Menteri PPN Beli 4 Lukisan Kereta Karya Seniman Anak Berkebutuhan Khusus

ADVERTISEMENT

Menteri PPN Beli 4 Lukisan Kereta Karya Seniman Anak Berkebutuhan Khusus

Sudrajat - detikEdu
Minggu, 01 Okt 2023 10:00 WIB
Suharso Monoarfa
Menteri Suharso Monoarfa membeli empat dari 20 lukisan kereta api karya Rayaka Agashtya Wibowo di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Foto: Dok. Sri Utami
Yogyakarta -

Memasuki lobi Stasiun Tugu Yogyakarta, Selasa (26/9/2023) perhatian Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa tergoda oleh deretan lukisan kereta yang terpampang pada salah satu dinding. Lukisan warna-warni berbagai jenis lokomotif kereta itu merupakan karya Rayaka Agashtya Wibowo, seniman anak berkebutuhan khusus, yang dipamerkan sejak 24 September hingga 3 Oktober 2023.

"Pak Menteri membeli empat lukisan dan kaos bergambar kereta karya Rayaka untuk cucunya (Daffa) yang juga menggemari kereta," kata Sri Utami, ibunda Rayaka, saat berbincang dengan detikedu di lokasi pameran, kemarin, Sabtu (30/9/2023).

Hari itu Suharso berada di Yogyakarta dalam rangka kunjungan kerja ke Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Saat akan kembali ke Jakarta dia memanfaatkan kereta dari Stasiun Tugu ke Bandara YIA di Kulon Progo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Utami mengaku sangat girang bukan kepalang dengan apresiasi Menteri Suharso yang berkenan meluangkan waktu melihat pameran karya lukis Rayaka. Sayang putra semata wayangnya itu tidak ikut bertemu dan berkenalan dengan Suharso karena masih sekolah. "Aku (sedang) sekolah, aku tidak berfoto dengan Pak Menteri," timpal Rayaka.

Pameran yang difasilitasi PT KAI bekerja sama dengan Komunitas Kemuning Kembar itu dikurasi oleh Lily Elserisa, dosen Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Pameran ini digelar dalam rangka ulang tahun PT KAI ke-78.

ADVERTISEMENT

Menurut Lily, praktik seni rupa dengan berbagai tema yang dilakukan oleh seniman berkebutuhan khusus telah dilakukan sejak 1899 oleh Adolf WΓΆlfli, seniman yang mengalami gangguan mental. Pada perkembangannya, karya seni rupa yang dibuat oleh seniman berkebutuhan khusus disebut dengan istilah seni luar (outsider art/art brut/raw art) sebab penekanannya terdapat pada karya seni dengan sifat alami yang belum dihaluskan. Impulsivitas seniman seringkali sangat terasa pada karya-karya Art Brut.

"Pada karya Rayaka impuls itu muncul pada karya-karya awalnya, terutama pada teknik arsir yang cenderung campur baur. Hal ini menarik sebab terasa otentik, rasanya tidak perlu pihak ketiga untuk mendorongnya terus berekspresi dan membuat gambar," tulis Lily Elserisa dalam catatan kuratorial di bawah lukisan-lukisan Rayaka.

Pada perkembangan proses berkarya Rayaka, dengan dukungan keluarga dan gurunya, impuls itu mengalami proses pengelolaan sehingga menghasilkan kesan yang berbeda secara artistik. Lily mencontohkan goresan Rayaka pada karya bertajuk 'Kereta Api Inspeksi 2' dan 'Kereta Api Uap dan Mercusuar' berhasil memunculkan kesan yang menggembirakan melalui warna. Selain itu juga menyampaikan betapa jeli amatannya pada objek dengan teknik arsir satu arah (hatching) yang cukup teratur.

Rayaka lahir di Jakarta pada 10 Agustus 2007. Bakat menggambarnya dimulai dengan corat-coret krayon di usia 1-2 tahun. Saat belum lancar bicara, menurut Sri Utamai, Rayaka sudah lebih dulu memegang krayon.

"Tapi mulai bisa menggambar bentuk bentuk pada usia 4-5 tahun. Selain kereta dia juga suka menggambar mobil dan bus, tapi 90% kereta api," tutur Sri Utami.
Sebelum di Stasiun Tugu, Rayaka pernah berpameran di RJ Katamsi pada Desember 2022. Lalu di Taman Budaya dan Museum Sonobudoyo.

Saat ditanya cita-citanya, Rayaka yang mengoleksi berbagai jenis kereta Thomas menjawab ingin menjadi masinis.

"Kerjanya malam sampai pagi. Menyenangkan," kata Rayaka.

Rayaka Agashtya Wibowo, seniman anak berkebutuhan khusus, bersama ibunya Sri Utami dan sepasang pengunjung pameran di Stasiun Tugu, Sabtu (30/9/2023)Rayaka Agashtya Wibowo, seniman anak berkebutuhan khusus, bersama ibunya Sri Utami dan sepasang pengunjung pameran di Stasiun Tugu, Sabtu (30/9/2023) Foto: Sudrajat / detikcom

Andai liburan sekolah kelak, dia ingin ke Jakarta. Setelah beberapa waktu lalu menjajal MR, murid sekolah Tumbuh High School Jogja itu juga ingin merasakan naik kereta tanpa masinis, LRT. Juga kereta cepat Jakarta - Bandung.

"Boleh kan ya, Bu?" ujarnya kepada Sri Utami. Sang Bunda tersenyum sambil mengelus kepala putra kebanggaannya itu.

Saat ditemui kemarin sore, kondisi Rayaka tidak terlalu fit. Sepertinya dia kelelahan setelah sepekan berpameran. "Yogya panas, Om. Aku juga kena polusi," ujarnya dengan tatap mata tetap lekat ke arah tablet yang menayangkan video tentang kereta.




(jat/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads