Tahukah kamu kalau banyak ilmuwan Indonesia menjadi guru besar di kampus-kampus luar negeri? Para ilmuwan tersebut mengajar, meneliti, dan menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selama pandemi, 47 ilmuwan Indonesia di luar negeri mengajar mahasiswa di tanah air sesuai bidang keilmuannya secara virtual. Kuliah daring ini dilaksanakan atas kerjasama Kedutaan Besar Indonesia di Washington, D.C, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, dan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional Amerika Serikat dan Kanada (I-4 US-Canada).
Rupanya, di antara ilmuwan diaspora yang mengajar dalam semangat Merdeka Belajar tersebut, ada sejumlah ilmuwan yang menjadi guru besar di perguruan tinggi luar negeri. Siapa saja?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ilmuwan Indonesia yang menjadi guru besar di luar negeri seperti dirangkum detikEdu dari masing-masing situs perguruan tinggi.
1. Taifo Mahmud
![]() |
Taifo Mahmud adalah profesor, peneliti dan dosen farmasi dan kimia di Oregon State University.
Riset alumnus S1 Farmasi Universitas Sumatra Utara ini di antaranya berfokus pada kimia bioorganik dan produk alami, biosintesis metabolit sekunder mikroba, dan antarmuka genetika molekuler, enzimologi, serta kimia untuk membuat dan mengembangkan senyawa aktif farmasi baru, seperti dikutip dari situs Oregon State University.
2. Teruna Siahaan
![]() |
Teruna Siahaan adalah profesor, peneliti, dan pengajar kimia di Kansas University School of Pharmacy, Amerika Serikat.
Riset alumnus S1 Kimia Universitas Indonesia ini di antaranya berfokus pada pemanfaatan dan modulasi molekul adhesi sel pada permukaan sel untuk penghantaran obat yang ditargetkan ke jenis sel tertentu dan untuk meningkatkan permeasi obat melalui mukosa usus dan blood-brain barrier (BBB), seperti dikutip dari laman KU School of Pharmacy.
3. Taufik
![]() |
Taufik adalah profesor penuh, peneliti, dosen, dan Director of Electric Power Institute, California Polytechnic State University. Area riset alumnus Electrical Engineering, Northern Arizona University ini di antaranya yaitu power electronics, power systems, rural electrification, energy harvesting, energi terbarukan, dan smart grid.
Bersama rekannya, Taufik memperoleh sejumlah paten. Salah satunya yaitu paten bersama Owen Jong, "Multiple Input Single Output DC-DC Converter with Equal Load Sharing on the Multiple Inputs", US Patent No. 10,404,061.
4. Ridwan Sakidja
![]() |
Ridwan Sakidja adalah profesor, peneliti, dan dosen Physics and Material Sciences, Missouri State University.
Riset alumnus Metallurgical Engineering with Materials Science Option, University of Wisconsin-Madison, AS ini berfokus pada percepatan proses pembuatan database properti fisik dengan mengintegrasikan protokol penambangan data yang digerakkan secara statistik ke dalam berbagai pendekatan pemodelan termasuk struktur elektronik berbasis DFT dan perhitungan docking molekuler.
5. Abidin Kusno
![]() |
Abidin Kusno adalah profesor, peneliti, dan Director of York's Centre of Asian Research (YCAR), Faculty of Environmental Studies, York University.
Riset ilmuwan alumnus S1 Arsitektur Universitas Kristen Petra ini mencakup kota-kota global, urban-suburbanisme, ilmu politik dan budaya, sejarah dan teori arsitektur, desain dan perencanaan ruban, nasionalisme, kolonialisme dan postkolonialisme, dan Asian studies.
Lalu siapa lagi 5 Ilmuwan Indonesia yang Jadi Guru Besar di Luar Negeri? >>>