Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kembali merilis hasil survei kualitas pendidikan Indonesia lewat Programme for International Student Assessment (PISA). Survei ini menilai kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa di Indonesia.
PISA adalah survei internasional kemampuan siswa pada tiga komponen pembelajaran yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Awalnya, survei PISA direncanakan pada tahun 2021, namun setelah adanya pandemi Covid-19, survei dilakukan pada tahun 2022 dan melibatkan sebanyak 690.000 siswa berusia 15 tahun dari 81 negara.
Dari data PISA, terlihat kemampuan siswa Indonesia meningkat 5-6 posisi dibanding tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5-6 posisi dibandingkan tahun 2018," kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam agenda Rilis PISA 2022 yang disiarkan lewat Youtube Kemdikbud RI, Selasa (5/12/2023).
Nadiem menambahkan bahwa kenaikan kualitas pendidikan Indonesia menjadi bentuk cepatnya pemulihan learning lost yang terjadi pada murid pasca pandemi.
"Ini merupakan kabar yang menggembirakan karena kita melihat bahwa dampak daripada pandemi dan learning lost yang dihadapi Indonesia pemulihannya itu jauh lebih cepat dari rata-rata dunia," tuturnya.
Kemampuan Siswa Indonesia Meningkat
Ranking Indonesia yang naik dari tahun 2018 didorong oleh peningkatan kemampuan pada bidang literasi dan matematika. Berikut rinciannya:
1. Literasi
Skor literasi Indonesia dalam PISA 2022 naik 5 posisi dibanding tahun 2018. Secara internasional, skor literasi membaca mengalami penurunan 18 poin sedangkan Indonesia hanya mengalami penurunan 12 poin.
"Dalam skor literasi membaca kita melihat bahwa rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin, tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Tapi alhamdulilah Indonesia di atas rata-rata dan tidak separah negara lain," tutur Nadiem.
2. Matematika
Kemampuan numerasi Indonesia juga tak kalah dari kemampuan literasi. Peringkat matematika Indonesia naik peringkat dibandingkan PISA tahun 2018.
"Secara umum di seluruh dunia, skor matematika itu turun 21 poin, tetapi Indonesia hanya turun 13 poin, artinya Indonesia secara signifikan melakukan pemulihan jauh lebih baik dari rata-rata internasional," jelas Nadiem.
3. Sains
Kemampuan literasi sains Indonesia naik 6 posisi dibandingkan sebelumnya. Tetapi secara internasional, Indonesia mengalami penurunan sebanyak 12 poin.
"Secara internasional itu turun 12 poin, kita mengalami penurunan yang sedikit di atas rata-rata yaitu 13 poin," tutur Nadiem.
(nir/nah)