Terobosan teknologi baru dalam dunia pendidikan kali ini datang dari Universitas Airlangga (Unair). Unair menerapkan sistem verifikasi biometrik dalam proses registrasi ulang mahasiswa baru.
Menurut Direktur Pendidikan Unair, Prof Dr Sukardiman MS Apt inovasi ini menjadi verifikasi biometrik pertama di kampus Indonesia. Proses verifikasi biometrik perdana dilakukan Unair kepada calon mahasiswa baru (camaba) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
"Adanya verifikasi ini juga mengenalkan kepada camaba dengan kampusnya. Kami ingin menunjukkan seperti inilah suasana dalam menghadapi kehidupan kampus ke depannya. Harapannya mahasiswa memiliki kebanggaan dan memberikan apresiasi kepada camaba atas keberhasilannya diterima di Unair," kata Sukadirman dikutip dari laman Unair, Kamis (5/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengantisipasi Kecurangan Data
Penggunaan verifikasi biometrik ini tak sekadar untuk mencuri perhatian, tetapi ada tujuannya. Sukardiman menyebut proses verifikasi biometrik ini berguna untuk mencegah kecurangan oleh camaba.
Sehingga camaba tidak bisa memalsukan identitas mereka, seperti kasus yang pernah terjadi selama UTBK SNBT kemarin. Verifikasi biometrik ini juga ke depannya akan digunakan Unair untuk melakukan presensi kegiatan mahasiswa.
"Selain untuk registrasi, pemeriksaan biometrik dapat digunakan dalam presensi kegiatan belajar mengajar. Ke depannya presensi mahasiswa dapat dilakukan dengan menggunakan sensor biometrik sehingga akurasi presensi lebih tinggi dan tidak dapat diwakilkan," kata Sukardiman.
Ia menuturkan biometrik juga bisa untuk presensi wisuda, maka ke depannya dapat mulai beralih ke proses digital.
Dalam tahap verifikasi ini, panitia kampus memeriksa berkas dokumen camaba. Mulai dari nomor induk kependudukan (NIK), surat keterangan lulus, kartu tanda penduduk (KTP), kartu pendaftaran UTBK, dn surat keterangan dari instansi jika usia camaba belum cukup umur.
"Pendaftaran seleksi biometrik ini sudah dijadwalkan dengan baik sehingga meminimalisir antrian peserta," tambahnya.
Akan Digunakan untuk Verifikasi Semua Jalur Masuk
Tak cuma untuk camaba jalur SNBT, ke depannya Unair akan melakukan verifikasi biometrik untuk camaba dari semua jalur seleksi baik SNBP, SNBT maupun jalur mandiri.
"Terkait keluhan jadwal verifikasi, kami telah mengadakan audiensi bersama BEM dan Warek AMA sehingga mendapatkan hasil akan adanya perpanjangan proses verifikasi hingga tanggal 5-8 Juni dan apabila terdapat kesulitan mohon disampaikan kepada kami," ungkap Sukardiman.
Sukardiman mengatakan pihak Unair akan melakukan tindakan tegas jika ada pelanggaran yang dilakukan camaba meski telah melewati verifikasi biometrik. Bahkan, Unair tak segan untuk memberikan hukuman.
Ia menekankan jika terdeteksi pelanggaran melalui verifikasi biometrik ini, Unair akan menindak tegas apa pun jenisnya. Ini dikatakan untuk menjaga marwah akademik.
"Bahkan kami tidak segan untuk menindak pelanggar dengan menggunakan hukum yang berlaku. Harapannya, data ini dapat digunakan dengan baik dalam proses belajar mengajar kedepannya," pungkasnya.
Bagi yang belum tahu, verifikasi biometrik saat ini lazim digunakan untuk memastikan keaslian data diri seseorang. Mengutip laman Binus, biometrik adalah pengukuran biologis dan karakteristik fisik untuk mengidentifikasi individu.
Verifikasi ini bisa dilakukan lewat pemetaan sidik jari, pengenalan wajah atau pemindaian retina. Bahkan, biometrik bisa mengenali perbedaan dua individu yang kembar sehingga pemalsuan data dapat diminimalisir.
(cyu/nah)