Paskah menjadi salah satu perayaan yang sangat penting bagi umat Kristen maupun Katolik. Perayaan ini merupakan bentuk refleksi untuk mengenang peristiwa penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Setiap tahun, gereja-gereja menetapkan tema Paskah sebagai pedoman refleksi dan pertumbuhan rohani umat. Persekutuan Gereja-Gereja (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah mempersiapkan tema yang akan diangkat untuk menghayati momen Paskah tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema dan Pesan Paskah Kristen 2025
Berdasarkan laman resmi PGI, tema Paskah yang digunakan umat Kristen Protestan tahun ini ialah "Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga". Terdapat sejumlah ayat di Alkitab yang mencerminkan tema tersebut, salah satunya adalah Yohanes 20:26 yang menceritakan tentang momen ketika murid-murid Yesus mengunci diri di sebuah rumah, karena ketakutan akan ancaman yang datang setelah peristiwa kematian Tuhan Yesus.
Pada saat itu, Yesus hadir di tengah-tengah para murid dan Ia berkata "damai sejahtera bagi kamu". Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa damai sejahtera yang dibawa oleh Tuhan dekat dan nyata.
Memasuki minggu Pra-Paskah, umat Kristen diharapkan dapat menghayati kebangkitan Kristus dengan lebih mendalam, dimulai dari lingkungan terdekat, yakni keluarga. Tema ini menjadi refleksi untuk terus merawat kehidupan rumah tangga yang sehat dan mencerminkan kasih Allah.
Dengan menghidupi damai sejahtera sebagai karunia yang diberikan oleh Kristus, maka keluarga Kristen dapat menjadi cerminan kerajaan Allah di dunia, tempat di mana kasih, pengharapan, dan damai-Nya terus bersemi.
Baca juga: Apa Itu Kamis Putih? Simak Penjelasannya |
Tema dan Pesan Paskah Katolik 2025
Sementara itu, berdasarkan Surat Gembala Ardas 2025 yang dikeluarkan Keuskupan Surabaya, tema pastoral yang akan diangkat tahun ini adalah "Mewujudkan Tri Tugas Kristus Dalam Hidup Berparoki". Tema ini memaknai tugas dan peranan umat Katolik sebagai murid-murid Kristus untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan Tri Tugas Kristus.
- Sebagai Imam: Setiap orang yang sudah dibaptis memiliki tanggung jawab untuk menguduskan hidup, aktivitas dan orang lain yang berinteraksi dengannya, dengan merealisasikannya untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan sakramen dan liturgi.
- Sebagai Nabi: Kita diajak untuk mewartakan Sabda Allah, menjadi penyambung lidah Allah, menguraikan Sabda Allah sehingga bisa dipahami oleh manusia. Secara sadar ikut mabil bagian menyampaikan kebenaran-kebenaran Allah lewat pengajaran atau ketekese, dan terutama lewat perilaku.
- Sebagai Raja: Kita diingatkan dan diajak agar menjadi pemimpin, yang bukan memerintah dengan suka main kuasa melainkan menjadi pelayan bagi sesama.
Mewujudkan Tritugas Kristus bukanlah sekadar tanggung jawab pribadi, melainkan juga merupakan panggilan dari Tuhan bagi setiap umat beriman untuk ambil bagian dalam karya pengutusan-Nya.
(hil/irb)