BRIN Usul Dana Riset & Inovasi 2024 Rp 699 M ke LPDP, untuk Apa Saja?

ADVERTISEMENT

BRIN Usul Dana Riset & Inovasi 2024 Rp 699 M ke LPDP, untuk Apa Saja?

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 10 Feb 2024 19:00 WIB
Launching skema pendanaan dan fasilitasi riset dan inovasi BRIN 2024
Launching skema pendanaan dan fasilitasi riset dan inovasi BRIN 2024. Foto: Dok BRIN
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengusulkan dana untuk riset dan inovasi 2024 sebesar Rp 699,4 miliar. Dana tersebut diusulkan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan APBN.

Sejumlah dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya program Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi Rp 500 miliar, RIIM Ekspedisi Rp 137,5 miliar, RIIM Startup Rp 24,9 miliar, RIIM Invitasi Rp 30 miliar, RIIM Kolaborasi Rp 5 miliar, dan Pengujian Produk Inovasi Kesehatan Kesehatan Rp 2 miliar.

"Untuk tahun ini kita sudah mengusulkan anggaran kepada LPDP, nilai anggarannya mendekati Rp 700 miliar," kata Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, dilansir dari laman BRIN, Sabtu (10/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyebut dana besar dipegang oleh BRIN lantaran badan tersebut mempunyai fungsi sebagai penyedia dukungan kebijakan pemerintah dan lembaga. Selain itu, BRIN juga merupakan badan pelaksana dan lembaga pendanaan.

ADVERTISEMENT

Perubahan Pola Skema Pendanaan 2024

Lebih lanjut, Agus menyampaikan adanya perubahan pola skema pendanaan untuk tahun ini. Jika sebelumnya proposal yang diterima tidak boleh melebihi deadline yang ditentukan, untuk tahun ini tidak ada batas waktu.

Hal tersebut diputuskan lantaran pada pola sebelumnya terdapat proposal yang masuk pada saat-saat terakhir. Harapannya, skema baru ini akan mempercepat proses inovasi dan meningkatkan kontribusi dari lebih banyak peneliti di Indonesia.

"BRIN akan membuka skema pendanaan yang berlaku sepanjang tahun, sehingga memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengajukan proposal kapan pun mereka memiliki ide," kata Agus.

Tak hanya itu, BRIN tahun ini akan memberikan feedback untuk semua proposal yang tidak diterima. Sehingga peneliti bisa memperbaiki proposalnya sebelum mengirimkannya kembali.

"Kita sudah memiliki 300-400 reviewer yang sudah ter-registrasi, dan mungkin nanti kita akan buka kembali untuk menambah reviewer kami, apabila nanti proposal yang masuk cukup banyak," ujar Agus.

Kampus Mana Saja Bisa Dapat Dana

Agus menyoroti keragaman penerima dana riset dan inovasi BRIN. Ia melihat tak hanya perguruan tinggi PTN BH yang banyak menerima pendanaan, tetapi di luar itu juga berpeluang besar.

"Dari data top 10 perguruan tinggi yang mendapatkan RIIM tidak semua PTN BH, bahkan yang menarik Universitas Muhammadiyah Surabaya dari tahun ke tahun itu angkanya naik terus. Ini menunjukkan bahwa siapa pun itu punya challenge, punya opportunity untuk bisa mendapatkan anggaran dari RIIM," jelasnya.

Pada tahun 2022, proposal yang masuk ke BRIN berjumlah sekitar 6.000 sementara tahun 2023 turun yakni sejumlah kurang lebih 5.000 proposal.

Menurut Agus, penerima RIIM masih terpusat di pulau Jawa dan Sumatera. Dengan adanya perubahan pola pengajuan proposal, Agus berharap wilayah Indonesia timur pun bisa mendapatkan proporsi yang sama.

(cyu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads