Kisah Supi, Anak Broken Home yang Bisa Kuliah di Taiwan Berkat IISMA

ADVERTISEMENT

Kisah Supi, Anak Broken Home yang Bisa Kuliah di Taiwan Berkat IISMA

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 14 Sep 2023 08:30 WIB
Supi Haris
Supi Haris, anak broken home yang berhasil dapat beasiswa IISMA. Foto: Ditjen Vokasi Kemdikbud
Jakarta -

Anak broken home terkadang mendapat stigma negatif di mata masyarakat. Namun, status tersebut bagi Supi Haris tidak mematahkan semangatnya di ranah pendidikan dan ikut pertukaran mahasiswa di luar negeri.

Supi adalah mahasiswa semester 5 program studi D4 Teknik Informatika di Politeknik Negeri Padang (PNP). Ia berkesempatan untuk berkuliah di Yuan Ze University setelah mendapat beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) dari Kemendikbudristek.

"Alhamdulillah, bisa dapat kesempatan ini (IISMA). Ini adalah salah satu impian Supi untuk bisa merasakan pengalaman tinggal dan belajar di luar negeri," kata Supi, dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Vokasi), Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langganan Dapat Beasiswa

Supi mengaku dirinya sudah menjadi anak broken home sejak usianya 6 tahun. Supi tidak besar dengan salah satu dari orang tuanya, melainkan tinggal bersama bibi.

"Ayah tinggal di Pariaman. Ibu tinggal di Bandung. Supi tinggal dengan keluarga tante dari ayah di Padang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sejak kecil terbiasa hidup mandiri dan jauh dari orang tua, Supi tumbuh menjadi sosok yang tekun. Ia menuturkan, dirinya berusaha mendapatkan beasiswa sejak SD hingga masuk PNP dengan meraih KIP Kuliah.

"Jadi, dari SD sudah didaftarkan beasiswa, dan alhamdulillah selalu juara juga di sekolah," kata Supi.

Bermimpi Bisa Student Exchange

Supi bercerita bahwa dari sejak SMP, ia memang memiliki cita-cita untuk bisa berangkat ke luar negeri lewat student exchange. Supi terinspirasi mewujudkan impian tersebut setelah membaca buku Andrea Hirata.

"Dari SMP saya sudah kepikiran ingin bisa belajar di luar negeri, mengikuti student exchange. Bagus juga untuk menambah wawasan pengalaman kita dan bekal untuk pendidikan kita ke depannya," kata Supi.

Selain itu, Supi juga berkeinginan untuk mengubah hidupnya lewat pendidikan. Akhirnya ia bertekad untuk bisa student exchange. Ia juga tak mau menyia-nyiakan uang sebesar Rp 500 ribu yang harus dikeluarkan untuk Test of English for International Communication (TOEIC).

"Ketika tes TOEIC, yang ada dipikiran saya itu saya harus lulus, sayang uangnya kalau sampai harus mengulang," kata Supi.

Supi mengatakan bahwa dirinya berusaha sangat keras untuk bisa lolos IISMA. Ia juga harus menyisihkan cukup banyak uang dari beasiswa KIP Kuliahnya untuk menyiapkan keperluan paspor, ijazah, dan tes.

"Harus benar-benar prihatin dulu tidak jajan-jajan untuk ikut tes," kata Supi.

Perjuangan-perjuangan Supi pun menemui hasil manisnya. Akhirnya Supi punya kesempatan berkuliah di Taiwan selama satu semester berkat beasiswa IISMA.

"Kesempatan ini akan memberikan pengalaman baru, ilmu baru, dan tentu menguatkan kompetensi yang selama ini didapat di PNP," ujar Supi.




(cyu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads