM bisa lanjut sekolah jenjang SMA/SMK di luar daerah asal mereka, khususnya di Jawa dan Bali. Usai lulus, siswa dipastikan lanjut studi ke pendidikan tinggi.

"Kami punya yayasan yang akomodir mereka, kita pastikan lanjut ke perguruan tinggi karena untuk memutus rantai ketergantungan mereka untuk kembali ke daerah perbatasan tu, kita harus berikan pendidikan, pekerjaan yang layak," ujarnya pada kegiatan yang sama.



Simak Video "Video: UU Sisdiknas Sekolah Rakyat Sedang Disiapkan oleh Tim Formatur"

(twu/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork