Aldimas Ahnafianto, mahasiswa Studi Kejepangan Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih beasiswa dari Ashinaga Foundation. Beasiswa ini memungkinkan Aldimas untuk mengikuti Ashinaga Summer Camp Program di Jepang.
Selama program, Aldimas mempelajari mengenai bencana alam dan penanganannya. Selain itu, ia juga diberikan kesempatan untuk menggali latar belakang korban dan mendengar keluh kesah korban bencana alam.
Tambah Perspektif Baru
Awalnya, Aldimas menganggap Jepang hanya sebagai salah satu negara penjajah Indonesia dan produksi anime. Kini ia bisa melihat sisi lain dari Kepang yang sangat peduli pada korban bencana alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada beberapa organisasi yang menyediakan dana untuk menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu di Jepang. Kendati mendapat pengalaman baru, Aldimas sempat mengalami culture shock.
Sempat Culture Shock
Saat pertama mendarat di Jepang, Aldimas sempat mengalami shock culture. Dalam laman Unair, ia mengaku merupakan minoritas di antara delegasi lainnya.
Meski merasa berbeda dari peserta lainnya, Aldimas tetap berusaha beradaptasi agar bisa membaur.
Nyaris Putus Kuliah
Aldimas sempat terpikir untuk berhenti kuliah karena kehilangan ayahnya. Namun setelah bergabung dengan program ini, Aldimas mengakui tidak merasa sendirian karena dapat menemukan orang-orang dengan latar belakang serupa.
Aldimas berharap program ini mampu menumbuhkan semangat para anak yang kehilangan orang tuanya agar terus berjuang d dan meraih mimpi mereka.
"Awalnya saya pernah merasa ingin berhenti kuliah. Tetapi setelah mengikuti program ini, saya kembali mendapatkan semangat untuk menjalani kuliah. Program kembali menyadarkan saya terhadap target dan mimpi yang telah saya susun sebelum memasuki bangku perkuliahan," ungkap mahasiswa Unair itu.
(nir/faz)