Kemendikbudristek menarik buku cetak Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) SMP kelas 7. Hal ini disebabkan ada kesalahan dalam menjelaskan konsep Ketuhanan dan Trinitas dalam agama Kristen Protestan.
Kesalahan ini menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat hingga Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
"Dalam buku terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2021ini terdapat kekeliruan yang sangat fatal mengenai ajaran Kristen," tulis surat aduan PGI kepada Kemendikbudristek dikutip, Kamis (28/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesalahan tersebut sangat mendasar dalam konsep ketuhanan dan Trinitas seturut agama Kristen Protestan. Terkait dengan itu, kami memohon kiranya buku tersebut ditarik dari peredaran dengan penjelasan seperlunya kepada sekolah-sekolah yang sudah sempat menggunakannya," sambungnya.
Menerima dan memperhatikan aduan, Kemendikbudristek langsung menarik dan merevisi buku tersebut. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo memberikan tanggapannya.
"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku-buku pendidikan," ujar Anindito dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).
Buku tersebut kini sedang dikaji ulang oleh Pusat Perbukuan Kemendikbudristek. Nantinya, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek segera memperbaiki sesuai masukan yang diterima dari berbagai pihak, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.
Dalam proses perbaikan, Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.
"Buku versi elektronik yang beredar sudah kami tarik dan segera kami ganti dengan edisi revisi. Pencetakan versi lamanya sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi," tegasnya.
Anindito menambahkan, pihaknya juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikan bagi yang sudah menerima buku-buku versi lama tersebut. Menurutnya, Kemendikbudristek selalu terbuka untuk menerima masukan, koreksi, dan saran untuk memperbaiki kualitas buku-buku pendidikan.
"Masukan, koreksi, dan saran dapat dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id," tukas Anindito.
(lus/lus)