Joki-joki Beraksi di SNBT 2025: Pegawai, Mahasiswa hingga Alumni Kampus Ternama

ADVERTISEMENT

Round Up

Joki-joki Beraksi di SNBT 2025: Pegawai, Mahasiswa hingga Alumni Kampus Ternama

Nograhany Widhi Koesmawardhani, Tim detikcom - detikEdu
Rabu, 07 Mei 2025 08:30 WIB
konferensi pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK SNBT Sesi 1 hingga Sesi 2 pada Selasa (28/4/2025) yang diselenggarakan secara hybrid di Ruang Auditorium Lantai 2 Kemdiktisaintek
Foto: Nikita Rosa/detikcom
Jakarta -

Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 telah usai Senin (5/5/2025) kemarin. Didapati puluhan peserta melakukan kecurangan dengan melibatkan joki. Profesi joki itu mulai dari pegawai kampus, mahasiswa hingga alumni kampus ternama.

Joki-joki ini beraksi di kampus Jawa hingga luar Jawa. Pertama kali kasus kecurangan yang melibatkan joki ini diungkap sendiri oleh Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 pada Selasa 29 April 2025 lalu.

Puluhan Peserta Curang Mayoritas Pilih Kedokteran

Panitia SNPMB menemukan jika pada sesi 1 sampai 12, ada kurang lebih 50 peserta UTBK yang curang dan melibatkan kurang lebih 10 joki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, mayoritas peserta yang curang memilih Fakultas Kedokteran, salah satu bidang studi terfavorit setiap tahunnya.

"Yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan prodi adalah Fakultas Kedokteran," ungkap Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Eduart Wolok, dalam Konferensi Pers Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK 2025 Sesi sampai dengan Sesi 12, di Auditorium Gedung Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

ADVERTISEMENT

Kampus Lokasi Tertangkapnya Joki

Dari pemaparan Panitia SNPMB 2025, joki-joki itu ditemukan di 13 lokasi UTBK SNBT 2025. Berikut lokasi kampus tempat UTBK SNBT 2025 yang jokinya ketahuan, antara lain:

1. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

2. Universitas Diponegoro (Undip) Semarang

3. Universitas Jember (Unej)

4. Universitas Padjajaran (Unpad)

5. Universitas Sumatera Utara (USU)

6. Universitas Hasanuddin (Unhas)

Siasat Para Joki

Joki-joki beraksi dengan beragam macam cara untuk mengelabui pengawas dan panitia. Modus itu antara lain:

1. Memodifikasi foto di kartu peserta dengan artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan).

"Jadi ada empat kartu peserta dengan satu foto yang tinggal dimainkan dengan AI, diubah-ubah tingkat kemiripannya," jelas Eduart.

Modus ini ditemui di lokasi UTBK SNBT Kampus ISBI.

2. Menggantikan peserta

Modus kecurangan di UTBK 2025 selanjutnya adalah menggantikan peserta di dalam ruang ujian atau joki. Eduart menjelaskan ada dua model joki yang digunakan.

Peserta yang sedang ada dalam ruang ujian dipasangkan alat sebagai receiver untuk komunikasi transfer jawaban.

"Kemudian ada lagi, yang melakukan remote visi peserta dari luar dan mengalihkan segalanya ke jawabannya. Jadi pesertanya nggak ngapa-ngapain. Karena merusak komputernya, di-hack dan dioperasikan dari luar," papar Eduart.

3. Kamera dan HP dipasang di ciput dan kacamata

Modus ini ditemukan di lokasi UTBK SNBT kampus Undip dan USU.

Kamera dan HP dipasang di ciput (dalaman hijab). Transmitternya diduga dipasang dikuncir rambut dan alat bantu dengar dipasang di telinga.

Namun, ada juga alat kecurangan yang tidak terdeteksi metal detector, yaitu kacamata dengan kamera. Ketua SNPMB, Eduart Wolok, mengatakan panitia baru bisa menemukan alat kecurangan ini karena pengaduan dari peserta lain.

"Ternyata di dua sisi kacamata ini dipasang kamera. Di balik kamera itu ada mikrofonnya. Dan ini, kacamata ini hampir kami tidak bisa temukan. Ini ditemukan karena laporan peserta di sampingnya," jelas Eduart.

4. Melibatkan 'orang dalam' untuk hack jaringan komputer UTBK SNBT

Modus ini terjadi di Unej. 'Orang dalam' ini memasang perangkat sebagai proxy untuk mengaitkan komputer peserta dengan jaringan eksternal.

"Jadi ketika digeledah seakan-akan disembunyikan di atas kardus printer di atas lemari," jelas Eduart.

"Ini terstruktur terencana kecurangannya," imbuh rektor Universitas Gorontalo ini.

Dilansir dari detikJatim, orang dalam itu adalah pegawai honorer Unej bekerja sama dengan bimbingan belajar (bimbel) di Jawa Tengah (Jateng).

Pegawai honorer itu mempelajari pola-pola soal ujian pada sesi awal dengan memotret atau mengingat soal sebanyak mungkin. Lalu peserta bimbel didaftarkan di sesi-sesi akhir dengan informasi yang dimiliki.

Ketua Pusat UTBK SNBT Unej Prof Slamin mengatakan pegawai honorer itu sudah diberhentikan.

"Pimpinan Unej sudah memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang terlibat dalam membantu pihak luar yang berupaya melakukan remote acces tersebut," tandas Slamin

Pelaku Joki Mahasiswa ITB hingga Pegawai Unej

Pelaku joki UNBK SNBT 2025 yang identitasnya dirilis oleh Panitia SNPMB 2025 adalah:

1. Lukas Valentino Nainggolan (LVN) - disebut Panitia SNPMB menjoki untuk 4 peserta UTBK
2. Khamila Djibran (KD) - disebut Panitia SNPMB menjoki 2 peserta UTBK
3. Healthy Febriana Jessica (HFJ) - disebut Panitia SNPMB menjoki 1 peserta UTBK

Ketiga joki itu terciduk beraksi di kampus ISBI Bandung.

Untuk pelaku berinisial LVN, pihak ITB sudah mengkonfirmasi betul itu adalah mahasiswanya.

"ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB," tulis ITB dalam keterangan resminya dilansir dari itb.ac.id, Kamis (1/5/2025).

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan terlibatnya mahasiswa ITB tersebut, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini.

"Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dan jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB sesuai dengan ketentuan," tulis keterangan.

Sedangkan KD dan HFJ saat ditelusuri via situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) adalah lulusan atau alumni kampus ITB. Saat dikonfirmasi ke Prof Eduart, dia menegaskan hanya merilis identitas, bukan kampusnya.

"Kami tidak rilis kampusnya, karena biar saja kampus yang bicara. Toh sudah jadi alumni, jadi tak ada sangkut paut dengan kampus. Kalau penelusurannya demikian ya memang itu, karena kami rilis identitasnya," jawab Eduart saat dikonfirmasi detikEdu pada Rabu (30/4/2025).

Raup Cuan Rp 10 Juta sampai Rp 50 Juta

Pelaku joki yang ditangkap di kampus USU diiming-imingi Rp10 juta bila peserta lulus. Kalau tidak lulus diberi Rp5 juta, demikian dilansir dari detikSumut.

Sedangkan joki di ISBI Bandung, seperti disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan, joki itu dijanjikan Rp30 juta hingga Rp50 juta.

"Menurut pendalaman kami, keuntungannya itu sekitar Rp 30-50 juta," ungkap Indra kepada wartawan dalam konferensi pers via Zoom, Rabu (30/4).

Pelaku joki KD mengaku bahwa aksinya dilatari motif ekonomi.

"Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai Khamila Djibran. Motifnya dalam melakukan aksi joki adalah alasan ekonomi. Ia juga menyebutkan bahwa ia direkrut oleh seorang berinisial T. Itu individu yang sama disebut di kasus awal," kata Indra.

Kerja Sama dengan Aparat Penegak Hukum

Prof Eduart Wolok mengatakan ada sanksi yang dikenakan kepada pelaku joki maupun peserta.

"Untuk peserta yang curang sudah didiskualifikasi," tutur Eduart.

Untuk joki tergantung tingkat kesalahannya. Bila mahasiswa akan diserahkan pada pihak kampus, sedangkan untuk alumni kampus dan ada unsur pidana bisa diserahkan kepada aparat penegak hukum.

Keterlibatan polisi sudah diungkapkan Eduart dalam rilis Panitia SNPMB pada Selasa (29/4/2025) lalu. Panitia UTBK dan polisi sampai menyusuri pelaku perjokian. Temuan kepolisian menunjukkan jika para penjoki mengawasi peserta dari sebuah hotel.

"Itu panitia dan polisi sempat menggerebek hotel yang didapatkan sebagai alamat. Cuma telat beberapa saat, itu udah bubar," jelas Eduart.

Keterlibatan polisi juga sudah beranjak menetapkan tersangka pelaku joki di USU. Polsek Medan Baru sudah menahan 7 orang, 4 di antaranya menjadi tersangka demikian dilansir detikSumut.

Para tersangka adalah NF (26) dan SY (27) warga Sleman, Yogyakarta, KRA (20) warga Malang, Jawa Timur, dan AHM (26) warga Pekalongan, Jawa Tengah.

Perekrut Joki Masih Misterius

Joki yang terciduk di ISBI Bandung, LVN dan KD sama-sama mengaku direkrut oleh seseorang berinisial T.

"Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai Khamila Djibran. Motifnya dalam melakukan aksi joki adalah alasan ekonomi. Ia juga menyebutkan bahwa ia direkrut oleh seorang berinisial T. Itu individu yang sama disebut di kasus awal," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan.

Apakah otak intelektual dari jaringan perjokian akan dibuka, mengingat 3 eksekutor perjokian sudah dibuka identitasnya? Hal ini ditanyakan detikEdu ke Prof Eduart, selaku Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB. Namun hingga berita ini ditulis Selasa (6/5/2025) pukul 18.50 WIB, pertanyaan ini belum direspons.




(/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads