Kemendikbudristek menegaskan skor Programme for International Student Assesment (PISA) Indonesia 2022 tidak mencerminkan kualitas pendidikan saat ini. Hal ini lantaran tes PISA diambil saat sekolah libur akibat pandemi COVID-19.
"Hasil PISA 2022 bukan cermin pendidikan saat ini tapi itu dua tahun lalu saat kita menutup sekolah," kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam Antara, Jumat (8/12/2023).
Anindito menjelaskan, penurunan skor PISA 2022 diakibatkan oleh adanya penutupan sekolah di Indonesia selama hampir 24 bulan karena pandemi COVID-19. Kondisi itu yang menyebabkan terjadinya kehilangan pembelajaran atau learning loss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Pelaksanaan Survei PISA
Survei PISA dilakukan tepat setelah masa pandemi berakhir, yaitu sekitar Mei sampai Juni 2022. Oleh karena itu, Anindito berpendapat jika hasil dari survei tersebut tidak bisa menjadi cerminan kondisi kualitas pendidikan Indonesia saat ini.
"Itu usang tapi karena baru diumumkan kemarin jadi seolah-seolah itu potret pendidikan saat ini," ujarnya.
Apabila ingin mengetahui kondisi kualitas pendidikan Indonesia saat ini, Anindito mengimbau untuk melihat hasil dari Asesmen Nasional (AN) 2023 yang akan dirilis awal tahun depan.
Tentang PISA 2022
PISA atau Programme for International Student Assessment adalah survei internasional kemampuan siswa pada literasi, matematika, dan sains, yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Awalnya, survei PISA direncanakan pada tahun 2021, namun karena pandemi COVID-19 survei dilakukan pada tahun 2022 dan melibatkan sebanyak 690.000 siswa berusia 15 tahun dari 81 negara.
Sampel PISA dipilih secara acak oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Adapun capaian Skor PISA Indonesia pada 2022 adalah :
Bidang literasi: skor 359 dan ranking 71
Bidang matematika: skor 366 dan ranking 70
Bidang sains: skor 366 dan ranking 67
(nir/nah)