#KaburAjaDulu Viral, PPI Dunia: Diaspora Indonesia Bisa Tiru China-India

ADVERTISEMENT

#KaburAjaDulu Viral, PPI Dunia: Diaspora Indonesia Bisa Tiru China-India

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 25 Feb 2025 19:00 WIB
Webinar PPI Dunia
Webinar PPI Dunia. Foto: PPI Dunia
Jakarta -

Belakangan ini tagar #KaburAjaDulu banyak diperbincangkan anak muda di media sosial. Tagar ini merupakan anomali dan respons atas situasi di Indonesia saat ini.

Beberapa anak muda mengaku memilih pergi ke luar negeri karena peluang kerja lebih luas. Selain itu, alasan lainnya ingin menempuh pendidikan di kampus-kampus top luar negeri.

Menurut Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Adhie Marhadi tagar tersebut dapat mendorong anak muda tanah air lebih banyak belajar dan bekerja di luar negeri. Namun, ia menekankan kepada mereka yang ingin melakukannya untuk tetap berkontribusi aktif dalam transformasi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alih-alih hanya 'kabur', kita justru bisa berkontribusi secara aktif untuk kemajuan Indonesia melalui transfer ilmu dan kerja sama," ujar mahasiswa studi doktoral di Hungarian University of Agricultural and Life Sciences tersebut dalam keterangan resminya, Selasa (25/2/2025).

Diaspora Harus Transfer Ilmu dan Punya Jejaring

Adhie juga menyampaikan bahwa para diaspora khususnya pelajar harus bisa mentransfer ilmu dan membuat jejaring sebanyak mungkin. Menurutnya, diaspora punya peran strategis sebagai jembatan pengetahuan.

ADVERTISEMENT

Dalam webinar bertajuk "Transformasi Digital untuk Keberlanjutan: Pemanfaatan SIG, Geospatial AI, dan Machine Learning", Adhie menyampaikan juga kolaborasi dengan generasi muda menjadi kunci dalam menciptakan perubahan nyata.

Selaras dengan pendapat Adhie, Diki Nurul Huda, CEO dan Founder PT Geoteknologi Cipta Solusi juga berpendapat bahwa diaspora harus dapat membangun kolaborasi dengan prinsip keberlanjutan.

"Kita butuh lebih banyak platform yang menghubungkan diaspora dengan komunitas di dalam negeri, baik melalui riset bersama, program mentoring, atau pelatihan berbasis teknologi," katanya.

Diaspora RI Bisa Mencontoh India & China

Menurut Adhie, anak muda Indonesia bisa mencontoh negara India dan China. Para ilmuwan hingga profesional di sana dapat memberi dampak besar bagi negerinya usai berkiprah di luar negeri.

Dengan begitu, inovasi bisa semakin cepat bertumbuh. Ditambah dukungan dari komunitas akademik dan profesional, peran diaspora akan semakin berdampak bagi Indonesia.

Anggota PPI lainnya yakni James Zulfan (mahasiswa S3 di The University of New South Wales) mengajak para diaspora agar terus optimis dalam melaksanakan peran krusialnya baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, para diaspora juga harus melihat potensi teknologi digital.

"Semakin banyak masyarakat yang memahami dan memanfaatkan teknologi ini, semakin terjangkau dan berkembang pula ekosistem digital di Indonesia," ujarnya.

Dengan transfer ilmu, kolaborasi, dan usaha peningkatan teknologi maka diaspora akan menjadi agen perubahan. Lewat hal-hal itu juga diaspora turut membantu membukakan peluang kerja sama Indonesia dan negara lain.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads