Dalam rangka penyelenggaraan kuliah tatap muka secara terbatas mulai semester ganjil tahun akademik 2021/2022, Kemendikbudristek telah mengeluarkan sejumlah panduan melalui Ditjen Dikti Ristek.
Panduan ini tertuang di dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.
Pihak Kemendikbudristek menegaskan agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ini wajib mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Di samping itu, perguruan tinggi juga tetap harus menyediakan pembelajaran secara daring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulainya kuliah tatap muka ini seiring dengan melandainya kasus positif COVID-19 di Indonesia. Di wilayah Jawa dan Bali, tidak ada yang termasuk dalam PPKM level 4. Semua kawasan di Pulau Jawa dan Bali tergolong dalam level 2 dan 3.
Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal ini saat konferensi pers virtual, Senin (20/9/2021). Laporan perkembangan atau update level PPKM juga diubah menjadi tiap 2 minggu, meskipun evaluasi tetap diadakan per pekan.
Sementara ini, ada sejumlah universitas yang diketahui sudah melakukan kuliah tatap muka secara terbatas. Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung sudah menerapkan PTM terbatas.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember sudah melaksanakan perkuliahan hybrid sejak 20 September 2021. Bergeser ke kota tetangga ITS, Kota Malang. Perguruan tinggi negeri di kota tersebut juga menyampaikan informasi terbaru mereka terkait kuliah tatap muka.
Kuliah Tatap Muka Kota Malang
1. Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya (UB) masih belum mengagendakan kuliah tatap muka untuk saat ini. "Belum ada agenda," ungkap Humas UB, Oky pada detikEdu pada (29/09/2021).
Kampus tersebut kini masih melakukan sistem perkuliahan secara daring dan luring secara terbatas untuk kegiatan laboratorium, penelitian, tesis, disertasi, tugas akhir, koasistensi, dan mahasiswa profesi.
Dalam rilis yang disampaikan pada wartawan, Wakil Rektor Bidang Akademik Aulanni'am mengatakan bahwa herd immunity jadi syarat utama perkuliahan luring di UB.
Secara spesifik, kampus tersebut melakukan penelusuran pada mahasiswa melalui seluler. Gunanya demi mengetahui jumlah mahasiswa yang sudah vaksin COVID-19.
UB ini menargetkan herd immunity 70 persen untuk perkuliahan tatap muka. "Karena Rencana Pembelajaran Semester (RPS) disusun di awal semester dan mengingat mahasiswa berasal dari Sabang sampai Merauke maka harus berkomunikasi dengan lingkungan tempat tinggal si mahasiswa juga," ujar Aul.
Kebijakan ini diambil mengingat adanya lonjakan COVID-19 pada pertengahan 2021. Sehingga pihak UB menyebutkan tidak akan tergesa menerapkan PTM terbatas.
"Untuk sementara ini masih daring. Kita masih menunggu kondisi benar-benar stabil, karena perkembangan kasus Covid-19 di Malang tidak bisa ditebak perkembangannya. Dulu kita sudah siap tapi kemudian ada lonjakan kasus pada Juli itu. Makanya kita menunggu stabil, baru tatap muka," terang Rektor UB, Nuhfil Hanani.
Cek update kuliah tatap muka kampus lainnya, klik selanjutnya >>>