Ragam Mitos Dunia Perkuliahan, Calon Maba Jangan Mudah Percaya Ya

ADVERTISEMENT

Ragam Mitos Dunia Perkuliahan, Calon Maba Jangan Mudah Percaya Ya

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 09 Feb 2023 11:00 WIB
Divers group of high school of college graduates smiling during the graduation ceremony. They are standing in a row.
Ilustrasi kuliah Foto: iStock
Jakarta -

Dunia perkuliahan memang sangat berbeda dengan sekolah. Nah, calon mahasiswa baru biasanya banyak mencari informasi segala hal tentang kehidupan di kampus. Informasi tentang dunia kuliah memang sangat mudah ditemukan. Namun apakah kamu yakin cerita-cerita tersebut benar adanya atau justru hanya mitos?

Pasalnya tak jarang banyak calon mahasiswa akhirnya terjebak dengan mempercayai mitos tersebut dan kemudian menyesal. Emang apa saja sih mitos-mitos dalam dunia kuliah?

Supaya terhindar dari kesalahan yang sama, dalam artikel ini akan dibahas apa saja mitos-mitos dalam dunia perkuliahan yang harus diketahui. Simak ya detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos-Mitos Seputar Kuliah

Merangkum dari arsip detikEdu dan unggahan Instagram Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berikut beberapa mitos soal kuliah yang tidak boleh asal dipercayai.

1. Bisa bebas masuk kelas hingga bolos kuliah

Salah satu mitos ini tidak jarang terdengar oleh calon mahasiswa. Tidak ada kampus yang membolehkan mahasiswanya untuk melakukan bolos apalagi jika melebihi batas yang ada setiap matkulnya.

ADVERTISEMENT

Perlu diketahui bahwa setiap mata kuliah memiliki jatah absen namun biasanya tidak lebih dari tiga. Oleh karena itu, jika setiap minggu absen di satu mata kuliah tertentu, artinya seorang mahasiswa dikatakan bolos apalagi tanpa keterangan.

2. Bebas berpakaian

Aturan mengenai pakaian memang tergantung pada masing-masing kampus. Ada kampus yang membebaskan mahasiswa memakai baju apa saja yang penting sopan dan nyaman bagi mereka.

Akan tetapi ada juga beberapa kampus yang menerapkan sistem seragam layaknya sekolah SD/SMP/SMA. Biasanya sekolah kedinasan seperti STAN, IPDN , atau STIN yang mewajibkan mahasiswanya untuk berpakaian seragam karena sekolah tersebut memiliki disiplin yang tinggi.

3. Orang sukses berasal dari kampus terkenal

Berkuliah di kampus terkenal apalagi masuk daftar kampus terbaik adalah sebuah hal yang membanggakan. Namun, terkenal atau tidaknya sebuah kampus tidak menjadi patokan dasar seseorang bisa sukses atau tidak.

Sukses adalah hal yang didasari oleh kemampuan diri dalam berusaha, disiplin, dan sungguh-sungguh mewujudkan impian. Jika ditemukan beberapa orang sukses berasal dari kampus terkenal, maka hal tersebut menjadi kesempatan bagi seseorang tersebut dan bisa jadi karena ia memiliki kemampuan adaptasi yang bagus di kampus tersebut.

4. Jurusan kuliah menentukan karier ke depannya

Hal ini bisa benar terjadi jika seorang lulusan dari sebuah jurusan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Akan tetapi, kesempatan kerja yang tersedia tidak sebanyak jumlah mahasiswa di jurusan tertentu.

Maka dari itu, seorang lulusan dari jurusan ilmu komunikasi misalnya, dapat kemudian bekerja sebagai desain grafis yang latar belakang pendidikannya adalah seni. Hal ini bisa tergantung pada perubahan minat saat menjalani kuliah atau peluang kerja yang terbatas.

5. Jurusan sosial tidak ada hitungannya

Hal ini tidaklah berlaku secara pasti pada jurusan-jurusan sosial. Faktanya, jurusan-jurusan seperti ilmu komunikasi, psikologi, atau sejarah bisa saja memiliki mata kuliah statistika. Mata kuliah statistika nanti dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian kuantitatif saat menyusun skripsi.

6. Tidak bisa lulus kuliah jika tidak mengikuti ospek

Orientasi studi dan pengenalan kampus atau lebih dikenal sebagai ospek menjadi hal yang katanya harus diikuti oleh mahasiswa baru. Ospek memang penting diikuti untuk mengenalkan lingkungan kampus agar mahasiswa baru tidak kebingungan saat sudah memasuki masa perkuliahan.

Akan tetapi, ospek bukanlah syarat kelulusan studi. Kelulusan kuliah hanya ditentukan oleh hal-hal terkait akademik seperti nilai kuliah, kehadiran, pengerjaan tugas, tugas akhir, PKL, dan sebagainya.

7. Kampus swasta kalah dari kampus negeri

Pemberian stereotip bahwa kampus swasta tidak lebih baik dari kampus negeri adalah salah. Kampus negeri memanglah berisi orang-orang pilihan yang terseleksi secara nasional. Akan tetapi kualitas pendidikan hingga fasilitas dari kampus swasta tidak kalah dari kampus negeri.

Terlebih, kampus swasta biasanya memiliki biaya kuliah yang lebih tinggi dari kampus negeri, sehingga fasilitas dan tenaga pendidik di kampus swasta dapat terjamin mutunya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads