Inovasi pembelajaran terus dilakukan untuk menciptakan pendekatan pendidikan yang relevan. Salah satunya melalui sebuah game simulator, seperti yang dibuat oleh Tim Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair).
Tim tersebut berhasil membuat game simulator sebagai media pembelajaran bertajuk "SIHHIYA". Pendekatan dengan game simulator ini dilakukan guna meningkatkan literasi kesehatan.
Dalam game itu, terdapat kota sehat Islami bernama "MadinatulSihhiya". Nantinya, pemain berperan sebagai Health Hero yang menyelesaikan misi literasi kesehatan sesuai prinsip maqashid syariah, khususnya Hifdz al-Nafs.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada Enam Level
Game SIHHIYA menggunakan pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB). Game dirancang dalam enam level progresif: Starta, Nazha, Zayya, Wiqya, Nafsy, dan Sihhiya.
Level-level game mencakup topik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mulai dari gizi halal-thayyib, pencegahan penyakit, kesehatan mental, hingga integrasi spiritualitas Islam dalam hidup sehat.
Pemimpin tim, Fathi Falah (FKM, 2021), mengatakan tantangan utama timnya adalah menyatukan aspek ilmiah, teknologi, dan spiritualitas Islam ke dalam game edukatif yang tetap menarik dan aplikatif.
"Lewat riset literatur, FGD, dan uji konsep konten, tim berhasil menghadirkan game yang tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi, hingga mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri internasional," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, ditulis Sabtu (26/7/2025).
Meraih Penghargaan
Atas inovasi tim dengan lima mahasiswa tersebut, Unair berhasil mencatatkan namanya di ajang menorehkan prestasi gemilang di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2025. Tak tanggung-tanggung, para mahasiswa berhasil meraih Gold Medal Award dan IYSA Semi Grand Award.
Bahkan, Falah menyebut, salah satu juri mengatakan, inovasi tim Unair layak di kembangkan ke kancah global.
"Salah satu juri bahkan menyebut SIHHIYA sebagai inovasi unik yang sangat layak dikembangkan lebih lanjut di level global," ujarnya.
Ke depan, tim mahasiswa Unair berharap harap SIHHIYA bisa dikembangkan secara lebih luas. Terutama agar bisa menjadi media pembelajaran terbuka yang dapat diakses oleh sekolah maupun komunitas remaja.
"Kami ingin menjadikan SIHHIYA sebagai bagian dari gerakan literasi kesehatan islami, bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga global, sesuai dengan perencanaan pengembangan game yang ada di karya kami," ungkapnya kepada detikEdu, Sabtu (26/7/2025).
Falah mengatakan, prestasi yang didapatnya dan tim, bukan pencapaian akhir. Namun, titik awal bagi untuk menjadikan inovasi SIHHIYA bermanfaat lebih luas tanpa batasan komersial, sebagai kontribusi nyata mahasiswa Unair untuk masyarakat dan dunia pendidikan.
"Saya dan tim juga berharap pengalaman ini bisa membuka pintu kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi serupa, agar SIHHIYA bisa terus berkembang sebagai platform edukasi Islami yang menyenangkan, mudah diakses, dan berdampak," tuturnya.
(faz/nwk)