Dunia perkuliahan sangat berbeda dengan sekolah yang mana guru dapat mengingatkan muridnya dalam belajar atau mengerjakan tugas. Setelah masuk kampus, mahasiswa akan dituntut lebih mandiri.
Namun, ternyata tidak semua mahasiswa bisa mandiri dan gagal dalam mengerjakan tugas atau lulus tepat waktu. Hal itu bisa terjadi karena salah dalam manajemen waktu.
Mengapa banyak mahasiswa kesulitan dalam mengatur waktu kuliah dan kegiatan lain?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Mahasiswa Padat
Dalam sebuah hasil penelitian Daniel Lovin dan Denis Bernardeau-Moreau (2022) asal Universitas Rennes, terungkap jadwal padat mahasiswa menjadi penyebab sulitnya manajemen waktu. Studi ini dilakukan terhadap 151 mahasiswa di Universitas DunΔrea de Jos di GalaΘi.
Lovin dan Moreau mendapatkan hasil penelitian tentang kondisi stres mahasiswa karena jadwal yang padat. Tidak bisa mengatur waktu menjadi penyebab paling besar mereka stres (66%).
Tekanan mahasiswa semakin meningkat bagi mereka yang harus bekerja sambil kuliah (49%). Selain itu, situasi ekonomi negara pun (55%) dan ketidakpastian tentang masa depan (52%) menjadi sebab berikutnya mahasiswa stres.
Sebanyak 66% yang mengaku sulit mengatur waktu, mereka merasa bahwa jadwal mereka terlalu padat. Dalam waktu tertentu, mahasiswa harus menyelesaikan kuliah, seminar, proyek, penulisan disertasi secara bersamaan.
Tak hanya itu, mereka pun dituntut seimbang dalam membagi waktu untuk kehidupan pribadi, profesional, dan keluarga. Banyaknya kegiatan tersebut membuat mahasiswa bingung dan akhirnya tak bisa mengatur waktu.
"Sejak memulai studi, jadwal yang padat membuat saya kelelahan, kinerja mental saya menurun, saya membuat banyak kesalahan, dan kesehatan mental saya buruk," kata salah satu narasumber dalam studi Lovin dan Moreau.
Bekerja Sambil Kuliah
Faktor selanjutnya mengapa mahasiswa sulit mengatur waktu adalah bekerja sembari kuliah. Seperti dalam studi yang dilakukan di Rumania tersebut, mahasiswa yang bekerja mengaku tidak fokus dengan kuliah.
Beberapa mahasiswa juga memiliki keluarga untuk dinafkahi. Di antara mahasiswa yang bekerja, sebagian besar (90%) mengaku sangat stres dan mengalami kesulitan menyelesaikan tahun terakhir studi mereka
Berdasarkan studi historis Lovin dan Moreau dari catatan ( Benfari et al. 1972 ; Fleming 1981 ; Archer dan Lamnin 1985 ; Blumberg dan Flaherty 1985 ; Coyne 1985 ), ada korelasi antara tekanan sosial dan tingkat depresi.
Dua pertiga dari siswa dalam penelitian mengaku sulit mengatur pekerjaan, waktu revisi, dan waktu persiapan ujian. Mereka menjadi stres karena mereka tidak memiliki cukup waktu.
Suka Menunda-munda
Prokrastinasi atau suka menunda-nunda adalah hal yang sangat berkaitan dengan manajemen waktu. Buruknya manajemen waktu akan menyebabkan prokrastinasi.
Begitupun prokrastinasi, bisa membuat manajemen waktu sulit terjadi. Demikian dijelaskan dalam review literatur psikologi oleh Wijaya Putra berjudul "Prokrastinasi Akademik dan Manajemen Waktu Terhadap Stres Akademik Pada Mahasiswa di Masa Pandemi: Review Literatur" (2023).
Wijaya menemukan bahwa semakin tinggi manajemen waktu maka akan semakin rendah prokrastinasi akademik, dan sebaliknya semakin rendah manajemen waktu akan semakin tinggi prokrastinasi akademik.
Suka menunda-nunda bisa dipicu karena stres. Semakin tinggi stres akademik maka akan semakin tinggi prokrastinasi akademik.
Sebaliknya, semakin rendah stres akademik akan semakin rendah pula prokrastinasi akademik. Wijaya juga menemukan terdapat pengaruh negatif antara manajemen waktu terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
Tips bagi Mahasiswa dalam Manajemen Waktu
Mengutip laman Summer Harvard Edu, berikut tips manajemen waktu untuk mahasiswa:
1. Membuat Kalender
Kalender sangat diperlukan bagi mahasiswa yang sulit membagi waktu. Buatlah kalender untuk diri sendiri dengan semua tenggat waktu, ujian, acara sosial, dan komitmen waktu lainnya.
2. Atur Pengingat
Agar tidak lupa dengan apa saja kegiatan yang akan dilakukan, pasanglah pengingat di alarm HP. Hal ini berlaku juga menjelang ujian, agar mahasiswa diingatkan untuk belajar beberapa hari sebelum ujian berlangsung.
3. Buat Skala Prioritas
Tidak semua kegiatan itu penting dan bisa jadi menjadi penghambat mahasiswa menuntaskan kuliahnya. Oleh karena itu, buatlah skala prioritas untuk menentukan mana saja kegiatan yang harus benar-benar dilakukan, dan mana kegiatan yang masih bisa dikesampingkan.
(cyu/cyu)