Siap-siap, Satelit NEO-1 Buatan Indonesia Segera Diluncurkan

ADVERTISEMENT

Siap-siap, Satelit NEO-1 Buatan Indonesia Segera Diluncurkan

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 13 Mei 2024 07:30 WIB
Satelit NEO-1.
Satelit NEO-1. (Foto: BRIN)
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan segera meluncurkan Satelit NEO-1. Satelit nasional itu diketahui tengah memasuki fase penyelesaian.

Satelit NEO-1 merupakan bagian dari konstelasi satelit nasional yang berfungsi untuk mengobservasi Bumi. Berbeda dengan satelit tunggal, konstelasi satelit terdiri dari dua atau lebih satelit serupa yang mengorbit secara berkelompok.

Satelit NEO sendiri terdiri dari dua satelit resolusi sangat tinggi, empat satelit resolusi tinggi, serta dua satelit SAR (Synthetic Aperture Radar). Satelit seri pertama atau NEO-1 adalah satelit resolusi tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Targetkan Peluncuran Tahun Ini

Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, M. Arif Saifudin mengatakan riset NEO-1 sudah memasuki fase akhir Assembly, Integration, and Test (AIT). Pusat Riset Teknologi Satelit menargetkan penyelesaian akhir serta persiapan peluncuran satelit pada tahun ini.

"Rencana peluncurannya antara akhir tahun 2024 atau awal 2025. Satelit diluncurkan pada ketinggian sekitar 500 kilometer dari permukaan bumi dengan orbit Sun Synchronous Polar," ujarnya dalam laman BRIN, dikutip Kamis (9/5/2024).

ADVERTISEMENT

Arif menyampaikan, NEO-1 sudah melewati serangkaian pengujian, seperti level subsistem atau komponen meliputi pengujian fungsional, pengujian kinerja, serta sebagian dilakukan pengujian lingkungan. Hal ini dilakukan agar komponen memenuhi persyaratan untuk digunakan di satelit.

Setelah perakitan dan integrasi akhir selesai, akan dilakukan pengujian level sistem meliputi pengujian fungsional, pengujian vibrasi dan pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC).

"Satelit siap diluncurkan jika seluruh proses AIT dan pengujian akhir sudah selesai," paparnya.

Misi Utama Satelit NEO-1

Arif menjelaskan bahwa misi utama satelit adalah observasi Bumi menggunakan kamera optik line scanner dan kamera termal inframerah. NEO-1 membawa kamera multispektral resolusi tinggi dengan resolusinya 5 meter dan lebar swath (sapuan) 33 kilometer.

"Dengan kamera ini, citra NEO-1 diharapkan bisa mendukung bidang penginderaan jauh. Citranya bisa dimanfaatkan untuk aplikasi pertanian, kehutanan, kelautan, lingkungan, pemetaan, serta aplikasi lainnya yang menggunakan data citra satelit," ungkap Arif.

Amati Titik Api Kebakaran dan Lautan

NEO-1 juga membawa kamera inframerah milik Hokkaido University, Jepang. Data citra ini dapat digunakan untuk pengamatan titik api (hotspot) kebakaran hutan, aktivitas vulkanik dari gunung berapi, pengukuran temperatur permukaan, serta riset terkait cuaca.

Satelit juga mengemban misi pemantauan maritim dengan membawa muatan Space Based Automatic Identification System (AIS) Receiver. Misi ini memungkinkan untuk mengamati lalu lintas maritim secara global.

"Nantinya, data tersebut bisa digunakan periset untuk misi ilmiah seperti pemantauan gejala atau tanda awal kejadian gempa bumi dengan cara melihat perubahan medan magnet sebelum terjadinya gempa. Data tersebut juga dapat diaplikasikan untuk aktivitas geomagnetik," terangnya.




(nir/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads