.webp)
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Indra Ridwan membeberkan kronologi kecurangan salah satu peserta Ujian Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di Pusat UTBK ISBI Bandung pada Jumat (25/4) lalu.
Di kampus tersebut terdapat dua kasus kecurangan UTBK berupa joki. Kasus ini telah disampaikan langsung oleh Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 kemarin.
Kronologi Kasus Kecurangan Joki UTBK 1 di ISBI Bandung
Kronologi kasus kecurangan di ISBI Bandung pada hari Jumat, 25 April 2024 sekitar pukul 12.15 WIB dalam pelaksanaan UTBK sesi 6 di ISBI Bandung. Seorang pengawas ujian mencurigai seorang peserta yang tampak sudah ikut di sesi sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecurigaan ini muncul di ruang transit sebelum peserta memasuki ruang ujian. Pengawas sempat menduga peserta tersebut memiliki saudara kembar. Untuk memastikan identitas, pengawas meminta peserta menunjukkan KTP dan ternyata peserta berdomisili di Jawa," kata Indra kepada wartawan dalam konferensi pers via Zoom, Rabu (30/4).
Sementara itu panitia UTBK ISBI Bandung melakukan penelusuran lebih lanjut terkait indikasi adanya kecurangan. Setelah peninjauan dan pencocokan identitas peserta pada sesi sebelumnya, panitia UTBK ISBI Bandung menemukan bahwa pada sesi 1 terdapat peserta dengan foto wajah yang sama dan sangat mirip namun dengan nomor peserta yang berbeda.
"Pemeriksaan rekaman CCTV menguatkan bahwa itu ada peserta yang mengikuti ujian di sesi 1 dan 6 tersebut adalah orang yang sama," jelas Indra.
Ia memperkenalkan nama asli Lucas Valentino Nainggolan dan terkonfirmasi sesuai foto KTP yang tersimpan dalam HP beliau. Ia telah mengaku sudah menjadi joki peserta lain atas perintah seseorang yang berinisial T.
"Berdasarkan pengakuan tersebut panitia UTBK ISBI Bandung melakukan penelusuran dokumen administrasi atau Album Bukti Hadir Peserta. Sehingga ditemukan peserta yang melakukan joki sebanyak tiga peserta," tambah Indra.
Kronologi Kasus Kecurangan Joki UTBK 2 di ISBI Bandung
Dalam pelaksanaan UTBK di ISBI Bandung sesi 9, 27 April 2025, pengawas ujian menjalankan prosedur pemeriksaan awal sesuai SOP termasuk memeriksa kelengkapan berkas dan meminta peserta menyimpan barang ke dalam tas serta meminta peserta meminta melepaskan aksesoris seperti kalung, gelang.
"Dalam proses tersebut salah seorang peserta menggunakan anting yang susah dilepas, meskipun pengawas mempersilahkan untuk tetap memakai anting tersebut namun yang bersangkutan tetap memaksa melepasnya sehingga menimbulkan sedikit luka," jelas Warek 1 ISBI Bandung tersebut.
Atas kejadian tersebut panitia bermaksud meminta maaf kepada peserta. Namun, ketika panitia mencetak kartu peserta untuk mengidentifikasi kartu yang bersangkutan secara tidak sengaja ditemukan kemiripan foto dengan peserta lain yang sudah mengikuti di sesi 2, peserta tersebut memilih prodi kedokteran.
Setelah sesi ujian selesai, peserta dimintai keterangan terkait penemuan tersebut, yang bersangkutan mengakui hadir sebagai dua peserta. Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai Khamila Djibran.
"Motifnya dalam melakukan aksi joki adalah alasan ekonomi. Ia juga menyebutkan bahwa ia direkrut oleh seorang berinisial T. Itu individu yang sama disebut di kasus awal," kata Indra.
Hingga saat ini, Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025 Eduart Wolok mengatakan ada empat kartu peserta yang dimodifikasi dengan AI.
"Nama asli jokinya Lukas Valentino Nainggolan. Peserta yang dijoki sementara 4 orang. Kami sebutkan (sementara) sebanyak 4 orang karena memang masih kami lacak," kata Eduart jelas Eduart dalam konferensi pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK SNBT Sesi 1 hingga Sesi 2 pada Selasa (28/4/2025) yang diselenggarakan secara hybrid di Ruang Auditorium Lantai 2 Kemdiktisaintek dan secara daring melalui kanal-kanal SNPMB ID.
(cyu/cyu)
