Pria China Ini Kecilnya Jenius-Raih PhD di Usia 16, Dewasanya Ingin Menganggur

ADVERTISEMENT

Pria China Ini Kecilnya Jenius-Raih PhD di Usia 16, Dewasanya Ingin Menganggur

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 08 Okt 2023 19:00 WIB
Zhang Xinyang
Foto: Weibo via SCMP
Jakarta -

Menjadi anak jenius tidaklah kemudian menjamin seseorang akan berhasil dalam karier dan hidup mandiri saat dewasa. Hal itu ditunjukkan oleh Zhang Xinyang yang dulunya menjadi mahasiswa PhD pada usia 16 tahun.

Zhang kini menuai kontroversi dan hujatan dari para netizen di China. Dia meminta agar orang tuanya yang berasal dari Provinsi Liaoning untuk membelikannya sebuah flat di Beijing senilai 2 juta yuan atau Rp 4,3 miliar.

Zhang mengatakan kepada orang tuanya, jika tidak diberi flat, maka akan melepas gelar master dan menolak tawaran gelar PhD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua Zhang pada akhirnya menyewa sebuah flat di Beijing dan berbohong bahwa mereka telah membelinya, ungkap laporan China Central Television pada 2011 lalu, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Oktober 2023.

"Membeli apartemen, mendapat pekerjaan, dan terdaftar secara resmi sebagai penduduk kota Beijing adalah sebuah kesuksesan," kata dia dalam laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kalian ingin aku tinggal di Beijing lebih dari siapa pun, jadi kalian harus berusaha keras untuk ini," kata Zhang ditujukan kepada orang tuanya.

Pandangan Kesuksesan yang Berubah

Zhang mulai masuk universitas pada usia 10 dan kuliah magister pada usia 13. Pada 2011 di usianya yang ke 16, dia kuliah PhD di jurusan Matematika Terapan, Beihang University, sebuah kampus bergengsi di Beijing.

Zhang menyelesaikan gelar doktoral pada 2019 dan menjadi pengajar di wilayah Ningxia Hui dan mengundurkan diri dua tahun kemudian.

Kini, dia memandang bahwa duduk-duduk dan tidak melakukan apa pun adalah kunci kebahagiaan seumur hidup. Pandangannya mengenai kesuksesan berubah total semenjak menjadi mahasiswa PhD.

Dia sekarang tak memiliki pekerjaan full-time, hanya memiliki beberapa ribu yuan di rekeningnya, bekerja freelance, menyewa sebuah flat di Shanghai, dan masih bergantung secara finansial kepada orang tuanya.

"Mereka (Orang tua) berhutang kepadaku," kata Zhang kepada Jiupai News dikutip dari SCMP.

"Apartemen yang tidak pernah mereka beli untukku sekarang harusnya sudah seharga 10 juta yuan," ujarnya.

Pandangan hidup Zhang dan ketergantungannya kepada orang tua memicu perdebatan panas di dunia maya China. Ada berbagai spekulasi mengapa Zhang pada akhirnya berpandangan demikian.

Ada yang berkomentar, "Orang tuanya terobsesi membesarkan anak jenius sehingga dia mengompensasi proses hilangnya masa pertumbuhan anak-anak dengan cara lain."

"Dia tidak menjadi orang dewasa yang menggerogoti orang tua secara tiba-tiba," kata yang lain. "Dia sudah menyerah setelah berusaha berkali-kali gagal melepaskan diri," tambah komentator tersebut.

Dosen pascasarjana Zhang, Zhang Yuehui turut berkomentar bahwa mantan anak didiknya masih berkesempatan melakukan hal-hal besar jika mau.

Anak Jenius Sering Tak Menjadi Orang Dewasa Jenius

Seorang ahli psikologi, Ellen Winner pernah mengatakan bahwa ada banyak anak jenius yang tidak mampu mempertahankan karier atau kejeniusan mereka saat dewasa. Menurutnya seperti dikutip dari The New York Times, hal paling tidak mengenakkan dalam menjadi anak jenius adalah semua orang mengharapkannya tumbuh jadi jenius.

Masalahnya, keterampilan anak jenius secara kualitatif tak sama dengan keterampilan jenius kreatif orang dewasa. Anak-anak yang 'ajaib' itu menguasai bidang orang dewasa yang memang sudah ada. Sementara, jenius kreatif pada orang dewasa adalah mereka yang menemukan sesuatu yang baru. Hanya segelintir dari anak jenius yang menjadi jenius dewasa yang kreatif.

Anak-anak jenius yang didorong orang tuanya dengan keras, mungkin akan sampai pada kesimpulan bahwa menjadi anak jenius adalah suatu kutukan. Maka, orang tua yang santai dan memperjelas bahwa menjadi anak jenius tidak mendefinisikan masa depan, justru berkemungkinan akan menumbuhkan anak yang berpikir bahwa menjadi jenius adalah hal yang baik.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads