Madrasah Education Quality Reform, Kemenag Salurkan Rp 306 M ke 12.741 Pokja Madrasah

ADVERTISEMENT

Madrasah Education Quality Reform, Kemenag Salurkan Rp 306 M ke 12.741 Pokja Madrasah

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 15 Jan 2024 11:30 WIB
Selama bulan Ramadan, para siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 20 Marunda, Cilincing, Jakarta, tetap semangat belajar. Mereka juga memperbanyak ibadah.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Madrasah Education Quality Reform (MERQ) sudah berjalan 4 tahun dari 2020 hingga 2023. Sekitar Rp 306 miliaran sudah digelontorkan Kemenag ke kelompok kerja madrasah.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sejak 2020 hingga 2023 total ada 12.741 kelompok kerja yang tersebar di seluruh provinsi, yang menerima manfaat dari program MEQR Kemenag. Bantuan itu diberikan dalam bentuk dana/block grant dengan total yang telah disalurkan sebesar Rp. 306.645.000.000,-.

"Bantuan ini diberikan kepada pokja untuk merealisasikan program-program yang telah dirancang, yaitu penguatan dan perluasan akses kelompok kerja guru dan tenaga kependidikan madrasah," kata Muhammad Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis, ditulis Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali merinci untuk tiap tahunnya:

  • Tahun 2021 total penerima manfaat berjumlah 4.800 kelompok kerja dengan anggaran mencapai Rp113.280.000.000 dan menyasar 71.379 guru/tenaga pendidik madrasah.
  • Tahun 2022, total penerima manfaat berjumlah 4.373 kelompok kerja dengan anggaran mencapai Rp104.865.000.000 dan menyasar 80.286 guru/tenaga pendidik madrasah.
  • Tahun 2023, total penerima manfaat berjumlah 3.568 kelompok kerja dengan anggaran mencapai Rp88.500.000.000 dan menyasar 64.751 guru/tenaga pendidik madrasah

"Total keseluruhan dari tahun 2021 hingga 2023, penerima manfaat berjumlah 12.741 kelompok kerja, dengan anggaran mencapai Rp306.645.000.000 dan menyasar 215.416 guru/tenaga pendidik madrasah," demikian kata Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Abdul Rouf menambahkan, pemberian bantuan kepada kelompok kerja digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Menurutnya, yang paling penting adalah membangun komunitas belajar guru yang paling dekat dengan tempat kerja mereka.

"Bantuan 2021 hanya diberikan kepada 21 provinsi, 13 provinsi lainnya baru mendapatkan akses bantuan pada 2022. Pada 2021 pekat bantuan menargetkan 4800 pokja, namun berhasil mencapai 4828 pokja," tuturnya.

Adapun sebaran wilayah per provinsi penerima bantuan 2021 dan penambahan 13 provinsi pada 2022 sebagai berikut:

Provinsi penerima bantuan sejak 2021 yaitu: Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Lalu provinsi penerima bantuan sejak 2022 yaitu: Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Program MERQ ini adalah komitmen Kemenag RI berkomitmen untuk meningkatkan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah. Adapun strategi peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dilakukan dengan memperkuat peran kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), musyawarah guru bimbingan konseling (MGBK), kelompok kerja madrasah (KKM), dan kelompok kerja pengawas (POKJAWAS). Upaya ini dilakukan Kemenag melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Realizing Education's Promise: Support to Indonesia's Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform/MEQR).

Dana BOS Madrasah dan BOS RA

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Madrasah dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Raudhatul Athfal (BOP RA) Tahap I tahun 2024 dikabarkan resmi dicairkan. Total dana yang cair pada tahai I ini mencapai Rp 4,385 triliun dari total pagu yakni Rp 9,064 triliun.

Lalu berapa rincian total Rp 4,385 triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA tahap I yang cair? Berikut informasi selengkapnya seperti disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani:

  • Jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk 4.175.602 siswa. Total pagu anggaran Rp3.447.462.914.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp1.742.653.218.085 (49,45%).
  • Jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTS) untuk 3.085.646 siswa. Total pagu anggaran Rp3.051.960.690.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp1.398.658.063.935 (54,17%).
  • Jenjang Madrasah Aliyah (MA) untuk 1.351.187 siswa. Total pagu anggaran Rp1.753.298.240.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp 838.221.616.120 (52,19%).

Jenjang Raudhatul Athfal (RA) untuk 1.352.967 siswa. Total pagu anggaran Rp 812.156.400.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp 405.890.100.000 (50,02%).

Dari seluruh total pagu yang mencapai angka Rp 9,064 triliun, dengan demikian cair pada tahap I sebesar Rp 4,385 triliun atau sekitar 51,62% dari seluruh jumlah anggaran.




(nwk/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads