Kisah Dyana, Putri Petani di Sleman yang Jadi Wisudawan Termuda UNY

ADVERTISEMENT

Kisah Dyana, Putri Petani di Sleman yang Jadi Wisudawan Termuda UNY

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 13 Sep 2023 08:00 WIB
Dyana Arum Nugraini, S.Tr.T, wisudawan UNY termuda periode September 2023
Foto: Doc. UNY
Jakarta -

Usianya baru 21 tahun 1 bulan dan menjadi wisudawan termuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode September 2023. Wisudawan itu adalah Dyana Arum Nugraini, S.Tr.T.

Kisahnya lulus sebagai wisudawan termuda mungkin cukup umum didengar. Namun, bagi Dyana, ini menjadi salah satu titik penting dalam karier pendidikannya.

Bagaimana tidak, sedari kecil ia sudah mengenyam jenjang pendidikan dengan usia yang lebih muda dibanding teman-temannya. Ia masuk TK pada usia 4 tahun dan hanya bertahan selama 8 bulan kemudian ia melanjutkan studi ke bangku SD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya orang tua ragu memasukkan ke SD karena umur yang belum mencukupi dan takut jika saya tidak bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas. Namun dengan berjalannya pembelajaran, saya dapat menangkap materi yang dijelaskan dengan baik sehingga saya dapat naik kelas," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Selasa (12/9/2023).


Masuk SMK Usia 13 Tahun, Ambil Jurusan Otomotif

Saat jenjang SMK, gadis kelahiran Sleman 12 Agustus 2002 tersebut memilih jurusan yang cukup unik bagi seorang perempuan yakni jurusan otomotif. Saat masuk, usianya pun terbilang muda yakni 13 tahun.

ADVERTISEMENT

"Saya masuk dibangku SMK tahun 2016 pada usia 13 tahun," kata Dyana.

Ia mengaku, memilih jurusan otomotif karena melihat kakak laki-lakinya yang berkuliah di jurusan otomotif. Ia kerap melihat saudaranya itu membongkar mesin motor, memasangnya, dan seterusnya sebagai hal mengasyikkan.

Berawal dari hal itu kemudian rasa ketertarikan untuk berkecimpung dan mempelajari bidang tersebut muncul di benak Dyana. Ia juga diberitahu bahwa di jurusan otomotif memiliki materi yang sangat kompleks dari proses teori, perancangan, serta praktik langsung di lapangan.

"Saat di bangku kelas 3 SMK, saya mulai belajar mengerjakan tes untuk masuk perguruan tinggi," ungkapnya.

Masuk UNY & Menjalani Kuliah Sambil Bekerja

Setelah lulus SMK, Dyana tak bersantai-santai. Ia langsung mencari informasi terkait pendaftaran kuliah di UNY yakni jurusan D4 teknik otomotif. Alasannya, karena lebih tertarik pada proses pelajaran praktik.

Pada tahun 2019, D4 dibuka khusus untuk jalur mandiri, sehingga Dyana fokus untuk belajar dan mengikuti tes mandiri. Dalam berusaha, ia mengaku selalu menanamkan bahwa apapun yang akan dijalani, penting untuk dicoba terlebih dahulu.

"Selain meminta doa dari orang tua, saya juga terus belajar agar diterima di UNY," tuturnya.

Usahanya pun berbuah hasil. Setelah pengumuman, Dyana akhirnya diterima sebagai mahasiswa baru UNY jurusan D4 Teknik Otomotif Fakultas Vokasi UNY tahun 2019.

Selama pandemi COVID-19, di mana pembelajaran dilakukan secara online, Dyana memanfaatkan sisa waktu kosong untuk bekerja paruh waktu.

"Saya kuliah sambil bekerja selama 1 tahun," katanya.

Selain itu, ia juga tetap aktif mengikuti beberapa organisasi di kampus. Tahun 2021 Dyana mengikuti organisasi himpunan mahasiswa periode kepengurusan tahun 2021-2022 untuk mengembangkan softskill, relasi, dan belajar tanggung jawab.

Di tahun yang sama itu, Dyana juga mengikuti proyek kelas yang berjumlah 20 orang dengan dibantu oleh Moch. Solikin M.Kes. selaku dosen pembimbing membuat mobil listrik difabel yang nantinya dapat dijadikan sebagai Tugas Akhir Skripsi.

Dari 2 kegiatan tersebut menuntutnya untuk menerapkan time management skill agar 2 kegiatan tersebut dapat berjalan beriringan dan menghasilkan output yang maksimal.

Terus Mengasah Soft Skill dengan Magang

Untuk terus mengembangkan soft skillnya, anak pasangan Tumidi dan Woro Supeni yang berprofesi sebagai petani tersebut mengikuti magang MSIB di PT. INKA (Persero) Madiun.

Menurutnya, magang bisa mendapat banyak ilmu, pengetahuan, dan relasi baru. Terlebih ada banyak fasilitas yang memadai bagi mahasiswa, mentor-mentor yang berpengalaman serta project-project yang diberikan sangat membantu dalam proses pengembangan dan persiapan di dunia kerja.

Di samping itu dengan adanya pelatihan softskill bela negara yang difasilitasi oleh perusahaan dan dibantu oleh pelatih yang profesional hal tersebut mampu meningkatkan jiwa leadership dan teamwork, serta adanya penerapan apel pagi dan sore mampu meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.

"Selama proses pelaksanaan magang saya juga mulai mengerjakan skripsi. Dapat diterima magang di PT Industri Kereta Api (Persero) adalah suatu pengalaman luar biasa yang tidak terlupakan bagi saya," papar Dyana.

Selain di PT INKA (Persero), Dyana juga memanfaatkan waktunya dengan magang MSIB di PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara selama 5 bulan yang banyak memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide kreativitas dan berinovasi.

Di perusahaan ini Dyana banyak belajar tentang pengembangan pelatihan skill melalui training, project-project yang diberikan, materi yang disampaikan, serta ilmu sosial.

"Saya bertemu dengan banyak orang baru yang memberikan pelajaran bagi saya untuk selalu berkembang dan berproses. Saya diberikan ruang untuk memberikan sebuah inovasi bagi perusahaan, sehingga saya memanfaatkan peluang yang ada untuk memberikan output yang terbaik bagi kemajuan diri saya dan perusahaan," katanya.

Prinsip Hidup yang Ditanamkan Dyana

Meski telah menjadi wisudawan termuda UNY dan memiliki cukup pengalaman, Dyana mengaku masih ingin melakukan banyak hal.

Wisudawan dengan IPK 3,66 itu berhadap dengan bekal ilmu, pelajaran, dan pengetahuan yang telah diberikan, ia mampu mengimplementasikannya di dunia kerja sehingga dapat berbakti dan membanggakan orang tuanya yang telah berjuang hingga di titik sekarang serta dapat bermanfaat dan berguna bagi orang lain.

"Prinsip yang saya tanamkan yaitu optimis, berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Tidak peduli seberapa mustahil hal-hal yang terjadi, akan selalu ada kemungkinan di setiap ketidakmungkinan yang kita duga," tutup Alumni SMKN 2 Yogyakarta Jurusan Sipil tersebut.




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads