.webp)
Masa Pengenalan Lingkungan Baru (MPLS) bagi siswa Sekolah Rakyat dibuka di 63 titik operasional pada Senin (14/7/2025). Memasuki masa sekolah, para siswa akan menerima 8 setel seragam Sekolah Rakyat.
Dalam laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dijelaskan, seragam Sekolah Rakyat akan terdiri dari jas almamater, seragam dinas pesiar, seragam dinas lapangan, seragam batik nasional Sekolah Rakyat, seragam batik identitas Sekolah Rakyat, baju olahraga, seragam Pramuka, dan jas laboratorium Sekolah Rakyat.
Siswa Sekolah Rakyat sendiri akan menjalani pendidikan formal pada siang hari. Sementara itu pada malam hari, siswa sekolah berasrama jenjang SD-SMA ini akan menjalani penguatan pendidikan karakter, antara lain nilai-nilai agama, kepemimpinan, dan keterampilan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kementerian Sosial menyatakan semua siswa dan orang tua siswa Sekolah Rakyat dibebaskan dari biaya pendidikan, asrama, makanan, hingga seragam.
Fasilitas yang Didapat Siswa Sekolah Rakyat
Selain seragam, berikut fasilitas lainnya yang diperoleh siswa Sekolah Rakyat:
- Pemeriksaan kesehatan, termasuk berat badan, tinggi badan, gigi, mata, jantung, dan darah
- Talent mapping atau pemetaan bakat dan keunggulan siswa
- Pemeriksaan kompetensi dasar akademik, bahasa, matematika, dan literasi digital
- Pembentukan kebiasaan baru yang disiplin, taat aturan, dan kebiasaan hidup sehat
- Tinggal di asrama dengan standar layak, nyaman, dan bersih
- Makan 3 kali sehari dan camilan 2 kali sehari dengan pemenuhan gizi didampingi Badan Gizi Nasional (BGN)
- Perlengkapan sekolah termasuk alat tulis
- Laptop, smartboard, dan guru dengan bekal pembelajaran berbasis digital.
256 Rombel Sudah Menjalani MPLS
Per 14 Juli 2024, sebanyak 256 rombongan belajar (rombel) di 63 titik yang menjalani MPLS. Rombel ini terdiri dari 3 rombel jenjang SD, 112 rombel jenjang SMP, dan 141 rombel jenjang SMA.
Para siswa Sekolah Rakyat saat ini berjumlah 6.130 anak, yang terdiri dari 75 siswa SD, 2.800 SMP, dan 3.225 siswa SMA.
"Ada 63 titik operasional per 14 Juli ini. Ada 13 lokasi di Sumatera, 34 lokasi di Jawa, 3 lokasi di Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan 2 lokasi, Sulawesi 8 lokasi, Maluku 2 lokasi, dan Papua 1 lokasi," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Senin (14/7/2025).
(twu/faz)
