Makna Natal dalam Alkitab bagi Umat Protestan dan Katolik

Makna Natal dalam Alkitab bagi Umat Protestan dan Katolik

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Rabu, 25 Des 2024 10:52 WIB
Renungan Katolik dan Alkitab Injil
Foto: Freepik/jcomp
Makassar -

Natal merupakan momen bagi umat kristiani untuk memaknai kasih dan kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Keyakinan bahwa Yesus lahir sebagai penebus dosa atau Juruselamat manusia di bumi, diceritakan dalam setiap momen perayaan.

Natal dirayakan oleh umat Kristen dengan melakukan ibadah kebaktian dan menjalankan sejumlah tradisi seperti pemberian hadiah sebagai simbol kasih. Perayaan Natal sendiri menjadi momen untuk berdoa, memuji, dan merenungkan sifat-sifat Tuhan Yesus.

Natal juga mengingatkan pentingnya kedamaian dan pengampunan di tengah tantangan hidup. Umat Protestan maupun Katolik sama-sama meneladani makna Natal ini berdasarkan ayat-ayat dalam Alkitab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, seperti apa makna Natal sebagai perayaan penting sekali setahun tersebut? Berikut makna Natal dalam Alkitab bagi umat Protestan dan Katolik.

Disimak, yuk!

ADVERTISEMENT

Makna Natal dalam Alkitab

Dilansir dari laman Alkitab daring bibleref, berikut makna Natal berdasarkan ayat-ayat Alkitab tentang kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat.

1. Yesaya 9:6-7a

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan."

Makna Natal dalam Alkitab dapat dilihat dalam ayat di atas yang menceritakan tentang Nubuat kelahiran Yesus untuk mengingatkan kita akan Raja Damai yang akan hadir di tengah tantangan, dan memberikan harapan dalam kehidupan kita.

2. Lukas 2:13-14

"Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.""

Ayat ini cerminan Kabar Baik yang dibawa oleh para gembala di ladang, menyapa semua, mengingatkan bahwa kedamaian Natal tersedia untuk kita semua, tanpa pandang pekerjaan, latar belakang, atau masa lalu.

3. Yohanes 14:27

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."

Meskipun dunia mencoba mengganggu kedamaian kita, tapi ayat Alkitab mengingatkan bahwa kedamaian dalam Yesus berbeda. Berterima kasihlah pada Natal atas kedamaian-Nya yang abadi, rangkullah di dalam hatimu.

4. Roma 15:13

"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."

Roma 15:13 bermakna bahwaAllah Bapa adalah sumber pengharapan, dan dengan percaya kepada Allah Anak, kita akan dipenuhi dengan sukacita dan damai.Selain itu, kita juga akan berlimpah dalam pengharapan oleh kuasa Allah Roh Kudus.

5. Efesus 2:17

"Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang 'dekat'."

Yesus menjangkau kita di setiap kondisi, memberikan kedamaian yang kita perlukan. Abaikan keraguan dan kecemasan, beristirahatlah dalam janji perdamaian-Nya di Natal ini, dekat atau jauh dari Tuhan.

Makna Natal Bagi Umat Protestan

Mengutip jurnal Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado yang berjudul "Makna Teologi Perayaan Yesus Kristus", Natal dirayakan oleh umat Kristen untuk memperingati akan kasih karunia Allah yang luar biasa dalam kehidupan umat manusia.

Merayakan natal adalah tindakan rasa syukur atas karya Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan.

Bagi umat Kristen, Natal menceritakan perihal Allah yang berinkarnasi menjadi Yesus Kristus atau menjadi manusia adalah inisiatif Allah untuk memasuki dunia untuk menjangkau mereka.

Selanjutnya kelahiran Yesus adalah kerendahan hati Sang Pencipta yang menjelma sebagai manusia, kelahiran Yesus juga sebagai titik awal misi Kristus dalam dunia untuk menyelamatkan umat dari dosa.

Umat Kristen memandang keberadaan Yesus adalah Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna menyatakan bahwa, sebagai manusia ia bisa mati dan sebagai Allah ia menjadikan kematian itu sebagai pembayaran yang cukup bagi dosa seluruh dunia.

Kecenderungan akhir-akhir ini tampak menjebak, yakni lumuran kemewahan atas Natal dengan alasan perayaan besar. Padahal, sejatinya kebesaran Natal tidak pernah digambarkan Alkitab dalam perayaan, melainkan dalam kerelaan Sang Juru Selamat, untuk bertemu umat.

Natal bukan sekadar perayaan fisik, tetapi juga momen refleksi spiritual. Umat Kristen merayakannya melalui kebaktian, misa Natal, dan tradisi pemberian hadiah sebagai simbol kasih. Aktivitas seperti menghias pohon Natal, berbagi makanan, dan berkumpul bersama keluarga menambah kebahagiaan perayaan ini.

Meskipun sering disertai kemeriahan duniawi, inti Natal tetap pada makna spiritualnya, yaitu merayakan kelahiran Yesus dan memperkuat kasih serta kebersamaan.

Makna Natal Bagi Umat Katolik

Dilansir dari laman Catholic Outlook, Natal memiliki makna yang mendalam bagi umat Katolik karena merayakan kelahiran Yesus Kristus. Pesan utama yang hendak diraih dari perayaan Natal adalah kerendahan hati, kasih, dan anugerah keselamatan yang hakiki.

Di tengah hiruk pikuk belanja dan liburan, banyak yang berlomba-lomba ingin memberikan hadiah yang mahal dan sempurna. Namun, Natal bagi umat Katolik mendorong setiap orang untuk merenungkan kesederhanaan dan kemurnian hadiah.

Yesus Kristus yang lahir di palungan atau sebuah kandang ternak merupakan bentuk dari kesederhanaan itu. Maka makna Natal sesungguhnya terletak pada semangat amal dan kasih sayang yang mencerminkan ajaran Kristus.

Bagi umat Katolik, Natal adalah momen untuk menyadari pentingnya memberi tanpa pamrih dan mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Seperti kata Paus Fransiskus, "Natal adalah sukacita, sukacita keagamaan, sukacita batiniah yang penuh cahaya dan kedamaian."

Sukacita ini, menurut ajaran Katolik, tidak ditemukan dalam perolehan barang-barang material, tetapi dalam tindakan menyebarkan kasih, kebaikan, dan kemurahan hati kepada orang lain.

Memaknai setiap rangkaian perayaan Natal, mulai dari masa adven menjelang Natal hingga ibadah misa sebagai waktu untuk merenung. Terdapat nilai-nilai iman, harapan, dan kasih yang dapat dijadikan bahan renungan agar hubungan dengan Tuhan semakin erat.

Masyarakat sering kali melakukan tradisi berdasarkan tren, sedangkan Natal dalam Katolik tidak sesederhana itu. Natal adalah momen sakral untuk menegaskan kembali nilai-nilai yang telah menopang masyarakat selama beberapa generasi.

Nah, itulah makna Natal dalam Alkitab bagi umat Protestan dan Katolik. Selamat hari Natal, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads