Tekuni Riset Biologi gegara Suka Spiderman, Avriz Dapat Beasiswa Kuliah di Amerika

ADVERTISEMENT

Tekuni Riset Biologi gegara Suka Spiderman, Avriz Dapat Beasiswa Kuliah di Amerika

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 11 Okt 2023 15:30 WIB
Avriz, anak muda yang tekuni riset biologi dan kini meraih beasiswa di Amerika
Avriz, anak muda yang tekuni riset biologi dan kini meraih beasiswa di Amerika. Foto: Puspresnas RI
Jakarta -

Berawal dari hobi melakukan riset, Avriza Devano Bestafa berhasil kuliah di Amerika dengan Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Ia mewujudkan mimpinya untuk bisa berkuliah di University of California, San Diego (UCSD) Amerika Serikat dengan mengambil jurusan Bioengineering.

Sejak SMP, Avriz sudah aktif mengikuti lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR). Salah satu riset yang pernah lakukan di jenjang menengah adalah penelitian tentang pembangkit listrik dari limbah daun asam yang berada di sekitar sekolahnya.

Alumni SMPN 5 Yogyakarta ini mengatakan dirinya tetap konsisten melakukan penelitian saat duduk di bangku SMA. Saat SMA, Avriz sempat meriset biodegradasi mikroplastik yang ada di perairan Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat SMP aku membuat baterai dari limbah daun asam. Itu kan contoh pemanfaatan biodiversitas tinggi Indonesia dan bermanfaat bagi orang banyak. Kemudian, saat SMA aku meneliti biodegradasi mikroplastik dengan mikroorganisme yang ada di perairan Yogyakarta," katanya, dilansir dari laman Puspresnas Kemdikbud, Rabu (11/10/2023).

Suka Biologi karena Spiderman

Alasan Avriz hingga kini menekuni bidang biologi ternyata cukup unik. Ia mengatakan kesukaannya terhadap dunia riset dilatarbelakangi oleh kecintaannya terhadap pahlawan super Spiderman.

ADVERTISEMENT

Menurut Avriz, film Spiderman mengandung banyak konsep biologi salah satunya bioteknologi. Dari sana, ia percaya bahwa bidang yang tengah ditekuninya tersebut bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

"Aku suka dengan Spiderman karena di filmnya itu konsep bioteknologinya sering banget ditampilin. Wah biologi keren banget nih apalagi digabungkan dengan teknologi modern. Dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Seperti pesan moral di filmnya, with great power comes great responsibility jadi dengan kekuatan besar kita punya tanggung jawab yang besar untuk masyarakat di sekitar kita," tutur anak pertama dari tiga bersaudara tersebut.

Raih Beasiswa Indonesia Maju

Tak disangka, kecintaannya terhadap dunia biologi membawanya sukses mendapat Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Avriz berkesempatan melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri.

"Saat itu aku tahu BIM sebagai suatu kesempatan yang besar. Jadi aku daftar aja. Jujur ekspektasi dulu belum besar karena rapot, esai, dan daftar prestasiku harus melalui kurasi. Alhamdulillah aku lolos," tuturnya.

Untuk meraih beasiswa tersebut, Avriz memiliki beberapa tantangan. Salah satunya, ia harus menyesuaikan waktu bimbingan dari pihak beasiswa dengan jadwal sekolahnya yang tidak fleksibel.

"Mungkin kalau sekolah lain waktunya fleksibel tapi di SMA Taruna Nusantara yang sangat disiplin aku harus berusaha memanfaatkan dan mencari waktu sebaik-baiknya. Waktu itu merupakan tantangan buat saya harus menyelesaikan tanggungjawab mengikuti BIM dengan konsisten dan disiplin," tutur Avriz.

Namun, Avriz berhasil membuktikan dirinya bisa membagi waktunya antara sekolah dan menyiapkan beasiswa. Beberapa persiapan beasiswa yang harus Avriz jalani antara lain pembinaan TOEFL, IELTS, SAT/ICT, webinar, college counselling, dan proyek sosial.

"Di SMA aku diajarkan kedisiplinan. Jadi sudah ada jadwalnya seperti makan pagi, siang, dan malam harus bareng, ada apel pagi, siang, malam, kelas, dan olahraga sudah diatur. Aku benar-benar harus mengatur waktu," tambahnya.

Ingin Kembangkan Bioteknologi di Indonesia

Kesempatan bisa berkuliah di Amerika menurut Avriz akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Avriz berharap ilmunya bisa ia kembangkan dan terapkan untuk memajukan Indonesia lewat potensi bioteknologi yang ada.

"Harapannya aku belajar di University of California, San Diego (UCSD) bisa memperdalam ilmu yang aku tekuni. Indonesia itu potensinya besar banget karena potensi biodiversitasnya sangat tinggi. Aku ingin berperan dalam pengembangan bioengineering dan bioteknologi di Indonesia di masa depan," ungkap Avriz.

Avriz sendiri memiliki sederet prestasi yang pernah diraihnya antara lain:

- Medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) tingkat Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2018
- Medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) tingkat Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2019
- Medali emas International Conference of Young Scientist (ICYS) di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2019
- Penghargaan Khusus bidang Karya Tulis Ilmiah pada ajang PORSIMAPTAR (Pekan Olahraga Seni Mahasiswa Pelajar dan Taruna) tahun 2021
- Medali emas KOMPeK Business Challenge, BEM FEB Universitas Indonesia tahun 2022
- Medali emas Indonesia National Science Enterprise Challenge tahun 2022.

Perjalanan Avriz meraih berbagai prestasi di bidang akademik, menurutnya tidak lain adalah sebagai bentuk dikabulkannya doa kedua orang tua. Ia juga merasa bahwa keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh dukungan orang sekitar.

"Papah dan Mamah mereka selalu menelepon setiap minggu karena di asrama sekolah kan hanya boleh sabtu dan minggu. Bagiku itu adalah ikatan kalau mereka yakin aku bisa. Itu sungguh menenangkan hatiku dan membuatku fokus. Lalu, wali kelas, pembina, guru BK, dan teman-teman dari SMA Taruna Nusantara. Alhamdulillah semua berkat dukungan kalian," tuturnya.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads