Melani Wamea, guru di Holuwon, Kabupaten Yahukimo, tewas dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (10/10/2025). Ia semula hendak melaksanakan kegiatan penanaman pohon di area sekitar sekolah bersama rekan-rekan guru dan siswanya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo, AKBP Zet Saalino membenarkan terjadinya peristiwa ini.
"Melani Wamea yang berprofesi sebagai guru, pada Jumat ini meninggal akibat luka setelah dianiaya KKB, " kata Zet kepada Antara.
Zet mengatakan penganiayaan terjadi di lokasi penanaman pohon.
"Kejadian bermula ketika para guru bersama murid berjalan menuju lokasi penanaman pohon yang berjarak sekitar 30 menit dari sekolah," terang Zeth pada wartawan, Sabtu (11/10/2025), melansir detikSulsel.
Siswa Melihat Orang dengan Senjata Tajam
Sesampainya di lokasi penanaman pohon, dikatakan Zeth, seorang siswa melihat dua orang tidak dikenal membawa parang dan panah di bawah bukit. Siswa melaporkan hal tersebut tersebut melaporkannya kepada saksi kejadian.
Saksi lalu mengecek kondisi di bawah bukit. Saat menuruni bukit, ia mendengar teriakan minta tolong dari arah bawah bukit dan suara rintihan.
Mendatangi sumber suara, saksi menemukan Melani sudah ditikam. Ia segera melakukan pertolongan pertama dan mencari bantuan evakuasi.
"Korban bersama saksi berhasil dievakuasi menggunakan pesawat MAF dari Distrik Holuwon menuju Wamena," kata Zet.
Melani kemudian dinyatakan meninggal dunia setibanya di RS Bhayangkara Jayapura.
Tiga Guru Selamat dalam Keadaan Trauma
Serangan dari KKB juga membuat tiga guru yang selamat, mengalami trauma. Saat ini, pihak berwenang akan melakukan langkah hukum tegas.
"Kepolisian akan lakukan langkah hukum tegas untuk mengungkap serta menangkap para pelaku. Kami sangat berduka atas gugurnya salah satu tenaga pendidik yang mengabdi di pedalaman Yahukimo," ucap Zet.
Korban Guru Sebelumnya
Mengutip detikNews, pada awal 2025, guru Rosalia Rerek Sogen tewas dalam serangan KKB terhadap guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Anggruk, Yahukimo, 21 Maret lalu. Enam orang guru lainnya luka-luka.
KKB tersebut juga membakar gedung sekolah dan rumah guru. Mereka diduga melakukan kekerasan dan pembunuhan lantaran permintaannya tidak dipenuhi saat meminta uang pada tenaga pendidik.
Juli lalu, delapan anggota KKB terduga penyerangan guru dan nakes Anggruk ditangkap. Tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Simak Video "Video Kemendikdasmen: Masih Ada 233 Ribu Guru Belum S1"
(twu/faz)