Musibah banjir menimpa wilayah Sumatera pada akhir November lalu. Diketahui, bencana ini merusak 1.009 sekolah di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Menurut dataKemendikdasmen per Minggu (30/11), sekolahterdampak bencana di Provinsi Aceh berjumlah 310, Sumut berjumlah 385, dan Sumbar berjumlah 314.Rinciannya pada Provinsi Aceh yaitu 57PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34SMK, 1PKBM/SKB, dan 7SLB.
Sedangkan sekolah terdampak bencana di Provinsi Sumut yaitu 76 PAUD, 199 SD, 92 SMP, 11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB. Sementara di Provinsi Sumbar yaitu 51 PAUD, 63 SD, 71 SMP, 20 SMA, 1 SMK, dan 8 SLB terdampak bencana.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan pihaknya sudah meluncurkan tim untuk melakukan mitigasi dan pemetaan. Pihaknya memastikan kegiatan belajar-mengajar bagi para siswa di daerah yang terdampak banjir dapat tetap dapat berjalan.
"Kami sudah melakukan mitigasi dan melakukan pemetaan, tidak hanya Aceh dan Sumatra Utara, tetapi juga di beberapa tempat di Jawa Timur, dan Jawa Tengah," jelas Abdul Mu'ti dalam keterangan resminya, Senin (1/12/2025).
Mu'ti menambahkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sudah mendirikan tenda-tenda darurat di beberapa wilayah terdampak. Kementerian juga sudah mengalokasikan dana untuk tanggap darurat tahap pertama sebesar lebih dari Rp4 miliar.
Kemendikdasmen Dirikan Tenda dan Perlengkapan Sekolah
Bantuan dari Kemendikdasmen berupa:
1. Tenda ruang kelas darurat yang terdiri atas 126 unit Tenda Ruang Kelas Darurat
2. Paket Perlengkapan Belajar Siswa (School Kit) yang meliputi 10.200 paket school kit.
3. Uang/pendanaan berupa Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran senilai Rp25 juta/voucher, bantuan keuangan, dan Bantuan Operasional SPAB 20 Paket
4. Dukungan psikososial yaitu 2 paket bantuan senilai Rp50jt/paket untuk mendukung layanan dukungan psikososial bagi warga sekolah di daerah terdampak.
5. Buku teks dan nonteks dengan rincian 20.000 eksemplar buku teks, 15.000 eksemplar buku nonteks, dan 50.000 eksemplar buku teks da non teks akan dilakukan pengadaan.
6. Revitalisasi tahun 2026 diprioritaskan untuk daerah terdampak bencana.
BNPB Upayakan Distribusi Logistik Via 3 Jalur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga tengah mendistribusikan logistik dan peralatan melalui jalur darat, laut dan udara menuju ke beberapa wilayah di Provinsi Aceh. Upaya penanganan ini dilakukan dari beberapa titik yang terbagi dua, yakni melalui Banda Aceh dan Medan.
Pengiriman jalur darat yang terputus akan dilakukan melalui laut. Pengiriman jalur laut dengan menggunakan kapal express bahari untuk wilayah Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang pada Sabtu (29/11).
Sedangkan untuk wilayah yang belum bisa diakses darat dan laut, BNPB akan menggunakan moda transportasi udara dengan pesawat caravan dan helikopter.
Bantuan dengan tujuan Pidie Jaya, Pidie, Bireun, Aceh Besar dan Aceh Barat telah dikirimkan berupa sembako 200 paket, makanan siap saji 200 pouch, hygene kit 100 paket, kasur lipat 200 pcs, alat kebersihan 100 paket, selimut 100 buah dan matras 100 buah. Selain itu, di beberapa daerah juga dikirim perlengkapan seperti starlink, genset dan perahu LCR.
Simak Video "Video Seperti Apa Bencana yang Murni Disebabkan oleh Alam?"
(nir/twu)