Ini Kata Kepala Bappeda Kota Medan Tentang Konflik Begal Ditembak Mati

ADVERTISEMENT

Ini Kata Kepala Bappeda Kota Medan Tentang Konflik Begal Ditembak Mati

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 02 Agu 2023 09:30 WIB
Ilustrasi begal
Foto: Ilustrasi Begal oleh Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar angkat bicara tentang konflik 'begal ditembak mati' beberapa waktu lalu. Konflik itu menyeret nama Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sebelumnya menyatakan mendukung polisi menembak mati begal di Medan.

Karena hal tersebut, bola panas bergulir hingga menantu Presiden Joko Widodo itu mendapat kritik dari banyak pihak termasuk berbagai Lembaga bantuan Hukum (LBH) di kota Medan.

Terkait hal tersebut, Benny menjelaskan bila Walikotanya tidak menyuruh menembak mati langsung kepada begal. Namun, publik Indonesia mengsalahartikan bahasa orang Medan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahasa Medan itu tidak bisa disamakan dengan bahasa Indonesia pada umumnya orang-orang di Jakarta. Kita cenderung ketika bicara itu, kadang-kadang bisa jadi beda persepsi," ungkapnya kepada detikWdu saat ditemui dalam acara Pengumuman dan Pemberian Anugerah UI GreenCityMetric 2023 di Balai Sidang UI Kampus Depok, Selasa (1/8/2023) kemarin.

Ia menambahkan meskipun Bobby Nasution menyematkan kata 'tembak mati' atau bisa diartikan mau membunuh manusia, bisa berarti sebuah peringatan agar seseorang tidak bersikap kriminal seperti begal.

ADVERTISEMENT

"Itu sesuatu yang biasa di Medan walaupun tidak layak di kota yang lain. Tapi bukan berarti orang Medan suka memukul orang lebih ke verba. Sedangkan kemarin, Pak Wali merespon atas kegaduhan yang ada di masyarakat," tambah Benny.

Masyarakat Takut Begal

Sebelumnya, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Medan maraknya aksi kekerasan dan pencurian di jalanan diresahkan oleh masyarakat Medan. Begitupun juga yang disampaikan kepala Bappeda Medan.

Menurutnya, kini masyarakat Medan sedang dalam kondisi yang takut dengan begal. Untuk itu Wali Kota bertindak agar meminta pihak kepolisian mengambil langkah yang tegas.

Hal ini menjadi langkah antisipasi agar masyarakat tak turun sendiri mengatasi permasalahan yang terjadi.

"Daripada nanti masyarakat yang turun mengatasi, pak Wali menegaskan kepada aparat yang mempunyai wewenang. Namun, mungkin penerimaan publik yang berbeda," tambahnya.

Berkaitan dengan pernyataan Walikota Bobby Nasution, pemerintah membuat polling tentang ketentuan tembak mati begal. Hasilnya, 97% masyarakat mendukung keputusan itu.

"Tapi bukan tembak mati dalam artian harus langsung di tempat terbuka. Persyaratan utamanya, adalah bila begal juga mendukung tindakan kekerasan yang membahayakan nyawa masyarakat sekitar," ungkap Benny lebih lanjut.

Terakhir, Benny menyatakan dirinya hanya mengingatkan bahwa ungkapan tembak mati bukan berarti berlaku seperti demikian. Hal ini dilakukannya agar tak menimbulkan kegaduhan lebih lanjut.

"Untuk mengingatkan, sebenarnya karena kami punya bahasa yang mungkin tidak sama dengan daerah lain. Sehingga menimbulkan kesalahpahaman," tutupnya.

Asal-usul Begal di Medan Ditembak Mati

Mengutip detikSumut, ungkapan begal ditembak mati di Medan berhubungan dengan kasus yang berkaitan dengan meninggalnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Insanul Anshori Hasibuan. Insanul menjadi korban begal saat hendak membeli makanan pada Rabu (14/6/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kala itu, Insanul dengan temannya mengendarai motor hingga kejadian terjadi. Beberapa hari kemudian, pelaku yang berjumlah empat orang ditangkap.

Pada Senin (19/6/2023) dalam rapat paripurna maraknya begal dan geng motor di Medan dibahas oleh sejumlah fraksi di DPRD. Usai rapat, Bobby mengakui aksi tersebut sering terjadi dan meminta Polrestabes Medan untuk menindak tegas pelaku.

Selanjutnya, pada hari Kamis (22/6/2023) Bobby menghadiri konferensi pers soal penangkapan pelaku begal. Ia mengatakan jika Kota Medan sedang tidak baik-baik saja karena begal dan geng motor.

Dengan demikian, ia meminta agar polisi menindak tegas pelaku begal, bahkan dengan sangat tegas.

Pada tanggal 8 Juli 2023, personel Polrestabes Medan menembak mati perampok bersenjata. Polisi menembak mati pelaku karena melakukan perlawanan.

Karena hal itu, Bobby mengapresiasi personel dan menyebut tindakan itu sudah tepat karena begal dan kejahatan lainnya marak di Medan. Namun, pernyataan itu malah menimbulkan kesalahpahaman yang lainnya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads