Deretan Modus Kecurangan UTBK SNBT 2025, Polisi Sampai Gerebek ke Hotel

ADVERTISEMENT

Round Up

Deretan Modus Kecurangan UTBK SNBT 2025, Polisi Sampai Gerebek ke Hotel

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 30 Apr 2025 15:00 WIB
Modus Kecurangan UTBK 2025
Ketua SNPMB, Eduart Wolok, di Depan Duplikasi Foto Peserta dengan AI. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Jakarta -

Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 baru memasuki pekan kedua. Kendati demikian, sudah banyak modus kecurangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri tersebut yang ditemui oleh panitia.

Sebelumnya, panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menegaskan jika soalUTBKSNBT 2025 tidak mungkin bocor.

"Kami bisa pastikan soal yang akan diujikan di UTBK SNBT itu tidak mungkin bocor!" tegas Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok dalam konferensi pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK SNBT Sesi 1 hingga Sesi 2 pada Selasa (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eduart menjelaskan soal tidak mungkin bocor karena pihaknya telah menyiapkan paket model soal ujian yang kuantitasnya lebih dari jumlah sesi yang diujikan.

"Jadi kalau ada 23 sesi ujian, itu soal yang kami siapkan adalah 23 set plus cadangan yang dibutuhkan. Dan itu kami terus terang menyimpannya tidak terkoneksi dengan internet," jelas Eduart.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada yang mengatakan akan akses bocor(an) soal itu tidak mungkin dan kami memiliki integritas untuk itu," ungkap Eduart lagi.

Namun kecurangan tetap saja terjadi. Para pelaku dengan beragam modusnya berusaha untuk mengambil, menyebarluaskan, bahkan memakai jasa joki demi mengamankan kursi PTN impian.

1. Sebanyak 50 Peserta Terbukti Curang

Panitia SNPMB menemukan hingga sesi 12 UTBK SNBT terdapat 50 orang peserta yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal ujian. Selain itu, sedikitnya 10 joki ujian juga tertangkap oleh panitia. Temuan ini terdapat di 13 lokasi UTBK.

Uniknya, mayoritas peserta yang curang memilih Fakultas Kedokteran, salah satu bidang studi terfavorit setiap tahunnya. "Yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan prodi adalah Fakultas Kedokteran," ungkap Eduart.

Eduart membeberkan jika para peserta uang membayar uang operasional kepada penjoki. Apabila berhasil lulus, maka mereka akan membayar lebih. "Kalau tidak lulus ya operasional tadi hangus," ungkap Eduart.

2. Beragam Modus Demi Lulus UTBK

Modus yang digunakan demi lulus UTBK semakin beragam mengikuti perkembangan teknologi. Modus-modus yang ditemukan termasuk:

- Mengambil Soal

Modus kecurangan pertama adalah mengambil soal UTBK. Eduart menjelaskan jika ada pihak eksternal yang berusaha untuk mengambil soal-soal UTBK.

"Apakah soal ini ditujukan untuk apa dan sebagainya, ini sudah kita investigasi lagi," kata Eduart.

Adapun cara-cara pengambilan soal adalah dengan memfoto dan merekam komputer. Para pelaku menggunakan kamera hingga memasang peralatan lain sebagai prosesor yang bisa komunikasi di jaringan luar.

- Menggantikan Peserta

Modus kecurangan di UTBK 2025 selanjutnya adalah menggantikan peserta di dalam ruang ujian atau joki. Eduart menjelaskan ada dua model joki yang digunakan.

- Memberikan Jawaban ke Peserta
Peserta yang sedang ada dalam ruang ujian dipasangkan alat sebagai receiver untuk komunikasi transfer jawaban.

"Kemudian ada lagi, yang melakukan remote visi peserta dari luar dan mengalihkan segalanya ke jawabannya. Jadi pesertanya nggak ngapa-ngapain. Karena merusak komputernya, di-hack dan dioperasikan dari luar," papar Eduart.

- Hack Jaringan UTBK
Terakhir adalah mengambil alih akses perangkat jaringan untuk melakukan pengaturan tertentu pada perangkat tersebut.

3. Bimbel yang Mencurigakan

Ada juga salah satu lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta yang melakukan mobilisasi peserta. Eduart menyebut dugaan modus kecurangan UTBK-nya adalah mendaftarkan banyak peserta bersama-sama dan mengaturnya agar ujian pada sesi-sesi awal. Namun, Eduart menegaskan ini baru modus yang diduga.

"Tersinyalir, ini sekali lagi baru dugaan," kata Eduart.

Pada bimbel yang dimaksud, Rektor Universitas Negeri Gorontalo tersebut menjelaskan ada sekitar 4.000 nama anomali yang menjadi peserta pada sesi-sesi awal. Diduga peserta yang dimobilisasi ini memotret atau mengingat soal atau menerapkan metode lain mempelajari pola soal UTBK.

"Sehingga peserta yang bener-bener sedang dibimbing, itu didaftarkan untuk ujian di sesi-sesi akhir dengan harapan sudah bisa lebih dibekali dengan informasi yang sudah didapat oleh nama-nama yang anomali tadi di sesi awal," jelas Eduart.

"Sekali lagi ini baru dugaan. Tetapi dugaan kami diperkuat juga dengan informasi dari peserta-peserta yang ditemukan (dan) diinterogasi pusat-pusat UTBK tadi," lanjutnya.

4. Panitia dan Polisi Gerebek ke Hotel

Dalam kasus tertentu, panitia UTBK dan polisi sampai menyusuri pelaku perjokian. Temuan kepolisian menunjukkan jika para penjoki mengawasi peserta dari sebuah hotel.

"Itu panitia dan polisi sempat menggerebek hotel yang didapatkan sebagai alamat. Cuma telat beberapa saat, itu udah bubar," jelas Eduart.

Meski sudah kosong, kamar hotel tersebut menunjukkan bekas kabel yang telah dipotong-potong.

"Perlengkapan dan sebagainya itu masih ada dalam ruangan dan kabel-kabelnya udah digunting-guntingi dan sebagainya," ujarnya

5. Sanksi

Eduart menyebut sanksi tidak hanya akan diterapkan kepada para pelaku kecurangan tahun ini, melainkan juga peserta curang pada tahun-tahun sebelumnya yang mungkin sudah jadi mahasiswa.

"Jangan sampai kita punya si A, ternyata kartu UTBK dia dengan dia yang sekarang di politeknik berbeda, ya bisa aja dia kita diskualifikasi," katanya.




(nir/nir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads