Ramai Tolak Wisuda Anak Sekolah, Pakar UGM Beberkan Perbedaan Wisuda di RI & LN

ADVERTISEMENT

Ramai Tolak Wisuda Anak Sekolah, Pakar UGM Beberkan Perbedaan Wisuda di RI & LN

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 01 Jul 2023 12:00 WIB
Ramai Pro dan Kontra Wisuda Anak TK hingga SMA, Ini Pendapat Psikolog
Foto: Getty Images/Six_Characters
Jakarta -

Polemik penolakan wisuda untuk pelajar TK, SD, SMP, dan SMA sempat hangat diperbincangkan para orang tua di media sosial. Mereka banyak yang merasa bahwa pelaksanaan wisuda di jenjang sekolah tersebut memberatkan.

Atas reaksi dari para orang tua itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) memberikan tanggapan lewat dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2023 tentang Kegiatan Wisuda pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Satuan Pendidikan Jenjang Dasar, dan Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah.

Kemendikbud telah menyatakan dalam surat tersebut bahwa kegiatan wisuda pada jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA tidak bersifat wajib dan tidak boleh membebani wali murid. Adapun jika ingin melaksanakan acara wisuda maka harus melibatkan komite sekolah dan orang tua/wali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Perkembangan Anak, Remaja, dan Pendidikan, Novi Poespita pun memberikan respons akan hal tersebut. Mengutip laman Universitas Gadjah Mada (UGM), menurutnya banyaknya kontra yang dilayangkan para orang tua berdasar dari masalah material.

"Kalau dulu TK sampai SMA namaya pelepasan atau perpisahan ke jenjang selanjutnya, tapi belakangan ini semua menyebutnya wisuda. Yang jadi persoalan adalah ketika wisuda yang dilakukan oleh jenjang-jenjang di bawah perguruan tinggi ini terlalu berlebihan bahkan mempengaruhi material," tutur Novi, dikutip dari laman UGM, Sabtu (1/7/2023).

ADVERTISEMENT

Perbedaan Wisuda di RI dan Luar Negeri

Dosen Fakultas Psikologi UGM tersebut menyorot perbedaan antara wisuda pelajar SD di Indonesia dan luar negeri. Ia mengatakan bahwa di Australia, wisuda atau acara kenaikan kelas SD dilaksanakan secara sederhana.

"Dari pengalaman saat wisuda anak ketika SD di Australia, kami diundang dan mendengarkan setiap anak perkembangannya seperti apa. Jadi, merayakan perkembangan anak poinnya. Tidak ada acara makan-makan dan perayaan mewah lainnya," jelasnya.

Menurutnya, acara wisuda TK atau SD di Indonesia cenderung terlihat mewah. Hal tersebut terlihat dari perayaan yang sampai menyewa gedung, menyewa baju, dan lainnya. Tentunya hal tersebut memberatkan orang tua maupun sekolah karena akan menguras biaya cukup besar.

Esensi Wisuda Anak Sekolah

Novi menekankan pentingnya edukasi soal esensi wisuda yang harus diketahui orang tua maupun pihak lainnya. Menurutnya, perlu untuk memahami perbedaan antara ajang refleksi dan ajang yang hanya menunjukkan lifestyle secara berlebihan.

"Sebenarnya perlu edukasi karena kalau cuma dilarang wisuda nantinya akan tetap ada kegiatan serupa, hanya ganti nama. Bukan soal selebrasi atau wisudanya tapi lebih ke lifestyle berlebihan saat wisuda," tegasnya

Ia mengingatkan bahwa wisuda merupakan ajang dalam melakukan refleksi terhadap anak-anak akan perjalanan pendidikan mereka yang selama ini telah ditempuh.

"Sebenarnya wisuda itu selain mensyukuri ada tahap yang sudah terlampaui, tetapi juga sebagai refleksi perkembangan apa yang sudah dicapai. Refleksi pada masing-masing anak," tuturnya.

Makna lainnya menurut Novi adalah persiapan yang seharusnya lebih ditekankan pada acara wisuda anak sekolah. Hal itu sebagaimana yang dilakukan sekolah di Australia yang mengedepankan pada poin perkembangan anak bukan perayaan yang mewah.

"Bukan soal administrasi loh, tetapi misal mau SMP kan sudah remaja. Nah, memasuki masa remaja ini apa yang perlu disiapkan orang tua, apa yang dipesankan pada anak-anak, pemaknaan seperti ini yang harus dipelajari," demikian Novi.




(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads