Nilai TKA Diusulkan buat Seleksi Masuk Akpol-Akmil

Mulai 2026, siswa yang ingin mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP wajib memiliki nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA). Aturan ini memunculkan kecenderungan sebagian siswa memilih tidak mengikuti TKA jika mereka memang tidak berencana mendaftar jalur SNBP.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengembangan dan Fasilitasi Pelaksanaan Asesmen Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Handaru Catu Bagus, mengingatkan hasil TKA berpotensi digunakan juga dalam seleksi masuk institusi pendidikan lain, seperti Akademi Kepolisian (Akpol) maupun Akademi Militer (Akmil).

"Jangan salah, ada satu manfaat lain, yaitu untuk seleksi akademik lainnya. Mungkin saja adik-adik ada yang masuk tentara, masuk kepolisian, inilah fungsinya TKA," kata Handaru pada gelar wicara Kupas Tuntas TKA Bekal Cerdas untuk Teman SMA di SMA Negeri 2 Kuta, Bali, Jumat (26/9/2025), disiarkan di kanal YouTube Direktorat SMA.

Diketahui, nilai UN sebelumnya digunakan sebagai salah satu syarat pada seleksi masuk Akpol dan Akmil. Setelah penghapusan UN pada 2021 oleh eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, nilai yang disyaratkan yakni nilai rata-rata ijazah dan nilai rata-rata rapor sesuai ketentuan penerimaan.

Handaru menjelaskan, TKA berperan menggantikan Ujian Nasional. Dalam hal ini, TKA memastikan nilai siswa terstandar.

Mengutip Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Handaru mengatakan kebijakan penerapan TKA ini diambil untuk menghindari 'sedekah nilai' dari guru untuk menaikkan nilai rapor siswa.

"Ketika ada Ujian Nasional, apa yang terjadi? Akmil, Akpol, langsung pakai hasil Ujian Nasional. Harapannya dengan adanya TKA ini, bisa dijadikan itu, kita mau ke sana arahnya,"

Terkait wacana penggunaan TKA di seleksi masuk Akpol dan Akmil, Handaru mengatakan akan coba berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Kita lagi coba untuk bekerja sama, untuk meyakinkan Akpol dan Akmil atau kedinasan, kita nyebutnya seperti itu, jadi sekolah kedinasan harapannya bisa menggunakan TKA kembali," ucapnya.