Tahukah kamu, bahwa seiring dengan perubahan-perubahan yang kamu alami dalam hidupmu, sedikit banyak akan memengaruhi kepribadianmu? Bagaimana kamu berpikir, bagaimana kamu merasa, dan bagaimana kedua hal tersebut kemudian memengaruhi bagaimana kamu bersikap, berperilaku, dan bertindak?
Apakah kamu pernah terbayang bahwa hal ini sangat memengaruhi bagaimana kamu beradaptasi di lingkungan baru, lingkungan pertemanan, perkuliahan, dan bahkan nantinya ketika kamu bekerja?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mungkin terkait dengan bagaimana kamu mengenal dirimu sendiri. Artikel ini dirangkum dari berbagai referensi yang ditulis oleh Laura Ajawaila, Student Councelor di Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP). Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk mengenal dan memahami diri kita? Simak artikel berikut!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapakah Aku?
Pernahkah kita menanyakan ini ke diri sendiri? Atau mungkin ditanyakan oleh orang Iain. Misal saat mau ikut seleksi mahasiswa baru di sebuah Perguruan Tinggi, atau ketika sudah menjadi mahasiswa dan ingin mendaftar menjadi bagian dari suatu kepanitiaan atau organisasi, atau ketika sudah lulus nanti dalam upaya mencari pekerjaan dan mengikuti seleksi karyawan baru, maka pertanyaan mengenai siapa diri kita ini akan sangat lazim ditemui di setiap kegiatan-kegiatan tersebut.
Pertanyaan 'Siapakah aku?' adalah pertanyaan inti yang dapat memicu individu untuk menilik ke dalam dirinya, berusaha mencari tahu kualitas dirinya, pemahaman akan tujuan hidupnya ,dan menemukan strategi tepat guna untuk mencapai tujuan tersebut. Semakin dalam seseorang eksplorasi, semakin banyak sumber eksplorasi, maka semakin banyak penemuan diri orang tersebut.
Pertanyaan 'Siapakah aku?' ini merupakan pertanyaan dasar yang kemudian dapat mengarahkan manusia dalam perjalanan menuju penemuan diri (self discovery). Silakan simak penjelasan lebih dalamnya di sini.
Self Discovery
Apa yang menjadi pembeda antara self knowledge dan self discovery? Menurut Morin dan Racy, Self knowledge adalah berbagai informasi aktual tentang diri seseorang, yaitu informasi tentang perasaan, karakter, pola perilaku, cara berpikir, keyakinan, nilai-nilai, kebutuhan, tujuan hidup, kesukaan dan ketidaksukaan, identitas sosial, kekuatan dan kelemahan.
Sementara Self discovery adalah suatu upaya atau proses memperoleh pemahaman terhadap diri sendiri seperti pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan diri, bakat dan minat, serta perasaannya. Orang yang kenal diri adalah orang yang terus menerus melatih kesadaran dirinya sehingga dapat memahami aspek-aspek di dalam dirinya.
Mengenali diri merupakan proses yang perlu dilakukan terus menerus, karena manusia dinamis dan perjalanan hidup pun tidak linear sehingga kesadaran diri (self awareness) perlu terus dilatih dan ditingkatkan. Tiga komponen utama dalam Self Discovery adalah sebagai berikut.
- Self Awareness. Kemampuan untuk memahami hal-hal dalam diri sendiri seperti karakter, kepribadian, keyakinan, nilai hidup, kekuatan dan kelemahan, pikiran, emosi, dan perilaku. Sementara self aware adalah suatu keadaan psikologis yang berfokus ke dalam diri individu tersebut.
- Growth Mindset. Dalam upaya mengenal diri dan bertumbuh, seorang individu belajar dari semua pengalaman yang dilaluinya, baik itu pengalaman menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
- Intentional Living. Dalam proses pemahaman diri yang lebih baik lagi, maka individu menjadi tahu tujuan hidupnya. Ia mulai mengambil keputusan dan bertindak yang selaras dengan dirinya. Dengan begitu, ia menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran dalam upaya terus bertumbuh dan mewujudkan tujuan hidupnya.
Pentingnya Kenal Diri
Kenal diri adalah pondasi untuk dapat menjalani hidup dengan optimal dan bahagia. Orang yang kenal diri tahu akan nilai inti dirinya, mengetahui kebutuhan diri, mau memproses emosi, dan dapat mengekspresikan siapa dirinya sehingga dapat membangun kehidupan yang otentik.
Orang yang kenal dengan dirinya akan merasa dirinya utuh, karena apa yang ada di dalam dirinya dan yang ia tampilkan (kata-kata, perilaku, dan sikapnya) akan selaras.
Pemahaman diri yang baik membantu seseorang untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai yang dianut, tidak ada konflik dalam diri (inner self conflict), tidak perlu berpura-pura serta berani menampilkan diri yang otentik. Mengenal diri dapat membantu seseorang memahami orang lain (perasaan, intensi, dan keyakinan) yang penting untuk kemampuan bersosialisasi.
Orang yang memahami dirinya memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan dalam dirinya, dapat mengatasinya dengan berfokus pada kekuatan dan potensi yang dimiliki. Misal, kamu menghindari prokrastinasi (kebiasaan menunda) dan mengerjakan tugas dengan efisien karena memang tugas proyek ini sangat penting bagimu.
Orang yang kenal dirinya lebih mudah untuk memaafkan diri sendiri dan juga orang lain. Selain itu, ia juga akan lebih mudah berwelas asih dan ingin membantu orang lain daripada menyalahkan keadaan atau curiga terhadap orang lain. Ia juga bisa membangun perilaku proaktif untuk meningkatkan kesejahteraan mental saat dihadapkan pada kejadian tidak menyenangkan. Hal ini dapat disebut sebagai resilien, yaitu kemampuan seseorang untuk dapat berhasil mengatasi kesulitan selama periode stres.
Perlu artikel yang bisa mendorongmu mengeluarkan kemampuan terbaik? Coba simak artikel-artikel yang ada di sini!
(Content Promotion/UMP)