Dosen Erwin dari ITB Viral Berkat Catatan Bergambarnya di X, Ini Sosoknya

ADVERTISEMENT

Dosen Erwin dari ITB Viral Berkat Catatan Bergambarnya di X, Ini Sosoknya

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 01 Apr 2024 20:00 WIB
Hasil Karya Dosen ITB, Dasapta Erwin.
Dosen ITB, Dasapta Erwin, yang Viral karena Catatan Bergambarnya. (Foto: ITB)
Jakarta -

Sosok dosen Dasapta Erwin Irawan viral di media sosial X. Dosen Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) itu ramai dibahas usai mengunggah catatan bergambar dengan visual yang menarik.

Sejak kecil, membuat catatan sudah menjadi kebiasaannya. Ia mengaku dahulu selalu ditunjuk sebagai sekretaris di bangku sekolah.

Barulah kebiasaan membuat catatan bergambar dimulai ketika menjalani program Post-doctoral di Australia. Ia menemukan kanal YouTube 'Verbal to Visual' dan mulai mengenal sketch note.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doug Neill yang membuat kanal tersebut bukan seniman, tapi engineer, sama seperti saya. Sketch note memperkuat ingatan dan pemahaman dari apa yang dilihat dan didengar dengan cara memvisualisasikannya," papar Erwin dalam laman ITB dikutip Senin (1/4/2024).

Untuk pembuatan catatan bergambar, Erwin mengaku membutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung dari isi serta kompleksitas gambarnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau sangat mendetail, saya bisa membutuhkan waktu 2 minggu, seperti yang saya lakukan ketika menyampaikan kuliah hidrologi cekungan Bandung kepada mahasiswa Magister Arsitektur Lanskap pada Senin (26/2/2024) lalu. Saya berusaha mengilustrasikan materinya kepada mahasiswa yang awam dengan ilmu geologi. Pembuatan sketch note ini bisa digital maupun dengan kertas, tergantung apa yang ada di hadapan saya," jelasnya.

Hasil Karya Dosen ITB, Dasapta Erwin.Hasil Karya Dosen ITB, Dasapta Erwin. Foto: ITB

Dalam versi digital, Erwin biasa memanfaatkan aplikasi Notepad dan Obsidian. Dengan aplikasi Obsidian, ia bisa menghubungkan setiap file meskipun tidak berada dalam folder penyimpanan yang sama.

Hasil sketch note garapannya biasa dibagikan di berbagai laman media sosial, seperti Instagram, X, Facebook, YouTube, Pinterest, Medium, Mastodon, BlueSky, Threads, dan blog. Media sosialnya didedikasikan untuk membagikan hasil pemikirannya.

Menurutnya, jika ilmu itu hanya disimpan sendiri justru akan menjadi manusia yang merugi. Catatan bergambarnya pun berhasil menggaet audiens paling banyak di platform X.

"Mungkin karena penggunanya tergolong muda yang gemar mengikuti hal-hal kekinian, semangatnya masih berapi-api, dan menyukai gambar-gambar nyeleneh saya," katanya.

Meski pada awalnya hanya untuk dinikmati sendiri, Erwin mengaku mendapatkan kebahagiaan ketika ada orang lain yang melihat dan bisa memahami catatan bergambarnya. Salah satu hal yang berkesan baginya adalah ketika ada salah satu pengikutnya di X yang mengunggah cuplikan percakapan di grup keluarga.

Dalam grup berisi anggota keluarga itu, mereka ramai membahas rangkuman materi kuliah yang dipaparkan Erwin.

"Ternyata dia dan ibunya sempat mengikuti kuliah saya secara daring. Perasaan bahagianya tidak dapat dideskripsikan berkat kejadian itu," ucapnya.

Walaupun sudah lebih dari 15 tahun menjadi dosen, dia ingin terus berkarya dan menjadi seorang guru. Bukan hanya guru sebagai profesi, namun juga menjadi sosok yang dapat diteladani oleh banyak orang.

"Dalam falsafah Jawa, guru memiliki makna 'digugu dan ditiru'. Digugu berarti dipercaya dan dipatuhi, sementara ditiru bermakna diikuti, dicontoh, dan diteladani. Saya ingin menjadi sosok guru seperti itu, bukan guru sebagai profesi," pungkasnya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads