23 Lembaga Serahkan Komunike Kebijakan Pendidikan untuk Pasangan Capres-Cawapres, Apa Isinya?

ADVERTISEMENT

23 Lembaga Serahkan Komunike Kebijakan Pendidikan untuk Pasangan Capres-Cawapres, Apa Isinya?

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 14 Des 2023 08:00 WIB
Sejumlah pelajar berpakaian adat Timor mengibarkan bendera merah putih saat menampilkan tarian Lufut di Kota Kupang, NT, Jumat  (28/4/2023). Tarian Lufut yang diperagakan  2.770 pelajar SD dan SMP itu dalam rangka  perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Kupang ke-27 sekaligus dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional.
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/nz.
Ilustrasi Pelajar Indonesia. Foto: Antara Foto/Kornelis Kaha
Jakarta -

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia mendapat catatan berbagai tindakan spesifik yang bisa digunakan untuk mendorong kemajuan dan kesetaraan pendidikan nasional melalui reformasi kebijakan pendidikan di Indonesia.

Catatan yang bernama Komunike Kebijakan ini diterima oleh tiga perwakilan dari pasangan capres-cawapres dalam acara Policy Forum on Education (PFoE) di Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka No 11, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Tentang Komunike Kebijakan Pendidikan

Komunike Kebijakan dirumuskan oleh Tanoto Foundation bersama 22 lembaga antara lain UNICEF, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Universitas Nasional, dan Pusat Studi untuk Pendidikan dan Kebijakan (PSPK). Seluruh lembaga ini tergabung dalam Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsorsium Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia ini telah berupaya menyatukan seluruh pemangku kepentingan untuk berdialog dan memformulasikan usulan kebijakan di bidang pendidikan. Lalu bagaimana isinya? Begini penjelasannya.

Isi Komunike Kebijakan Pendidikan

1. Inklusivitas Pendidikan berkualitas untuk semua

Respon pendidikan yang berkualitas pada dasarnya harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada seorang pun masyarakat Indonesia terlewatkan tentang pendidikan.

ADVERTISEMENT

Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah:

  • Kolaborasi seluruh pihak
  • Program unggulan lintas pemerintah dan masyarakat sipil
  • Pemecahan kesulitan dan kesenjangan pendanaan
  • Fokus pada masalah mendasar
  • Program kolaborasi pendidikan
  • Perencanaan berbasis data
  • Rekonstruksi kurikulum
  • Pendidikan dan pengembangan anak usia dini
  • Program orang tua asuh untuk stunting
  • Nila-nilai luhur budaya lokal

2. Kompetensi guru dan dosen

Peningkatan kompetensi guru dan dosen dinilai sebagai pilar utama dalam menghasilkan peserta didik yang unggul dan berkualitas. Berbagai cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Kolaborasi dan sinergi lintas kelompok untuk pendidikan
  • Pengembangan diri melalui komunitas belajar dan program pengembangan diri
  • Kebijakan formasi guru
  • Regulasi kompetensi standar
  • Pengembangan budaya kerja sebagai juara
  • Peningkatan kapasitas digital
  • Jaminan kesejahteraan

3. Kurikulum dan metode mengajar-belajar

Melakukan implementasi kurikulum yang tepat dan metode mengajar-belajar yang relevan dinilai Konsorsium masyarakat peduli pendidikan bisa meningkatkan kualitas hasil pembelajaran peserta didik. Langkah yang disarankan yakni:

  • Kebijakan literasi, numerasi, dan sains
  • Penguatan kapasitas leadership dan emphaty
  • Persiapan calon guru
  • Pendidikan karakter dan penanaman soft skill
  • Duplikasi praktik baik
  • Pendekatan rasional dalam pembelajaran
  • Kebebasan dalam belajar

4. Ekosistem pembelajaran

Menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman serta aman dari segala bentuk kekerasan di satuan pendidikan, dengan cara:

  • Jaminan pemenuhan hak atas rasa aman di sekolah
  • Pemerataan sistem pendukung pembelajaran
  • Ketersediaan infrastruktur pendukung

5. Digitalisasi pendidikan

Langkah ini dilakukan untuk menuju pendidikan Indonesia berbasis digital yang inovatif, dengan cara:

  • Internet masuk desa
  • Platform data pendidikan
  • Digitaliasi sekolah
  • Transformasi digital

6 Keterlibatan orang tua dan masyarakat

Dengan keterlibatan orang tua dan masyarakat umum diharapkan bisa terbentuk kolaborasi dalam membangun masa depan pendidikan, dengan cara:

  • Kolaborasi akademis dan profesional
  • Kolaborasi lintas peran
  • Optimalisasi tripusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat)

7. Perguruan tinggi

Perguruan tinggi disebut memiliki peran dalam pembentukan kepemimpinan yang berdampak dan bermakna, dengan cara:

  • Pengembangan universitas
  • Ekosistem riset
  • Link and match perguruan tinggi dan pendidikan vokasi
  • Kursus kepemimpinan di perguruan tinggi
  • Investasi pada pemimpin muda yang punya kepekaan sosial



(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads