Angka buta aksara di Indonesia kini tersisa 0,92 persen dari total populasi. Pemerintah menargetkan angka ini sudah tuntas pada 2025.
"Acara ini bukan sekedar perayaan tapi momentum capaian mengentaskan buta aksara. Angka buta aksara Indonesia ini masih 0,92 persen," demikian dikatakan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat.
Wamen Atip menyampaikan hal itu dalam Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Nasional Ke-59 Tahun 2025 di Kemendikdasmen, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Sebagai informasi, angka buta aksara di Indonesia saat Indonesia baru merdeka pada Agustus 1945 adalah 97 persen.
Meski tersisa 0,92 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang sebanyak 284 juta, tantangannya juga masih banyak. Tantangan ini terutama ditemui di kabupaten-kabupaten yang angka buta aksaranya masih tinggi.
"Ya Insyaallah, mudah-mudahan satu tahun ini bisa selesai, terutama sekarang kan dibantu dengan program digitalisasi pendidikan. Jadi kita dengan menggunakan bantuan teknologi itu bisa mempercepat untuk penghilangan, pemberantasan buta aksara, insyaallah," imbuh Atip usai acara.
Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 yang jatuh pada 8 September dirayakan dengan tema besar 'Promoting Literacy in the Digital Era' dan tema nasional 'Kesalahan Literasi Digital Membangun Peradaban'.
Menurut dia, tema ini mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang cerdas, mandiri, kritis, dan produktif serta inklusif.
"Kami menyadari tantangan literasi tidak cuma di wilayah terpencil, tapi juga rendahhya minat baca dan sumber daya pendidikan, maka ada 3 hal utama yang dibutuhkan," jelas Atip.
Pertama, penguatan literasi yang berkelanjutan. Kedua, pemberdayaan masyarakat melalui remaja dan perempuan. Ketiga, partisipasi semua pihak yang berkelanjutan termasuk termasuk dari media.
Simak Video "Video UNESCO: Tingkat Literasi Orang Dewasa di RI 96%, Tapi Masih Ada PR"
(nwk/twu)