Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bersuara terkait konflik Iran-Israel. Keselamatan WNI, termasuk pelajar Indonesia, yang utama. PPI Dunia bisa dijadikan bagian diplomasi rakyat Indonesia bila diperlukan.
"Menyikapi eskalasi konflik yang terjadi antara Iran dan Israel yang berpotensi meluas dan mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah, Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) melalui Bidang Advokasi Pelajar - Direktorat PPI Institute & Pengembangan Organisasi menyampaikan keprihatinan mendalam dan seruan tegas atas situasi tersebut, khususnya dalam konteks perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di kawasan terdampak, termasuk mahasiswa dan pelajar Indonesia," demikian rilis PPI Dunia, diterima Selasa (24/6/2025).
PPI Dunia sebagai organisasi independen yang mewadahi pelajar Indonesia di lebih dari 60 negara, menyampaikan beberapa poin sikap dan rekomendasi sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Sikap
1. PPI Dunia mengutuk segala bentuk kekerasan bersenjata yang mengakibatkan hilangnya nyawa warga sipil dan menimbulkan instabilitas regional.
2. PPI Dunia menyerukan kepada seluruh pihak yang bertikai untuk menghormati hukum internasional dan menjunjung prinsip kemanusiaan, termasuk Konvensi Jenewa.
3. PPI Dunia menyampaikan dukacita mendalam atas korban jiwa dan terdampak akibat konflik ini, serta menyatakan solidaritas kepada komunitas internasional dalam upaya penyelesaian damai
Rekomendasi Strategis
1. PPI Dunia mendorong Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan perwakilan diplomatik terkait untuk:
Segera memastikan keselamatan dan keamanan para WNI, khususnya pelajar/mahasiswa Indonesia yang saat ini berada di wilayah terdampak.
2. PPI Dunia mengimbau pemerintah untuk:
Mengintensifkan diplomasi strategis dan memainkan peran aktif dalam mendorong gencatan senjata dan dialog damai melalui forum-forum multilateral.
Menjaga posisi netral Indonesia yang berpegang pada prinsip perdamaian dunia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Politik Luar Negeri Bebas Aktif.
"PPI Dunia menegaskan bahwa pelajar Indonesia bukan sekadar subjek akademik di luar negeri, tetapi juga bagian dari misi diplomasi rakyat yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia," tandas PPI Dunia dalam pernyataan sikapnya.
Kecam Keras Kekerasan di Gaza
PPI Dunia menyampaikan keprihatinan yang mendalam serta mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil Palestina, terutama krisis kemanusiaan di Gaza. Koordinator PPI Dunia, Marhadi, menyerukan perlunya tindakan konkret dan tegas dari Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan diplomasi kawasan.
"Kami mendesak agar Pemerintah Indonesia segera melakukan pendekatan yang lebih aktif kepada negara-negara Timur Tengah, khususnya Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Qatar, untuk bersama-sama menekan Israel agar membuka pintu-pintu perbatasan Gaza. Akses bagi bantuan kemanusiaan harus segera dibuka tanpa syarat," tegas Marhadi dalam rilis yang diterima hari ini.
Lebih dari sekadar konflik politik, tragedi di Gaza merupakan pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM). Hak untuk hidup, untuk mendapatkan perlindungan, dan untuk mengakses kebutuhan dasar merupakan hak yang melekat pada setiap manusia tanpa memandang latar belakang politik atau identitas kebangsaan. Dunia tidak boleh menutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung.
"PPI Dunia mengajak seluruh pelajar Indonesia di luar negeri dan masyarakat global untuk menyuarakan solidaritas. Solidaritas ini tidak cukup hanya dalam bentuk kata-kata, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata-baik melalui penggalangan bantuan, kampanye kesadaran publik, maupun dukungan terhadap langkah diplomatik dan hukum internasional. Saat ini bukan saatnya untuk diam. Saatnya kita berdiri bersama rakyat Gaza," seru PPI Dunia.
(nwk/nah)











































