Keji KKB Papua Bunuh Guru Hendak Tanam Pohon di Yahukimo

Papua Pegunungan

Keji KKB Papua Bunuh Guru Hendak Tanam Pohon di Yahukimo

Tim detikcom - detikSulsel
Minggu, 12 Okt 2025 08:00 WIB
Seorang guru bernama Melani Wamena (31) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas dianiaya sekelompok orang tidak dikenal (OTK).
Foto: Seorang guru bernama Melani Wamena (31) di Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas dianiaya OTK. (dok. istimewa)
Yahukimo -

Nasib malang menimpa guru bernama Melani Wamea (31) usai menjadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Guru di Sekolah Jhon. D Wilson itu tewas dianiaya saat menuju lokasi penanaman pohon.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Yahukimo pada Jumat (10/10/2025). Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito mengatakan pelaku penganiayaan kemungkinan anggota KKB yang kerap meneror warga di Yahukimo.

"Dimungkinkan pelaku penganiaya KKB. Butuh pendalaman mengingat saksi belum bisa dimintai keterangan," kata Kombes Cahyo kepada wartawan, Sabtu (11/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahyo mengecam tindakan kekerasan terhadap tenaga pendidik yang mengabdi di daerah pedalaman Papua. Dia menuturkan tim gabungan telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.

"Saat ini tim gabungan tengah melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk mengungkap identitas dan motif kelompok OTK yang menyerang korban," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Korban Hendak Menanam Pohon

Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino menjelaskan pihak sekolah melakukan kegiatan penanaman pohon di atas bukit. Saat rombongan guru dan siswa sudah sampai, korban masih di bawah bukit.

"Kejadian bermula ketika para guru bersama murid berjalan menuju lokasi penanaman pohon yang berjarak sekitar 30 menit dari sekolah," katanya.

Lanjut Zet, seorang siswa kemudian melihat dua orang tidak dikenal juga di bawah bukit dengan membawa parang dan panah. Kedua orang itu diduga hendak memalang jalan.

"Saksi kemudian menuruni bukit untuk memastikan informasi tersebut. Namun, di tengah perjalanan, saksi mendengar suara rintihan dan teriakan minta tolong dari arah bawah bukit," jelasnya.

Saksi pun bergegas menuju sumber suara dan menemukan Melani Wamea dalam kondisi kritis dengan luka tikaman. Korban langsung dievakuasi menggunakan pesawat ke Wamena.

"Saksi segera melakukan pertolongan pertama dan mencari bantuan agar korban dapat dievakuasi. Korban bersama saksi berhasil dievakuasi menggunakan pesawat MAF dari Distrik Holuwon menuju Wamena," terang Zet.

Korban kemudian diterbangkan lagi ke Jayapura dan tiba di RS Bhayangkara. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit tersebut.

"Satreskrim Polres Yahukimo telah melakukan monitoring dan pengumpulan keterangan saksi, serta berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan tim identifikasi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.

Zet menambahkan tiga orang guru selamat dalam penyerangan itu namun kondisi ketiga guru itu masih trauma. Polisi telah mendatangi lokasi dan mengejar para pelaku.

"Kepolisian akan melakukan langkah hukum tegas untuk mengungkap serta menangkap para pelaku. Kami sangat berduka atas gugurnya salah satu tenaga pendidik yang mengabdi di pedalaman Yahukimo," ucapnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads