Sebanyak 75% kepala sekolah dan guru di daerah-daerah menyatakan bahwa ARKAS dapat menyederhanakan proses dan menghemat waktu. Kemampuan platform ini memungkinkan peningkatan efisiensi dalam tanggung jawab administratif.
Temuan di atas dilaporkan konsultan manajemen internasional Oliver Wyman dalam studi Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan di Indonesia: Tinjauan terhadap Dampak Terkini Gerakan Merdeka Belajar di serah terima laporan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Rabu (6/12/2023).
ARKAS sebagai Respons Tugas Administrasi Keuangan Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, ARKAS bukan prioritas untuk berdampak langsung pada literasi dan numerasi.
Namun, rilisnya ARKAS merespons tugas administrasi keuangan sekolah menjadi beban kepala sekolah dan guru yang seharusnya fokus meningkatkan kualitas pendidikan, yang berujung pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
"ARKAS bukan prioritas langsung di peningkatan literasi dan numerasi, tetapi pengelolaan keuangan jadi beban kepala sekolah," kata Nadiem.
"Bisa aja kita fokus sama yang peningkatan literasi dan numerasi, tetapi di teknologi pendidikan ini kita coba memanusiakan manusianya," sambungnya.
Apa Manfaat Pakai ARKAS?
Studi peran teknologi pada transformasi pendidikan RI ini memakai wawancara dengan guru dan kepala sekolah untuk menelusuri pemanfaatan perangkat teknologi Kemendikbudristek di lapangan, data Kemendikbudristek terkait kinerja dan penggunaan platform teknologi pendidikan, dan survei pada 130.000 responden.
Hasil studi menunjukkan, 47% guru dan kepala sekolah menilai ARKAS memungkinkan pengisian transaksi lebih cepat, 46% menilai ARKAS memberi panduan penyesuaian anggaran berdasarkan regulasi, dan 41% menilai ARKAS menginformasikan peraturan terkait Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP).
67% Responden menilai platform ARKAS juga memberikan rasa aman dalam penggunaannya. Sedangkan 78% guru dan kepala sekolah mengaku terbantu dengan panduan peraturan yang disediakan di ARKAS, dan 70% responden mengapresiasi fitur hitung pajak otomatis berdasarkan jenis transaksi sehingga lebih sesuai dan akurat.
Studi menemukan, bendahara sekolah dan operator sebelumnya khawatir mengelola dana sekolah dan punya beban untuk memahami dokumen peraturan BOS.
Untuk itu ARKAS dinilai memberikan rasa aman, percaya diri, dan menyederhanakan proses kepatuhan keuangan bagi petugas bersangkutan yang tidak punya keahlian keuangan memadai.
Terkait efisiensi, hasil survei dan analisis mendapati bahwa 40% guru dan kepala sekolah yang sekaligus petugas ARKAS kini merasa dapat menghemat lebih dari 5 jam per bulan dalam menunaikan tugas keuangan ini.
Waktu ini kemudian dimanfaatkan untuk sosialisasi dengan guru, meningkatkan kualitas pembelajaran, hingga menjelajahi metode pengajaran baru.
Dampak tersebut salah satunya dirasakan Dewi Soraya, Kepala Sekolah Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Dewi menuturkan, ia sebelumnya 6 tahun menjadi guru sekaligus bendahara sekolah.
"Saya dulu sistemnya copas. Anggaran 2016 diganti ke 2017. Kalau ada perubahan, diganti saja. Dengan adanya ARKAS ini membantu kami," tuturnya.
Dewi menuturkan, ia kini melakukan perencanaan pendidikan dan anggaran berbasis data sekolahnya di Rapor Pendidikan. Poin literasi yang kurang ditindaklanjuti dengan mengajak guru untuk mengintip PMM di topik literasi kelas awal.
"Hasil di Rapor Pendidikan kita kolaborasikan dengan ARKAS, betul-betul sangat terbantu. Dan itu yang kami lakukan dua tahun terakhir ini. Saat ini kamu mau asistensi di daerah, dipresentasi dulu ARKAS 2024 seperti apa, baru di-acc sama Dinas Pendidikan untuk proses pencairan dana BOS," pungkasnya.
(twu/faz)